SWARA – Tanpa kehadiran seorang wasit, para pemain yang berlaga di lapangan bisa bikin aturan sendiri. Sayangnya jadi mirip latihan saja dan nggak menarik. Itulah pentingnya sosok wasit di lapangan. Ketika nonton berita olahraga, saya sempat menyimak kiat sukses wasit olahraga profesional usai laga di Liga Indonesia. Bagaimana katanya?
Artikel Terkait: Tips Bekerja untuk Pemula Agar Profesional
- Ini Dia Prospek Bisnis Desain Interior Bagi Pemula
- Minat Berprofesi IT Developer atau Programmer, Ikuti 9 Kiat Sukses Bagi Pemula
- Hindari 6 Kebiasaan Buruk Ini Agar Bisa Profesional Dalam Bekerja
1. Mengikuti kursus C3
Untuk menjadi wasit olahraga profesional, tentu kamu nggak bisa langsung memimpin pertandingan kelas liga. Levelnya masih jauh dari pemula. Oleh karena itu, lisensi pertama yang diperlukan adalah C3. Wasit yang berlisensi C3 hanya berhak memimpin laga setingkat kota dan kabupaten. Biasanya masa-masa ini yang cukup sulit dijalani.
Ketika jadi wasit di tingkat kota dan kabupaten, belum begitu bersentuhan dengan media. Kesabaran yang penuh harus dipertahankan sepanjang pertandingan. Soalnya nggak ketinggalan pula, kadang ada pemain yang ngotot dan justru menyalahkan wasit. Namun, untuk jadi profesional, kamu mutlak mengikuti kursus C3 dan dapat lisensinya dulu.
2. Mengikuti kursus C2
Dengan lisensi C2, kamu berhak menjadi pemimpin pertandingan setingkat provinsi. Misalnya Porprov, Porda, Popda, maupun setingkatnya. Ini hanya bisa diperoleh ketika kamu ingin naik jenjang karier. Semakin tinggi lisensi atau hak atas pimpinan pertandingan, maka semakin sulit pula saingan serta rintangan yang harus dilewati.
Sisi baiknya, pertandingan nggak lagi sekelas amatir yang rata-rata sulit di atur. Pemain sudah tampak matang dari segi skill. Penerapan aturan sepanjang pertandingan pun lebih enak. Sayangnya, ketika berada di antara kemampuan individu yang tinggi itu, kamu dituntut untuk jeli. Kalau ada yang diving, bagaimana? Keadilan mulai riskan mulai titik ini.
3. Mengikuti kursus C1
Kiat sukses karier wasit olahraga profesional ini hanya diperuntukkan bagi kamu yang ingin naik kelas. Lisensi C1 merupakan lisensi tertinggi di Indonesia. Kursus wasit setingkat nasional ini kira-kira berlangsung selama seminggu. Materi yang disampaikan dalam Bahasa Inggris karena level pertandingannya lebih sulit.
Wasit yang berlisensi C1 berhak memimpin pertandingan selevel nasional. Misalnya Liga Indonesia maupun Liga Amatir. Sebelum kompetisi dimulai, kamu wajib lulus tes penyegaran wasit kalau ingin dipercaya sebagai pimpinan pertandingan. Gaji di setiap pertandingannya sekitar Rp5 juta.
4. Selalu siap jika nggak dipanggil
Walaupun tampak menggiurkan, sebab dalam semusim biasanya ada 648-an partai atau pertandingan, tapi dalam liga atas nggak hanya punya satu wasit. Oleh karena itu, kamu harus selalu siap berbagi tempat dengan wasit profesional lain. Kalaupun kamu lakoni sendiri, tentu nggak mampu. Lari 90 menit non-stop itu bukan pekerjaan mudah.
Penyebab utama kenapa nggak dipanggil dalam beberapa partai itu karena melakukan kesalahan di pertandingan sebelumnya. Keputusan wasit bersifat mutlak. Jadi, kalau salah, maka akan merugikan tim dan manajemen klub. Itu yang nggak diperkenankan dalam level nasional. Jadi, harus benar-benar jeli dan sabar maksimal ketika menjalaninya.
Â
Artikel Terkait: Tips Saat Mau Berhenti Kerja Maupun Saat Punya Keinginan untuk Kerja Kembali
- Lakukan 10 Hal Ini Saat Memutuskan Berhenti Kerja dan Jadi Freelancer
- 8 Langkah Sukses di Tempat Kerja Setelah Lama Berhenti Bekerja
- 6 Tips Sukses Saat Interview Pekerjaan Lagi Setelah Lama Berhenti Kerja
5. Bersikap adil dan netral
Kebenaran bagi seorang wasit adalah hukum tetap dalam setiap pertandingan. Bukan berasal dari emosi, jiwa pendukung, dan sebagainya. Jadi, saat seorang pemain melakukan pelanggaran dan protes, kamu memiliki segudang sikap untuk melunakkannya. Jangan sampai deh para pemain itu sampai mengeroyok. Nanti seni dalam sepak bola jadi hilang.
Menjalani kiat sukses wasit olahraga profesional di Indonesia itu nggak mudah. Berapa banyak saya lihat ada wasit yang dikeroyok dalam liga papan atas maupun di bawahnya? Bahkan ada yang ditanduk dan diganti wasit baru. Mereka yang bertahan biasanya memang karena cinta betul dengan dunia sepak bola.
  SWARA