SWARA – Menabung di bank memang bukan cara berinvestasi yang baik. Akhirnya kamu cuma nabung, padahal nilai uang semakin cepat turun seiring dengan naiknya harga barang atau jasa. Tahun lalu kamu mungkin bisa buka warung kecil-kecilan dengan modal 10 juta. Tahun ini, belum tentu bisa! Apalagi, semua harga barang dasar sudah naik. Ditambah lagi harus bayar karyawan yang gajinya pasti nggak semurah tahun lalu.
Inilah kenapa kamu harus bergerak cepat untuk mencari tahu jenis investasi yang cocok sama kemampuanmu saat ini. Saya dan teman di kantor sempat kepikiran mau ikutan franchise minuman thai tea yang lagi laris manis di mall-mall. Namun karena saya dan dia sama-sama masih awam, akhirnya kami harus cari informasi yang lebih dalam lagi soal investasi. Mulai deh, kami baca-baca artikel dan cari informasi dari teman-teman yang sudah duluan bikin usaha sebagai bentuk investasinya. Setidaknya, ada 6 hal yang wajib kamu ketahui sebelum memilih jenis investasi.
1. Bersiaplah kehilangan
Selayaknya bisnis, kamu juga harus siap rugi atau bahkan kehilangan modal sebelum mulai berinvestasi. Masih ingat kan, soal investasi batu bara yang berujung pahit karena investor susah balik modal?.
Teman orang tua saya yang merupakan pensiunan BUMN juga pernah menginvestasikan cukup banyak kekayaannya untuk berbisnis batu bara. Intinya sih, kamu harus siap kehilangan uang, sebesar atau sekecil apa pun modal investasimu.
2. Cari momentum yang pas untuk “membeli”
Suka lihat layar ponsel teman penuh dengan angka warna-warni di dalam kotak? Nah, itu artinya temanmu lagi sibuk memantau harga saham. Ketika harganya tiba-tiba murah, pasti mereka akan cepat-cepat membeli. Nah, untuk dapetin momentum ini, kadang-kadang kamu harus mantengin ponsel sepanjang hari. Akibatnya, pekerjaan di kantor pun bisa tertunda. Ya, namanya juga usaha, kan.
Artikel Terkait: Usaha di luar kantor yang bisa tambah penghasilanmu
- 4 Tips Memulai Usaha Online Sebagai Bisnis Sampingan
- Ingin Buka Kedai Kopi Sendiri? Ini 5 Hal yang Perlu Dipersiapkan!
- Jastip Alias Jasa Titip Bisa Jadi Peluang Bisnis Menguntungkan!
3. Jaga kestabilan emosi
Pas harga lagi bagus, pasti para pemain saham gatel pengen ngelepas sahamnya. Nah, itulah kenapa pemain saham wajib punya kedewasaan dan emosi yang stabil. Kalau besok pagi nilai jualnya lebih bagus, kan kamu juga yang rugi. Biar kamu lebih cerdik dan cerdas dalam bermain saham, coba deh pelajari dasar matriks dan rasio nilai jual-beli dari artikel atau buku-buku tentang saham. Jadi, kamu nggak buta-buta banget saat mulai berinvestasi.
4. Rajin lihat berita dan cek harga
Kejadian di suatu negara seperti serangan teroris, gempa bumi, dan kekisruhan politik ternyata sangat berdampak lho, sama nilai saham. The Economist pernah membahas secara khusus soal penurunan harga minyak sebanyak 40%, tepatnya dari $115 per barel ke $70 di tahun 2014. Nah, dampak penurunan harga minyak ini ternyata merembet ke banyak sektor, termasuk sektor saham.
Setiap kali ada kejadian pengeboman di Indonesia, coba deh kamu perhatikan, pasti akan ada info soal dampaknya ke saham. Jadi selain rajin mantengin ponsel untuk liat pergerakan saham secara realtime, rajin-rajin juga baca berita, ya!
5. Jangan pakai uang operasional
Sebaiknya sih, modal investasi bukan dari tabungan utamamu, ya. Jadi kalaupun harus raib, setidaknya hidup kamu masih tetap berjalan seperti biasa. Bahaya banget lho, kalau kamu nekat pakai uang kebutuhan sehari-hari untuk dijadikan modal investasi.
6. Hindari penggunaan “pengungkit” untuk beban yang berat
Istilah kerennya, leverage up. Misalnya nih, kamu punya modal 100 juta. Berhubung saham yang mau kamu beli harganya 175 juta, akhirnya kamu memutuskan buat minjem ke bank. Kalau nilai saham kamu naik 10% waktu dijual, artinya kamu untung 17,5 juta. Tapi kalau justru turun 10% atau lebih, artinya harapanmu buat nambah pundi-pundi masa depan tinggal kenangan.
Selama kamu masih punya banyak modal dan masih kepengin terus belajar soal investasi, nggak ada salahnya kok untuk terus mencoba. Toh semua investor sukses pun butuh proses yang panjang sampai akhirnya jadi mahir mengatur strategi, kan?
Artikel Terkait: Pilihan investasi dan tips untuk memulainya