SWARA – Mendengar kata husband material, di bayangan kita pasti muncul sosok idaman. Kebanyakan, sosok ini dibentuk oleh film, novel, ataupun cerita orang lain. Iya apa iya? Faktanya, tidak ada definisi pakem mengenai apa yang dimaksud dengan husband material. Keyakinan bahwa seseorang merupakan sosok yang harus kita nikahi sebenarnya tidak perlu dibentuk oleh sekeliling kita. Well, saya juga nggak bisa bilang tidak perlu sih, karena dengan mendengar pengalaman orang lain dan juga membaca, kita bisa mengira-ngira, sosok seperti apa yang kita butuhkan.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, sebenarnya husband material ini seperti apa sih? Apa yang membuat orang memiliki sisi husband material di mata orang lain? Yuk telusuri bersama.
Biasanya berangkat dari apa yang dibutuhkan perempuan dalam pernikahan secara umum
Biasanya, ciri-ciri husband material yang dibuat oleh orang-orang (dan juga film) didasarkan pada kebutuhan dalam pernikahan. Namanya juga pernikahan, menyatukan dua kepala yang memiliki perbedaan visi misi tentu saja membutuhkan usaha ekstra. Ada beberapa hal yang memang secara umum bisa memudahkan seseorang dalam menjalani pernikahan. Namun, ada beberapa kondisi khusus di mana hal-hal yang bersifat umum ini tidak dapat berlaku di hubungan yang khusus. Beberapa hal khusus ini misalnya:
1. Kamu adalah perempuan yang butuh input untuk memperbaiki diri
Salah satu karakter laki-laki yang biasa dianggap sebagai husband material adalah mereka yang bisa menerima kondisi kita apa adanya. Namun, ada juga perempuan yang tidak suka orang lain membuat mereka merasa baik-baik saja. Mereka membutuhkan reaksi jujur dari pasangannya untuk pengembangan dirinya. Mungkin, laki-laki yang menerima apa adanya merupakan karakter yang diinginkan oleh kebanyakan perempuan. Namun, yang menentukan kebutuhanmu adalah dirimu sendiri. Untuk itu, standar yang berlaku pada umumnya bisa jadi tidak berlaku padamu.
2. Kamu adalah sosok independen yang bisa menyelesaikan segala masalah sendiri
Disclaimer dulu, kamu harus membaca bagian ini hingga tuntas. Saya mendapatkan poin ini saat membaca postingan dari Anewmode. Dikatakan, sosok laki-laki yang selalu ada adalah salah satu contoh karakter husband material. Benarkah? Kembali lagi, ketika kita berbicara tentang hubungan, apalagi pernikaha, semua orng memiliki kebutuhan yang berbeda. Kamu bisa mengkomunikasikan kembali apa yang kamu inginkan dalam hubungan. Bila kamu merasa risih karena pasangan memperlakukanmu seolah-olah kamu tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, kamu bisa membicarakannya. Setiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda, untuk itu kamu harus mengetahui bahasa cinta pasanganmu agar hubunganmu langgeng. Jangan sampai kamu malah salah memperlakukan pasanganmu.
3. Nilai-nilai yang dipegang
Nilai di sini berarti bagaimana kamu dan pasanganmu memandang hidup, dan juga hal prinsip lainnya. Ada yang menganggap, nilai atau value yang sama membuat seseorang merupakan husband material. Namun, bagi orang yang menyukai tantangan, value yang berbeda merupakan tantangan yang bisa memberikan pandangan baru dalam menjalani rumah tangga. Value yang berbeda bisa mempermudah hubungan pernikahan, namun persamaan atau perbedaan value dan dampaknya terhadap hubungan merupakan hal yang seharusnya menjadi preferensi dan keputusan kalian dalam menjalin hubungan, tidak harus ditetapkan oleh standar yang berlaku di masyarakat.
Artikel terkait
- 7 Kiat Anti-Susah Setelah Pesta Pernikahan
- Miliki 4 Modal Ini Jamin Hubungan Awet Dengan Pasangan
- Daftar Pertanyaan Untuk Gebetan Yang Wajib Kamu Tanyakan Sebelum Serius Pacaran
Berdialog dengan diri sendiri
Saya tidak menyalahkan saat orang-orang berlomba-lomba untuk memenuhi bucket-list terkait husband materialyang mereka buat dalam mencari seseorang yang akan mereka nikahi. Cuma, kalau ternyata dalam proses pembuatan bucket list ternyata mereka tidak mempertimbangkan kebutuhan diri sendiri, kok kayaknya usaha yang mereka lakukan akan sia-sia… Untuk itu, ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mencari seseorang yang sesuai dengan apa yang kamu inginkan:
1. Kenali dirimu dan apa yang kamu butuhkan
Dengan mengenal dirimu, kamu akan mengetahui apa yang benar-benar kamu butuhkan. Pasangan sebaiknya bisa melengkapi sisi yang kurang lengkap dalam hidup kita. Jangan sampai, motivasimu memiliki pasangan adalah untuk menyembuhkan hati yang terluka. Selain kamu belum benar-benar siap untuk berhubungan kembali dengan orang lain, orang lain memiliki hak untuk dicintai sebaik-baiknya.
2. Bayangkan, bisakah kamu menghabiskan waktu seumur hidup dengannya
Sebagai makhluk imajinatif, perempuan pasti bisa melakukan hal ini. Kamu bisa membayangkan, kira-kira apakah kamu bisa menghabiskan seumur hidup bersamanya? Atau, kamu hanya tertarik secara fisik dengannya? Atau, jangan-jangan kamu berhubungan dengan dia hanya karena disuruh orang lain?
3. Lihat bagaimana dia memandang dirimu
Yang terpenting, perhatikan caranya memperlakukan dirimu. Apakah sama dengan bayanganmu ketika memiliki pasangan? Apakah kamu bisa menerima perlakuannya kepadamu? Sudah yakin?
Kawan Swara, mari kita buat standar husband material kita sendiri. Cintai dirimu sendiri sebelum membuka hati untuk orang lain. Semoga hubunganmu dengan si dia bisa berjalan lancar!