SWARA DARI AMAR BANK – Akhir tahun sudah di depan mata. Saatnya kita bersiap-siap untuk rencana dan target di tahun 2024 nanti. Mengatur ulang pos pengeluaran pun bisa jadi to-do-list Kawan Swara, apalagi jika kamu adalah sandwich generation.
Kalau kamu merasa gagal dalam resolusi finansial di sepanjang tahun lalu, maka kamu perlu mengatur ulang sejumlah pos pengeluaran mulai dari pengeluaran konsumtif hingga investasi.
Atur ulang pos pengeluaran sandwich generation
Ada rumus umum untuk mengatur pos pengeluaran yang Kawan Swara bisa terapkan:
- 40% pendapatan untuk biaya hidup keluarga
- 30% untuk cicilan produktif
- 20% untuk asuransi, investasi, dan dana darurat
- 10% untuk kebaikan.
Sebagai contoh, jika pendapatanmu Rp10 juta per bulan, maka sebanyak Rp4 juta dialokasikan untuk biaya hidup keluarga, mulai dari kebutuhan primer seperti kebutuhan dapur sampai kebutuhan tersier seperti staycation. Adapun sisanya yakni Rp3 juta untuk cicilan produktif, Rp2 juta untuk asuransi dan investasi, serta Rp1 juta untuk kebaikan termasuk di dalamnya zakat bagi umat Muslim.
Untuk para generasi sandwich dengan orang tua yang masih membutuhkan dukungan finansial, diperlukan penyesuaian ulang alokasi untuk biaya hidup keluarga.
Baca juga:
- 5 Resolusi Finansial Sebelum Usia 30 Tahun dan Cara Mewujudkannya
- Cara Mempersiapkan DP Rumah Sebelum Mengambil KPR
- Kenali Fakta Seputar Pajak Freelancer dan Cara Menghitungnya
1. Alokasikan 47,5% pendapatan untuk biaya hidup keluarga
Mengingat penghasilanmu bukan hanya digunakan untuk menghidupi anak dan istrimu, kamu perlu menambah alokasi anggaran untuk pos biaya hidup keluarga. Ingat, selain harus memenuhi kebutuhan dapur rumahmu, kamu juga harus mencukupi kebutuhan dapur dari orang tuamu. Jadi rasanya amat sangat wajar bila kamu menaikkan alokasi pendapatanmu untuk biaya hidup keluarga. Untuk memenuhi alokasi ini, kamu bisa mengambil sebanyak 7,5% dari pos anggaran untuk kebaikan.
Pos anggaran cicilan produktif tentu sudah tidak dapat diganggu gugat, terutama untuk kamu yang sudah punya cicilan rutin seperti cicilan KPR (kredit pemilikan rumah) ataupun KKB (kredit kendaraan bermotor). Sementara, pos pengeluaran sandwich generation untuk investasi dan asuransi juga sebaiknya tidak kamu kurangi untuk mencapai target finansial di masa mendatang.
2. Utamakan kebutuhan primer
Dalam mengatur pos pengeluaran sandwich generation untuk biaya hidup keluarga, kamu perlu mengamankan lebih dulu kebutuhan utama yang penting. Pos kebutuhan primer antara lain adalah pos kebutuhan belanja dapur, pos utilitas (listrik, air, internet), pos transportasi, serta pos kebutuhan sekolah anak. Setelah pos pengeluaran penting untuk keluargamu dan orang tua, baru kamu bisa mengalokasikan pos pengeluaran yang sifatnya sekunder dan tersier, misalnya untuk liburan atau hiburan. Mendahulukan kebutuhan primer sebelum kebutuhan sekunder dan tersier penting agar tidak saling menganggu pos pengeluaran lainnya.
3. Jadilah wise spender
Dengan menjadi wise spender alias bijak dalam mengeluarkan uang, artinya kamu memiliki prioritas dalam melakukan konsumsi. Setiap awal bulan saat menerima gaji, seorang wise spender akan membuat rencana pos pengeluaran dan berusaha disiplin mengikuti rencana tersebut. Dengan memiliki rencana anggaran, seorang wise spender akan tahu secara pasti mana prioritas pengeluaran dan mana yang bukan. Misalnya, jika kamu memiliki cicilan KPR dan sedang mengejar tabungan untuk sekolah anak, maka kamu tidak akan menghabiskan jatah pos pengeluran kebutuhan rutinmu untuk berbelanja atau sekadar ngopi di kafe.
4. Ajak saudara lain untuk bekerja sama
Jika kamu bukan anak tunggal, maka tidak ada salahnya mengajak kerja sama saudara kandung untuk bersama-sama menanggung kehidupan orang tua. Kamu bisa berbagi tugas dengan kakak atau adikmu terkait pos kebutuhan rutin orang tua mana yang bisa menjadi tanggung jawab masing-masing. Dengan begitu, menghidupi orang tua tidak menjadi beban finansial yang memberatkan, karena ditanggung bersama.
5. Komunikasikan dengan pasangan dan orang tua
Setelah kamu mengatur ulang pos pengeluaran, hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk kamu lakukan adalah mengomunikasikan evaluasi pengeluaran keluarga dengan pasanganmu. Ini penting supaya terjalin pengertian antara kamu dan pasangan. Jika suatu saat keluarga kecilmu menghadapi tantangan finansial, kesamaan visi antara kamu dan pasanganmu dapat meringankan kalian dalam menghadapi tantangan tersebut.
Di lain pihak, kamu juga perlu mengomunikasikan kemampuan finansialmu apa adanya pada orang tua. Jika memang terasa berat, ungkapkan saja pada orang tuamu terkait pos-pos apa saja yang bisa dan tidak bisa kamu tanggung.
6. Cari pemasukan tambahan
Dengan memiliki pemasukan tambahan di luar gaji rutin yang kamu terima setiap bulannya, maka kamu memiliki kelonggaran dalam mengalokasikan pendapatanmu untuk berbagai pos pengeluaran. Di samping itu, adanya pemasukan tambahan juga membuat nilai yang kamu alokasikan untuk investasi bisa bertambah, sehingga kamu bisa semakin cepat mencapai berbagai tujuan finansialmu.
Mulailah mencari freelance atau manfaatkan koneksi yang kamu punya untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan skill yang kamu miliki.
Nah, semoga tips mengatur ulang pos pengeluaran sandwich generation di atas bisa membantu generasi sandwich mencapai tujuan finansial. Mulai kelola dari sekarang ya!