SWARA – Coba pikirkan lagi, deh. Pelajaran yang kamu pelajari di sekolah, dari TK hingga SMA, berapa sih yang benar-benar teraplikasi? Pasti sedikit sekali, kan? Sebagian besar keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang umum enggak diajarkan di sekolah. Sebagian besar keterampilan yang kamu butuhkan untuk bekerja saat ini pasti kamu pelajari sendiri, dari internet misalnya.

 

Pendekatan karakter dan soft skill yang kamu punya sekarang juga adalah hasil adaptasi dari berbagai pengalaman yang terjadi di hidupmu.Mungkin dulu kamu berharap bahwa setiap tugas yang diberikan oleh guru, kursus, atau les, yang kamu lakukan selama bertahun-tahun saat sekolah ada korelasinya dengan karier yang akan kamu jalani nanti.

 

Artikel terkait: Cerita orang sukses yang perlu kamu tau

  1. 10 Pengusaha Perempuan Indonesia yang Sukses di Dunia Startup. Patut Ditiru!
  2. 10 Orang Populer Ini Buktikan Bisa Raih Sukses Diusia 40 Plus
  3. 7 Film Tentang Pengusaha Perempuan Sukses. Wajib Tonton!

 

Tapi kenyataannya, pendidikan sistematis di sekolah hanya memiliki peran kecil saja dalam pembentukan dirimu dan apa yang akan kamu kerjakan hari ini. Enggak banyak pendidik yang mengajarkan keterampilan atau apa saja yang dibutuhkan para muridnya untuk tumbuh menjadi wirausahawan, atau apapun yang akan mereka jalani nanti.

 

Saat ini, di era modern, kalau kamu adalah orangtua yang berpikiran terbuka kepada jenis-jenis metode pembelajaran anak, kamu memiliki kesempatan lebih baik untuk membentuk anak kamu menjadi orang yang siap menghadapi tantangan apapun di masa depan.

 

Ada berbagai keterampilan yang bisa kamu ajarkan kepada anak-anak, di mana setiap keterampilan itu enggak didapatkan dari pelajaran yang diajarkan oleh gurunya di sekolah.Berikut ini 8 keterampilan yang membekali anak-anakmu siap membangun masa depan mereka.

1. Inovatif dan kreatif

Di jaman modern seperti sekarang ini, masyarakat dan teknologi terus berkembang dengan kecepatan yang cepat. Saat ini, lebih penting untuk mengajarkan anak-anak menjadi kreatif dan inovatif.

 

Sedari kecil, bantu anak untuk berpikir out of the box dengan memberi mereka ruang untuk bermain dan bereksplorasi . Membiarkan mereka membuat cerita dan narasi mereka sendiri bisa membantu mereka menjadi komunikator yang baik nantinya, lho. Sebagai orangtua, kadang kamu mungkin berpikir untuk membuat anakmu bertingkah normal sesuai definisimu. Tapi, kalau kamu berlaku seperti itu, kamu sedang mengekang kebebasan anakmu dalam berinovasi.

 

2. Miliki rasa ingin tahu

Steve Jobs (pendiri Apple), Jonah Peretti (pendiri BuzzFeed), dan Elon Musk (pendiri PayPal), memiliki satu kesamaan di antara mereka, yaitu mereka punya rasa ingin tau yang tinggi.

 

Masing-masing berusaha mencari sesuatu yang lebih baik dari yang sudah ada sebelumnya. Dorong anak-anakmu untuk mengeksplorasi hobi baru, dan kasih tau betapa menyenangkannya membaca buku.

 

3. Empati

Enggak ada yang mau bekerja dengan seseorang yang egois. Mengembangkan empati terhadap orang lain akan membuat anak mampu mempengaruhi orang-orang di sekitar untuk diajak bekerja sama secara positif. Rasa empati membuat anak akan bisa bekerja sama bersama orang dengan berbagai karakter dan kemampuan di luar sana.

 

4. Berbagi dengan sesama

Paham pentingnya nilai berbagi dengan sesama akan membantu anak untuk menjadi individu dan pengusaha yang sadar secara sosial.

 

Sebagai makhluk sosial, kamu perlu rasa untuk saling berbagi orang lain. Kepedulian membuat kamu enggak akan menjadi orang yang egois dan mementingkan diri sendiri. Nilai kepedulian harus kamu tanamkan sejak dini pada anak-anak. Beri contoh kepada anak tentang pentingnya berbagi dengan sesama. Ajarkan mereka untuk membantu orang yang memang membutuhkan.

