SWARA – Punya rumah sendiri, beli mobil, hingga biaya kuliah adik adalah sebagian tujuan keuangan yang ingin saya wujudkan di masa depan. Kalau dihitung-hitung dari gaji sekarang nih, sepertinya mustahil penghasilan saya bisa memenuhi semua tujuan keuangan ini.

 

Kalau seperti ini kondisinya, sampai kapan pun nggak bakal ada uang untuk tujuan di atas. Maka dari itu, saya harus mengambil langkah cepat, nih. Salah satunya, harus segera melakukan perencanaan keuangan jangka panjang. Memang nampak sedikit repot. Namun, kalau mau dicoba, pasti bisa, kok!

 

Apa pun status dan pekerjaanmu, semua orang perlu melakukan perencanaan keuangan. Entah kerja sebagai penulis, freelancer, hingga ibu rumah tangga, siapa pun harus melek perencanaan keuangan.

 

Berkaitan  dengan hal ini, ada tiga hal yang perlu kamu kroscek pada diri sendiri.Pertama, mengapa kamu butuh perencanaan keuangan? Kedua, kira-kira kapan kamu butuh perencanaan keuangan? Terakhir, bagaimana ya caranya?

 

Nah, berkaitan dengan ketiga pertanyaan di atas, akan saya jawab satu persatu di bawah ini, ya.

 

Artikel terkait: Dunia Finansial

  1. Apa Kata Mereka untuk Lulusan Baru Kerja Soal Finansial?
  2. Wujudkan Mimpi Orang Tua Naik Haji dengan Membantu Kebutuhan Finansialnya
  3. Benarkah Masalah Finansial Menjadi Penyebab Rencana Liburan Jadi Hanya Sekedar ‘Wacana’?

Alasan Mengapa Kamu Perlu Perencanaan Keuangan?

Jika kamu sudah nggak asing lagi dengan financial planning atau perencanaan keuangan, tahu nggak apa manfaatnya? Sebagai contohnya, kamu adalah seorang karyawan yang memiliki banyak mimpi. Di antaranya, ingin punya rumah yang sudah lunas KPR, tabungan untuk pendidikan anak sampai kuliah, mobil baru, jaminan kesehatan, serta dana pensiun.

 

Setelah kamu merunut semua tujuan keuangan seperti contoh di atas, kembali lagi tanyakan pada diri sendiri. Kira-kira penghasilanmu cukup nggak untuk memenuhi semua pengeluaran tujuan keuangan?

 

Kalau kamu hanya mengandalkan gaji, pasti nggak akan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan.Lebih-lebih, kalau pengeluaranmu bersifat jangka panjang. Sehingga, kamu butuh perencanaan keuangan yang matang untuk mempersiapkan dana masa depan.

 

Finansialku GPS Keuangan

(Sumber: Finansialku)

 

Perancanaan keuangan ini layaknya GPS yang akan menuntunmu untuk mewujudkan semua tujuan keuangan. Dengan demikian, saat waktunya tiba kamu sudah ada uang untuk membeli atau membayarnya. Nah, apakah kamu termasuk golongan yang sudah punya perencanaan keuangan?

 

Kalau sudah, pasti nggak kebingungan lagi untuk mewujudkan salah satu tujuan keuanganmu. Jika kamu ingin membeli rumah nih, pasti sudah memikirkan tentang butuh berapa banyak uang untuk investasi. Setelahnya, kamu bisa menghitung target dan lama waktu investasi. Adapun dengan perencanaan ini, kamu nggak perlu bingung menerawang masa depanmu. Karena sudah terhitung secara jelas dan pasti.

 

Lebih jelasnya, bisa kamu lihat pada skenario berikut ini!

 

Sebagai contoh kamu tengah menyiapkan biaya pendidikan anakmu yang tengah berusia 2 tahun. Kini, kamu perlu menyiapkan uang sekitar Rp100 juta untuk biaya mulai dari masuk kuliah hingga lulus! Kira-kira berapa uang yang perlu disiapkan  saat anakmu kuliah kelak?

 

Biayanya tentu saja akan lebih dari Rp100 juta. Penyebabnya, tiap tahunnya, biaya pendidikan bisa mengalami kenaikan sebesar 10 %. Jadi, kamu perlu menyiapkan uang sebanyak 459 jutaan untuk biaya kuliah anakmu di masa depan!

