SWARA – Waktu duduk di bangku kuliah dulu, saya memiliki seorang teman dekat yang sering bertengkar dengan pacarnya. Jika sedang curhat, terkadang dia menunjukkan lebam di beberapa bagian tubuhnya, atau menceritakan berbagai kata-kata kasar serta hinaan yang dia terima dari kekasihnya.

 

Ya, bullying memang nggak hanya bisa terjadi antara teman sekolah, guru dan siswa atau orang asing sesama netizen. Bullying juga bisa terjadi dalam sebuah hubungan asmara.Ya, meski dia adalah pacar kamu bukan berarti dia nggak mungkin mem-bully kamu.

 

Umumnya bullying dalam hubungan ini kemudian menjurus pada abusive relationship atau kekerasan dalam pacaran. Bentuknya bisa mulai dari kekerasan fisik, psikis, sampai verbal. Sayangnya nggak semua korba berani angkat bicara soal masalah ini.

 

Di Indonesia, fenomena ini ternyata marak terjadi. Terlihat dari catatan tahunan Komnas Perempuan yang mengungkap lebih dari 2.000 kasus kekerasan dalam pacaran pada 2016. Itu baru data yang terungkap, lho, belum dengan yang masih ditutupi.

 

Umumnya yang menjadi korban pada kekerasan dalam pacaran ini adalah perempuan. Hal ini bisa terjadi karena berakar pada masyarakat Indonesia (atau pun dunia) yang menganut paham patriarkis.

 

Ini berarti perempuan masih dianggap sebagai objek kepemilikan. Kalau cinta berarti memiliki, begitu katanya. Sehingga segala macam tindakan, bahkan yang kasar sekalipun, seringkali terjadi di bawah radar karena dianggap wajar. Padahal hal ini sangat nggak sehat buat korban. Kalau nggak segera keluar dari hubungan tersebut, efek buruk jangka panjang pun bisa menimpa korban

 

Agar kamu terhindar dari bullying atau kekerasan dalam pacaran, baik sebagai korban atau pun pelaku, ada baiknya kamu menyimak 6 tandanya berikut ini.

 

Artikel terkait: Pengetahuan untuk kamu para orang tua

 

1. Ada kekerasan fisik

Hal yang paling sering terjadi terkait kekerasan dalam pacaran adalah adanya tindakan fisik. Mulai dari mendorong atau menarik dengan paksa dan kasar, memuukul, menampar, menjambak hingga meninju atau menendang. Hal ini nggak bisa ditolerir. Bahkan cubit (dalam konteks bukan bercanda) seharusnya nggak dilakukan kepada pacar. Hal itu bisa berarti pelanggaran otoritas tubuh, lho.

 

2. Berkata kasar dan merendahkan

Ketika pacar mulai memaki kamu dengan kata-kata nggak senonoh dan merendahkan, kamu harus mulai mempertanyakannya. Biasanya ini terjadi ketika bertengkar. Misalnya, ketika dia bilang, “Kamu bukan siapa-siapa tanpa saya,” atau “Kamu nggak berguna,” atau “Kamu bodoh.” Bahkan mengejek fisik seperti “Gendut, jelek, atau hitam.” Perhatikan juga temperamennya, suka berubah atau nggak. Meledak-ledak atau nggak.

 

3. Sikap posesif dan cemburu yang berlebihan

Dimulai dari membatasi pergaulan dengan teman lawan jenis dan teman-teman dekat kamu, sampai melarang atau menguntit kemana pun kamu pergi. Hal ini pasti bikin risih dong. Apalagi, kalau sampai membatasi kebebasan bergerak dan pengembangan diri.

 

4. Melanggar privasi

Siapa bilang kalau pacar suka mengecek ponsel kamu secara diam-diam itu hal lumrah? Diam-diam ya, bukan dengan sepengetahuan atau izin kamu. Atau ketika dia meminta password media sosial dan e-mail supaya bisa terus memantau kamu? Ini bukan tanda sayang. Hal ini justru bisa menjadi tanda-tanda awal kamu berada dalam abusive relationship karena privasi kamu sebagai individu dilanggar.

 

5. Memutus akses kamu dengan teman atau keluarga

Pada tahap ekstrim, pacar yang abusive bisa memutus hubungan kamu dengan teman-teman dan keluarga. Caranya bisa macam-macam. Bisa dari menekan dan mengintimidasi kamu hingga dia berbohong langsung pada keluarga dan teman-teman kamu. Hal ini dilakukan supaya kamu bergantung kepada dia, dan ketika kamu butuh pertolongan, kamu nggak punya akses pada pihak luar.

 

Artikel Terkait: Keuntungan buat kamu yang berstatus jomblo!

  1. Ternyata Menjadi Jomblo Membuat Kamu Lebih Sukses!
  2. Mending Jadi Jomblo Aja Deh, Daripada Punya Pacar Seperti Ini!
  3. Selamat Para Jomblo, 7 Alasan Ini Bikin Kamu Bisa Lebih Kaya

 

6. Memaksa kamu melakukan hal yang nggak kamu inginkan

Hal ini biasanya berkaitan dengan seks ataupun gestur-gestur yang mengarah pada perilaku seksual. Jika kamu merasa dipaksa dan nggak rela untuk melakukan sesuatu yang nggak kamu inginkan, kamu harus berani bilang NGGAK!. Ingat, hanya kamu sendiri yang boleh menentukan apa yang terjadi dengan tubuh kamu.

 

Begitu 6 tanda tentang bullying atau kekerasan dalam pacaran. Sebagian besar sepertinya bisa kamu deteksi dari awal. Tapi, memang butuh keberanian untuk mengungkapnya atau keluar dari pacaran yang tidak sehat karena fenomena ini masih sunyi.

 

Lalu bagaimana caranya agar terhindar atau bisa terlepas dari bullying atau kekerasan dalam pacaran ini? Salah satu caranya paling dekat dan mudah adalah mencari pertolongan pada teman dan keluarga. Jangan malu atau takut untuk bercerita, karena percayalah kamu nggak sendiri!

 

Oh ya, untuk kamu yang sedang butuh pinjaman uang, sudah tahu pinjaman Tunaiku?

 

Tunaiku merupakan pinjaman cepat, mudah, tanpa agunan, tanpa kartu kredit. Tunaiku bisa jadi solusi finansial bagi kebutuhan-kebutuhanmu. Kebutuhan dadakan? Atau, butuh tambahan dana untuk kebutuhan tertentu? Kamu bisa ajukan Tunaiku!