 

5. Mental sekuat baja

Kegagalan sering dialami oleh para pengusaha dunia kerja. Banyak pengusaha yang merasakan penolakan, bahkan hampir setiap hari. Ketahanan dan kemampuan untuk menekan rasa gagal merupakan faktor penting pembentukan diri seorang pemimpin.

 

Kamu pasti pernah dengar fenomena caleg yang enggak terpilih terus menjadi gila. Atau mereka yang memilih mengakhiri hidupnya karena putus cinta. Atau kamu punya teman yang gagal masuk perguruan tinggi idamannya dan akhirnya dia stres?

 

Hal tersebut enggak perlu terjadi kalau dari kecil mereka sudah diajarkan mengenai pentingnya nilai ketahanan dan diberitahu bahwa kegagalan adalah salah satu proses hidup yang harus dilalui.Hadapilah kegagalan dengan lapang dada dan jangan gampang menyerah untuk meraih cita-cita. Kamu dapat menolong anakmu untuk paham bahwa kegagalan bukanlah akhir dari dunia. Dorong mereka untuk mau terbuka dan berbagi perasaan mereka serta mengajari nilai dari sebuah ketekunan.

 

Di sinilah peran orangtua untuk menjaga komunikasi yang baik dengan anak-anak agar mereka bisa terbuka dengan berbagai permasalahan yang akan mereka hadapi nantinya.

 

6. Modal kerja keras

Beberapa pengusaha sukses mau memulai karier mereka dari nol, dari garis paling bawah sebuah kehidupan. Mereka enggak takut melakukan pekerjaan kasar karena mereka paham akan pentingnya kerja keras. Mengajarkan anak akan pentingnya nilai dari kerja keras akan membuat mereka enggak gampang menyerah dan enggak harus selalu disuapi.

 

Beri mereka tanggung jawab penting yang lebih dari sekedar membuat mereka sibuk. Tanamkan untuk selalu menyelesaikan apa yang telah dimulai.Contohnya, kalau anak masih usia balita, ajari untuk merapikan mainan yang baru mereka pakai.Tapi tetap kamu perlu memberikan contoh dan arahan di awal-awal.

 

7. Percaya diri

Dalam berwirausaha tentunya dibutuhkan kepercayaan diri yang besar. Kepercayaan diri pada kemampuan dan usaha untuk mewujudkannya sendiri. Butuh kepercayaan diri untuk mengambil dan memperhitungkan sebuah resiko.

 

Tanamkan kepercayaan diri pada anak dari usia muda. Beri motivasi mereka hingga rasa percaya dirinya timbul sehingga mereka enggak gampang terpuruk ketika menemui kegagalan.

 

8. Optimis tinggi

Perasaan optimis memberi banyak pengusaha kepercayaan diri bahwa penglihatan mereka akan menjadi kenyataan. Menginspirasi optimisme pada anak dapat dilakukan dengan berbagi cerita yang menggembirakan dan inspiratif kepada mereka.

 

Kalau memungkinkan, dan memang sudah dirasa cukup, bawalah mereka ke seminar atau acara sejenis, yang menyoroti individu yang berhasil mengatasi kesulitan mereka.

 

Delapan keterampilan di atas akan memupuk gairah untuk terus belajar dan berhubungan dengan orang lain untuk mengejar tujuan yang lebih besar. Delapan keterampilan di atas adalah contoh dari keterampilan yang dapat dikembangkan pada diri manusia, berapapun usianya.

 

Merupakan tanggung jawabmu sebagai orangtua dalam mengajarkan anak untuk bekerja menuju peningkatan dan pengembangan diri secara terus-menerus. Kamu juga dituntut untuk semakin kreatif dalam mencari cara apa saja yang membuat anak bisa menjadi pengaruh positif bagi dunia sekitar.

 

Dalam menanamkan keterampilan yang ada di atas, kamu juga ingat untuk memberikan bimbingan dengan menjadi contoh terlebih dahulu. Jangan sampai kamu mengajarkan keterampilan padahal kamu sendiri enggak bisa melakukannya.

 

Artikel terkait: Nasehat dari orang-orang sukses ini bisa membantu kamu

  1. Ingin Jadi Pengusaha Sukses? Ikuti 4 Tips Sukses ala J.K. Rowling Ini!
  2. 5 Kiat Sukses dalam Berbisnis dari Gibran Rakabuming
  3. Tiru 7 Tips Sukses dari Sophia Amoruso #GIRLBOSS agar Berhasil dalam Karier

 

Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga!

Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan.

KTA, tunaiku, pinjaman online, pinjaman mudah, amar bank indonesia, pinjaman tanpa agunan, pinjaman cair

 

 


AGUSTO REYNALDOAGUSTO REYNALDO