SWARA – Bulan ini, saya baru saja mendengar kabar mengejutkan di kantor. Atasan saya, memutuskan untuk resign. Padahal, sejauh yang saya tahu, ia adalah seorang workaholic yang mencintai pekerjaanya. Karena penasaran, saya sempat tanyakan apa alasannya. Ternyata, ia berhenti bekerja untuk mengurus si kecil.
Artikel terkait: Membesarkan anak bukan hal mudah, beberapa artikel berikut mungkin bisa membantumu
- Lakukan 7 Cara ini untuk Mengajarkan Etika Kepada Anak
- Tips Memperkenalkan Tugas Rumah Tangga pada Anak
- Tips-tips untuk Menghadapi Anak yang Sering Bertengkar
Yup. Persoalan klasik yang kerap kali menimpa para wanita saat mereka sudah menikah dan memiliki anak. Setidaknya, itulah yang ia nasihatkan kepada saya.
Saya mendengar cerita beliau, saya pun terpikir hal yang sama. Apakah saat berada di titik ini, saya akan mengalami kegalauan yang sama? Apakah saya benar-benar harus memilih antara karier yang sekian tahun saya bangun dan rumah tangga? Hanya ada dua pilihan ya, soalnya kan nggak mungkin ada opsi: meninggalkan keluarga dan fokus karier! Hehe.
Jujur saja, sekarang saya belum bisa memilih. Atau, kalau ditanya mau yang mana, tentu saja saya ingin bisa tetap berkarier sekaligus menjadi istri dan ibu. Mungkin nggak ya?
Supaya nggak galau, yuk kita lihat masing-masing opsi dan saran dari para ahli yang sekiranya bisa menjawab apa yang cocok untuk kebahagiaanmu dan keluarga.
Sebelum menentukan keputusan, coba simak beberapa hal di bawah
- Jujur dan tanyakan pada dirimu sendiri, apa sih yang menjadi prioritasmu untuk lima tahun kedepan? Apa yang sekiranya membuatmu bahagia? Apakah prestasi karier atau memiliki keluarga kecil bahagia? Pertanyaan ini penting lho, dan hanya kamu yang bisa menjawabnya. Bukan suami ataupun orangtua.
- Nggak yakin harus memilih apa karena belum pernah merasakan jabatan IRT? Nah, coba deh iseng ambil cuti dua minggu, dan jalani hari-hari sebagai IRT full-day. Membereskan rumah, memasak, mengantarkan anak sekolah, dan lain-lain. Pokoknya, sebisa mungkin tanpa diganggu dengan urusan kantor.
- Setelah dua minggu, bagaimana rasanya? Selepas dua minggu tersebut, kamu bisa masuk kerja lagi deh. Dan, merasakan dua kesibukan sekaligus; urusan kantor dan anak. Menurutmu, kamu sanggup yang mana?
- Setelah merasakan pengalaman ini, sekarang, kamu bisa berdiskusi lebih dalam dengan suami. Kalau kamu ingin tetap bekerja, kalian berdua harus bisa berbagi tugas rumah tangga. Kalau kamu sanggup menjadi IRT, berarti konsekuensinya adalah jadi single-income. Alias keuangan hanya akan bersumber dari suami. Apakah itu memungkinkan?
Apabila pilihanmu adalah ingin menjalankan peran sebagai wanita karier sekaligus IRT, ini tipsnya!
- Date night bersama pasangan.
Sesibuk-sibuknya urusan kantor dan rumah, jangan sampai kamu melupakan momen-momen khususmu dan pasangan, ya. Walaupun mungkin nggak bisa setiap minggu, seenggaknya jangan lewatkan makan malam romantis untuk anniversary dan ulang tahun. Kunci keberhasilan rumah tangga itu terutama ada di kebahagiaan kamu dan dia.
- Pastikan pagi dimulai dengan rapi
Morning time sets the mood. Hindari memulai pagi dengan berantakan dan tergesa-gesa. Caranya, bersiap-siaplah dari malam sebelumnya ya. Mulai dari urusan sarapan, perlengkapan ngantormu & pasangan, perlengkapan si kecil kalau memang harus ke day care, dan lain-lain. Dengan demikian kamu bisa memulai hari dengan mood dan energi yang baik!
- Komunikasi dengan kantor dan atasan
Iklim kantor di Indonesia menurut saya cukup ramah lho untuk working mom, dim mana kamu punya kesempatan untuk berkonsultasi dan mengutarakan kondisimu kepada kantor dan atasan. Sebelum ngomong, pastikan kamu sudah menuliskan apa saja yang ingin kamu utarakan dengan jujur dan terbuka. Misalnya, kamu butuh waktu untuk pumping, jam pulang kerja yang lebih fleksibel, dan izin mendadak untuk urusan anak.
Saat kegalauanmu sudah terselesaikan, satu hal yang harus kamu ingat: baik wanita karier dan ibu rumah tangga itu, sama hebatnya! Jadi, jangan sedih ya kalau ada yang nyinyir padamu dan bilang “Kok bisa-bisanya milih itu?” Selalu semangat dan berikan yang terbaik!
Artikel terkait: Sedang menanti kehadiran buah hati?