 

Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan pengeluaran bulanan. Tiap bulannya kamu bisa mengeluarkan uang sebanyak Rp10 juta atau Rp120 juta setiap tahun. Seandainya, kamu kini tengah berusia 30 tahun dan punya rencana untuk pensiun saat usia 55 tahun,  maka kamu perlu menghitung besarnya pengeluaran selama 25 tahun ke depan.

 

Dengan catatan, kamu masih mempertahankan gaya hidup yang sekarang ya. Hitung juga untuk kenaikan harga (inflasi) kira-kira sebesar 5 % pertahun. Maka, pengeluaranmu bisa mencapai Rp406 juta pertahun. Gila! Benar-benar fantastiskan nilainya?

 

Waktu yang Tepat untuk Memiliki Perencanaan Keuangan

Jangan sampai menunda-nunda untuk punya perencanaan keuangan. Pasalnya, semakin cepat, semakin baik untuk kondisi keuanganmu. Dengan cara ini kamu bisa segera merealisasikan tujuan keuangan serta mengamankannya. Satu tambahan lagi, tentu saja untuk segera memulai investasi.

 

Kamu bisa membandingkan kasus antara Ibu Clara dan Ibu Susan. Keduanya memiliki rencana dana pendidikan kuliah S1 untuk anaknya yang masih berusia 2 tahun.

 

Kini, biaya kuliah S1 di perguruan tinggi swasta mencapai Rp100 juta. Angka ini akan meningkat tiap tahun dengan besar rata-rata mencapai 10%. Dengan kata lain, nantinya, anak yang masih 2 tahun ini akan membutuhkan biaya kuliah hingga lulus sebesar Rp459,497,298.

 

Maka, kamu bisa menyiapkannya dengan mengikuti investasi reksadana dengan return 12% tiap tahun. Untuk ilustrasi investasi, silakan lihat penjelasannya berikut ini.

  • Ibu Clara yang memutuskan untuk investasi dari sekarang, maka ia akan mengeluarkan uang sebanyak RP10,747,650 pertahun (sekitar Rp798,262 tiap bulannya)
  • Ibu Susan yang menunda waktu investasi hingga lima tahun ke depan, harus investasi sebanyak Rp1,689,975 perbulan atau Rp22,246,747 pertahun.

 

Makin lama kamu menunda, maka angka investasi makin tinggi juga kan?

5 Mitos yang Salah tentang Perencanaan Keuangan

1. Perencanaan keuangan eksklusif untuk orang kaya

 Perencanaan keuangan nggak terbatas untuk orang kaya saja, lho. Justru, orang dari kelas menengah ke bawahlah yang harus punya perencanaan keuangan. Kamu yang belum punya banyak penghasilan tentu perlu rencana matang untuk mewujudkan tujuan keuangan. Baik untuk tujuan jangka menengah (1-5 tahun) hingga jangka panjang (lebih dari 5 tahun).

 

2. Perencanaan keuangan itu mahal!

Nggak perlu khawatir dengan mahalnya harga perencanaan. Satu cara yang bisa kamu coba, yakni dengan membayar sekitar Rp350 ribu tiap bulan untuk langganan fitur-fitur perencanaan keuangan.

 

3. Perencanaan keuangan pasti bikin repot

Jika dipikirkan secara selintas, memang membuat perencanaan keuangan terkesan merepotkan. Namun, sebenarnya nih hidupmu akan lebih ribet kalau nggak punya perencanaan keuangan sama sekali. Dengan perencanaan ini, kamu jadi tahu uangmu akan dipakai untuk apa. Kamu pun bisa mewujudkan semua tujuan keuanganmu.

 

4. Tidak bisa menikmati gaji

Kalau kamu berkeinginan untuk bisa menikmati gaji, segera buat perencanaan keuangan, dong. Dengan begitu kamu bisa menikmati gajimu untuk kebutuhan jangka pendek sekitar 1-12 bulan hingga kebutuhan jangka panjang.

Bayangkan kalau kamu nggak ada perencanaan. Gaji akan segera habis untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek saja. Tentunya, nggak ada pikiran jangka menengah hingga jangka panjang.

