SWARA –  Memilih instrumen investasi memang tidaklah mudah. Terutama bagi para pemula yang ingin belajar berinvestasi. Apabila kamu memutuskan untuk berinvestasi saham, maka wajib pula mengenali berbagai istilah dan mencari keuntungan lewat investasi ini.
Salah satunya mempelajari kiat jitu untuk mendapatkan untung dari saham seperti capital gain dan dividen. Sudah mengetahui perbedaan keduanya?Ya, capital gain merupakan selisih harga jual yang dikurangi harga beli. Sebagai ilustrasi, kamu beli saham perusahaan A dengan harga Rp 12ribu lalu dijual kembali dengan harga Rp14ribu. Capital gain yang akan kamu peroleh sebesar Rp 2ribu per lembar saham.
Sementara dividen saham merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki.
Artikel terkait: Mengenal investasi saham
- 6 Tahapan Membuka Rekening Saham, Begini Langkahnya
- Membaca Tren Saham, Bagaimana Caranya, Sih?
- Kamus Investasi Saham, Bookmark ya!
Mengenali jenis dividen
Dividen umumnya ada dua bentuk, yaitu, dividen tunai dan dividen saham. Dividen tunai berupa uang tunai. Sedangkan dividen saham, diberikan dalam bentuk  pemberian saham secara cuma-cuma alias gratis kepada para pemegang saham.
Banyak yang masih mengira jika dividen hanya bisa didapatkan jika melakukan invest dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang sudah lama. Padahal,hal ini tidaklah benar. Pasalnya, jika membeli saham dengan modal sedikit misalnya di angka ribuan rupiah maka dalam hitungan menit pun jika perusahaan mengeluarkan dividen maka kamu pun bisa langsung mendapatkan keuntungan. Namun, secara praktik tidak semudah yang kamu bayangkan juga untuk mengharapkan keuntungan dari dividen.
Pahami istilah cum date dan ex-cum date
Cum date atau cumulative date adalah tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan. Waktu cum date ini biasanya hanya ditetapkan sehari saja, sampai waktu penutupan bursa saham di BEI berakhir pada hari yang sama.
Sementara ex cum date  hari pertama di mana pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen dari suatu perusahaan. Ex cum date dijadwalkan tepat satu hari kerja setelah cum date.
Sebagai ilustrasi, saham ABCD mengumumkan akan membagikan dividen Rp65 per saham. Pembayaran dividen jatuh pada tanggal 31 Juli 2018. Cum date dijadwalkan pada 28 Desember 2018 sehingga ex dividen terhitung jatuh pada 31 Desember 2013.
Maka dalam hal ini setiap investor yang memiliki saham ABCD hingga 28 Desember 2018 atau membeli saham pada 27 Desember 2018 (cum date) berhak untuk mendapatkan dividen saham senilai Rp65 per saham. Sementara, jika pelaku pasar baru memegang saham pada 31 Desember 2018 (ex cum date), maka tidak akan berhak mendapatkan dividen tersebut.
Tips jitu dapat dividen menguntungkan
Lantas, bagaimana caranya mendapatkan penghasilan pasif dari keuntungan dividen saham? Ada tiga langkah yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Menentukan besaran penghasilan pasif yang diinginkan
Misalkan, kamu ingin mendapatkan penghasilan pasif minimal Rp 3 juta per bulan, selama 6 bulan.
2. Cari perusahaan yang rajin membagikan dividen saham
Umumnya perusahaan membagikan dividen saham pada bulan-bulan tertentu pelaporan laporan keuangan, yaitu, di bulan Juni, November, dan Desember. Dari laporan CNN.com, beberapa perusahaan yang rajin membagikan dividen pada 2017 adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Â
Dari nama-nama ini, kamu bisa mulai cek saham dan dividen yang dibagikan dari 6 tahun belakangan. Sebagai ilustrasi misalnya seperti di bawah ya.
Perusahaan A | ||||||
2013 | 2014 | 2015 | 2016 | 2017 | rata-rata | |
Tanggal pembayaran | 3 Des | 23 Des | 8 Des | 27 Des | 26 Des | |
Nilai per lembar saham | 210 | 115 | 300 | 325 | 343 | 258,6 |
3. Hitung modal yang dibutuhkan
Dari data di atas, kamu bisa memperkirakan modal yang dibutuhkan dengan cara berikut
Lembar saham yang dibutuhkan | Lembar saham | Lot saham | Harga | |
28 Des 2017 | 2800 | |||
Bulan Desember | 69.605 lembar | 696,05 | Rp 194.894.000 |
- lembar saham = (Rp 3.000.000 x 6 bulan) / 258,6 (angka rata-rata) = 69.605 lembar
- lot saham = 69.605 Â / 100 = 696,05
(Per 6 Januari 2014 1 lot = 100 lembar).
- Harga closing per tanggal 29 Desember 2017 adalah 2800
- Maka yang dibutuhkan untuk membeli 696 lot adalah = 696 x 100 x 2800 = Rp 194.894.000
Melihat ilustrasi di atas, mudah dipahami kan? Yuk, coba terapkan sesegera mungkin. Dan, jangan lupa konsultasi juga dengan rekan kerjamu yang sudah senior bermain di saham, ya! Â
Artikel terkait: Diversifikasi investasi
- Apakah Perlu Melakukan Diversifikasi Investasi?
- Ini Dia Untung dan Rugi dari Strategi Diversifikasi Investasi
- Swara Tania: Investasi, Yuk!
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
WINNY WITRA MAHARANI