SWARA DARI AMAR BANK – Apa saja sih kesalahan dalam investasi properti? Investasi properti dianggap sebagai salah satu pilihan investasi paling menguntungkan di Indonesia. Namun, seperti investasi lainnya, diperlukan pertimbangan dan perencanaan yang cermat untuk memastikan bahwa kamu membuat keputusan yang tepat.
Tanpa disadari, banyak investor pemula yang sering kali melakukan kesalahan investasi properti. Lantaran ingin cepat dapat untung dan banyak proses yang akhirnya dilupakan. Padahal, sedikit saja kamu melakukan kesalahan, sulit sekali rasanya mendapatkan untung.
Berikut rangkuman artikel soal kesalahan dalam investasi properti:
1. Salah pilih lokasi
2. Tidak membuat estimasi biaya
3. Bersikap egois
4. Lupa biaya tambahan
5. Berangkat dengan motif yang salah
6. Mengabaikan persyaratan hukum
7. Fokus pada keuntungan jangka pendek
Apa saja kesalahan saat investasi properti?
Nah, sebagai pembelajaran, berikut adalah 7 kesalahan investasi properti yang sering dilakukan oleh para investor.
1. Salah pilih lokasi
Memilih lokasi adalah poin utama dari investasi properti. Kalau bisa memilih lokasi yang strategis, kamu bisa menjual propertimu dengan harga tinggi. Berbeda cerita, jika kamu memilih lokasi yang nggak strategis, terpelosok, dan jauh dari transportasi umum, pasti bakal susah dijual.
Sebelum memilih lokasi, lakukan survei secara langsung. Apakah lokasi tersebut mudah diakses, ada fasilitas publik, dan nggak rawan bencana? Ini yang harus kamu jadikan pertimbangan.
Kamu juga perlu membaca tren pemukiman di masyarakat. Siapa tahu, tempat yang kamu pilih sekarang bakal punya nilai jual yang tinggi di masa depan, bukan?
Baca juga: 8 Pertimbangan Jika Ingin Pinjam Uang untuk Investasi!
2. Tidak membuat estimasi biaya
Sudah banyak investor pemula yang kelabakan karena nggak membuat estimasi biaya. Segala sesuatu perlu direncanakan dengan baik, apalagi kalau sudah berhubungan dengan investasi. Jadi, jangan asal memulai investasi padahal nggak ada rencana jangka panjang.
Minimal, kamu harus membuat estimasi biaya operasional dan perhitungan keuntungan. Kira-kira, berapa banyak modal yang dibutuhkan sampai kamu bisa balik modal nanti?
Takutnya, bisnis akan berhenti di tengah jalan karena kekurangan modal. Seandainya berniat untuk melakukan pinjaman bank, semua harus dihitung secara matang.
3. Bersikap egois
Investasi properti membutuhkan kerja sama tim yang solid agar semua sistem dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kalau kamu mau menang sendiri dan terlalu egois, bisa mengancam keberlangsungan investasi.
Nantinya, kamu harus berkomunikasi dengan agen, karyawan, dan pihak bank agar bisnismu berjalan lancar. Selain itu, kamu juga harus komunikasi dengan calon pembeli. Maka, butuh komunikasi yang baik kalau memang ingin investasi propertimu meraih sukses.
Baca juga: 10 Perbedaan Deposito dan Tabungan Berjangka, Pilih Mana?
4. Lupa biaya tambahan
Investasi properti nggak sekadar bisnis jual dan beli. Sehingga, kamu mesti memperhitungkan biaya tambahan untuk perawatan. Seperti untuk cat gedung, biaya listrik, air, dan fasilitas umum lainnya.
Kadang, banyak investor yang lupa bahwa biaya tambahan sangatlah dibutuhkan. Tahu-tahu pengeluaran membengkak dan kamu nggak ada uang cadangan untuk membayarnya. Selalu sisihkan dana tiap bulan untuk biaya tambahan serta perawatan properti.
5. Berangkat dengan motif yang salah
Sebenarnya, apa, sih, motivasimu saat ingin investasi properti? Kadang, banyak investor pemula yang berangkat dengan motif yang salah. Investasi properti bukanlah cara untuk mendapatkan keuntungan yang cepat.
Kamu harus ekstra kerja keras dan punya kesabaran yang tinggi agar bisa dapat untung. Mungkin nggak hanya setahun, kamu butuh bersabar selama bertahun-tahun. Kalau memang kamu ingin kaya dalam waktu instan, investasi properti mungkin bukan pilihan yang pas untukmu.
Jika sudah telanjur, lebih pupuk semangat dan kerja keras tanpa kenal lelah agar bisnismu terus berjalan. Kalau ada passion, pasti semua akan berjalan dengan lancar.
6. Mengabaikan persyaratan hukum
Banyak orang yang sering mengabaikan persyaratan hukum saat membeli properti. Padahal, sangat penting untuk memahami kewajiban hukum dan prosedur untuk kepemilikan properti dan memastikan bahwa semua persyaratan hukum terpenuhi.
Pastikan untuk memiliki berkas Hak Guna Bangunan untuk pembelian properti dan Sertifikat Rumah ketika membeli rumah. Jangan terlena dengan penawaran cicilan developer. Ada baiknya untuk mengajukan KPR di bank, agar legalitasnya lebih terjamin.
7. Fokus pada keuntungan jangka pendek
Kesalahan investasi properti berikutnya adalah kamu yang hanya fokus pada keuntungan jangka pendek. Investasi properti adalah investasi jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan perspektif jangka panjang.
Investor yang fokus pada keuntungan jangka pendek dapat membuat keputusan impulsif yang dapat menyebabkan kerugian finansial apabila membeli properti sebagai investasi pertamanya.
Menabung untuk Investasi Properti
Cara untuk mulai menabung dengan membangun investasi properti adalah menyisihkan uang pada instrumen keuangan. Salah satu fitur yang disarankan adalah Deposito Amar Bank.
Deposito Amar Bank adalah platform yang bisa memberikan keleluasaan dan menyimpan uang dengan keuntungan yang relatif tinggi. Hanya dengan membuka rekening Amar Bank dan memilih fitur Deposito Amar Bank, kamu bisa memiliki menikmati bunga deposito hingga 9 persen per tahun.
Dengan tenor deposito mulai dari 1 hingga 36 bulan, kamu juga menabung untuk membeli properti guna sebagai investasi kamu.
Ini dia 7 kesalahan investasi properti yang sering dilakukan oleh investor pemula. Jangan sampai kamu melakukan kesalahan investasi properti yang sama, ya.