SWARA – “Ih, si A pamer foto-foto liburan lagi tuh di Facebook-nya. Kemaren abis upload foto cincin berlian, harganya disebutin pula. Sombong banget.”
Coba bayangkan, sebel nggak sih kalo ada orang yang suka posting barang-barang mahal di medsos? Tiap menit unggah foto kegiatan liburan. Padahal cuma ke Bali atau Singapura, tapi upload fotonya bisa sehari sampai lima belas kali. Ada juga mereka yang hobi ngomong ‘ketinggian’, saking tingginya sampai bisa nyangkut di puncak Monas.
Sebenarnya, kamu tidak perlu iri hati. Daripada kamu sebel dan iri karena termakan postingan-postingan pamernya, mending kamu simak 3 perbedaan orang kaya beneran dengan orang yang sok kaya berikut ini.
1. Orang yang benar-benar kaya nggak punya waktu buat sekadar upload foto-foto barang mewahnya di medsos.
Biasanya, orang yang sok kaya suka banget pamer barang-barang bermerk di media sosial. Entah itu pakaian, kosmetik, parfum, atau kendaraan. Nggak berhenti sampai di situ, bahkan mereka sampai mengunggah nota pembeliannya segala! Seolah ingin menunjukkan bahwa barang yang dibeli memang mahal.
Padahal, orang yang benar-benar kaya justru jarang upload foto-foto barang bermerknya, apalagi sampai upload harganya. Mereka nggak punya banyak waktu untuk melakukan hal sepele seperti itu. Alih-alih pamer harta di medsos, mereka sibuk menggunakan waktunya untuk tetap produktif. Kekayaannya pun digunakan untuk hal yang lebih menghasilkan, seperti menambah jumlah investasi misalnya. Oiya, orang-orang kaya masa kini justru banyak yang memilih gaya hidup sederhana. Kamu tahu ‘kan Mark Zuckerberg si pendiri Facebook? Dia menggunakan kaos dengan model dan warna yang sama setiap hari, lho. Alasannya? Karena dia enggan menghabiskan waktunya, hanya untuk memilih baju yang akan dipakainya hari ini.
2. Orang sok kaya itu sering ngomongin barang bermerk, padahal…
“Eh, tadi gue liat tas Herpes di Mall xxx lagi diskon 5%, lho.”
Mungkin mereka pengen terlihat wah di mata orang lain. Oleh karenanya, mereka sering nyebutin barang-barang bermerk, tapi nggak pernah mampu beli yang asli. Paling mentok beli barang KW super. Mereka bahkan nggak tahu kalau membeli barang palsu itu sama saja telah melakukan pelanggaran merk.
Sementara banyak orang yang benar-benar kaya justru bangga menggunakan produk asli dalam negeri. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saja selalu memakai sepatu kulit buatan Cibaduyut. Baginya, barang-barang buatan Indonesia nggak kalah dengan buatan luar negeri. Dengan menggunakan produk lokal, dia pun turut mendukung pengembangan industri di negara sendiri. Nah, lho!
3. Orang yang benar-benar kaya nggak butuh pengakuan dari orang lain. Kenapa? Ya karena mereka tetap punya banyak uang meski tanpa diakui orang.
Sebenarnya orang kaya sama sekali nggak butuh pengakuan dari orang lain. Tanpa memamerkan kekayaan yang dimilikinya, orang lain tetap paham bahwa mereka adalah sebenar-benarnya orang kaya. Hal itu tercermin dari sikap, gaya hidup, dan tentu saja dari apa yang mereka miliki.
Sebaliknya, orang yang sok kaya lebih suka memamerkan apa yang mereka miliki secara kalau berlebihan. Tujuannya jelas cari pengakuan. Semakin banyak orang yang mengira mereka kaya, semakin mereka merasa status sosialnya naik. Padahal, anggapan dari orang hanya semu semata. Kalau memang ingin kaya, kerja keraslah yang harus diperlihatkan. Setuju?
Gimana, Kawan Tunaiku? Nggak perlu lagi merasa iri pada mereka yang gemar pamer kekayaan di media sosial. Apa yang mereka perlihatkan, belum tentu melebihi hasil kerja kerasmu saat ini, kok. Bukankah ibarat ilmu padi, semakin berisi akan semakin merunduk?