 

5. Belum perlu perencanaan keuangan

Kamu bisa saja nggak membuat rencana keuangan dengan syarat tidak punya tujuan keuangan. Namun, jika kamu masih punya rencana keuangan seperti beli rumah, mobil baru, atau untuk uang sekolah, perencanaan keuangan ini jadi satu hal yang wajib banget. 

 

Langkah-langkah awal saat membuat perencanaan keuangan

Kamu dapat mengikuti langkah-langkah ini untuk membuat perencanaan keuangan:

  1. Kamu harus menentukan tujuan keuanganmu terlebih dahulu. Satu caranya, dengan membuat prioritas keuanganmu.
  2. Selanjutnya, perhatikan piramida perencanaan keuangan berikut ini.

 

Finansialku Piramida Keuangan

(Sumber: Finansialku)

  1. Siapkan pondasi piramida keuangan: dana darurat dan arus kas yang positif.
  2. Segera melakukan pembelian asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Cek kembali kira-kira berapakah pertanggungan yang kamu butuhkan.
  3. Segera rencanakan tujuan-tujuan keuangan. Ini meliputi dana liburan, membeli rumah,dana pendidikan, perjalanan Ibadah, dan lain sebagainya.
  4. Jangan lupa dana untuk hari tua, dan berkaitan dengan warisan dan pengalihan harta.

 

Dua cara memperoleh perencanaan keuangan

Apakah kamu tertarik untuk memperoleh perencanaan keuangan? Tenang saja, kamu dapat melakukan dua cara ini untuk memperoleh perencanaan keuangan.

 

1. Membuat sendiri perencanaan keuangan

Kamu bisa, lho, membuat perencanaan keuanganmu sendiri. Caranya adalah dengan mempelajarinya secara mandiri terlebih dahulu. Ada banyak, kok, buku maupun situs yang menyediakan kursus gratis, atau berbayar. Kamu, bahkan cukup mengirimkan data nama melalui email saat kursus online ini dibuka.

 

2. Menggunakan jasa perencanaan keuangan

Saat kamu nggak ada waktu untuk belajar secara mandiri, gunakan jasa profesional perencanaan keuangan. Konsultasikan kepada mereka bkondisi dan tujuan keuanganmu di masa depan.

 

Namun, nggak sembarang perencana keuangan ya. Pastikan bahwa orang tersebut sudah mengantongi sertifikasi profesional dengan gelar CFP® (Certified Financial Planner). Kamu bisa kok mengeceknya melalui website website FPSB Indonesia.

 

Lantas, berapa harga yang harus kamu bayar untuk memakai jasa perencana keuangan? Sebagai gambaran, kalau kamu berpenghasilan Rp10 juta (Rp120 juta tiap tahun), biaya untuk perencana keuangan adalah maksimal 5% x Rp120 juta yaitu sebesar Rp6 juta.

 

Artikel terkait: Tips Membangun Rumah

  1. 10 Kesalahan yang Nggak Boleh Kamu Lakukan Ketika Menyewa Kontraktor Rumah
  2. Ini Rincian Biaya Renovasi Kamar Mandi Modern Minimalis dengan Bujet Maksimal Rp10 Juta!
  3. Awas Salah Pilih saat Renovasi Rumah: Kontraktor atau Pemborong?

 

Dengan membayar biaya ini, kamu akan mendapatkan beberapa keuntungan. Pertama, mendapatkan pendampingan selama 1 tahun. Kedua, tarif 5% ini bisa lebih murah, jika permasalahan keuanganmu nggak begitu rumit.

 

Apa pun bentuknya, tujuan keuangan bisa terwujud kalau kamu punya komitmen untuk melakukannya. Kalau perencanaan keuangan adalah sebuah cara, maka kamu adalah orang yang menjalankannya. Sehingga, sukses atau nggak kamulah yang menentukan.

 

Kini, kamu sudah paham mengenai pentingnya perencanaan keuangan untuk mewujudkan segala tujuan keuangan. Segera mulai untuk memprioritaskan tujuan dan membuat rencana keuangan. Kalau nggak kamu rencanakan sekarang, mau menunggu kapan lagi?

 

 

Artikel ini ditulis oleh:

perencanaan keuangan - tunaiku