SWARA – Seiring bertambahnya usia, seharusnya semakin banyak hal baik yang kamu lakukan untuk banyak orang. Tapi jika ditanya tentang apa kontribusimu untuk Indonesia di usia ini, mungkin kamu akan bingung menjawabnya. Sebenarnya, apa sih pengorbanan di usia 30-an yang bisa kamu lakukan untuk Indonesia?

 

Menilik apa yang dilakukan para pahlawan bangsa, kamu mungkin akan tergugah untuk melakukan hal yang sama. Mereka yang di usia muda sudah berkorban dan berkontribusi besar untuk tanah airnya. Mereka yang layak dijadikan panutan karena berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan bangsanya.

 

Wolter Monginsidi menyerang markas Belanda

Pahlawan yang lahir di Manado, pada 14 Februari 1925 ini ditangkap oleh Belanda karena memimpin serangan terhadap pos tentara mereka. Monginsidi bahkan divonis hukuman mati meskipun sebelumnya ditawari grasi dan memilih menolaknya.

 

Namun bukan berarti kamu juga harus turun di medang perang lho. Perjuanganmu sebagai anak muda bisa diwujudkan dalam berbagai hal. Misalnya saja kamu bisa melibatkan diri dalam organisasi nirlaba yang tujuannya membantu anak-anak pedalaman yang membutuhkan pendidikan.

 

R.A. Kartini pelopor kebangkitan wanita pribumi

Siapa tak kenal pahlawan wanita yang satu ini. Yup, Raden Ajeng Kartini adalah pelopor kebangkitan wanita pribumi. Di usianya yang belum genap 25 tahun, Kartini bahkan sudah menuliskan keinginannya untuk membebaskan wanita Indonesia dari keterbelakangan pendidikan.

 

Di era ini, kamu justru bisa lebih leluasa berjuang. Jika dahulu Kartini berjuang dalam keterbatasan, kamu dapat melakukan banyak hal sekarang. Mulailah dengan mengumpulkan buku bekas lalu membagikannya ke panti asuhan atau sekolah-sekolah yang minim fasilitas.

 

I Gusti Ngurah Rai memimpin pasukan dalam perang Puputan

Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai adalah pahlawan nasional asal Bali. Ia wafat saat usianya belum genap 30 tahun di medan perang. Tercatat, Ngurah Rai menjadi salah satu yang melakukan perlawanan terhadap Belanda dalam perang Puputan.

 

Jangan hanya menikmati apa yang sudah diperjuangkan pahlawan dahulu. Lakukan sesuatu sebagai wujud bakti dan rasa terima kasihmu pada mereka. Pengorbanan di usia 30-an bisa kamu lakukan dengan menjadi relawan untuk mengajar anak-anak di kolong jembatan misalnya.

 

Jenderal Slamet Riyadi melawan Belanda

Perjuangannya sudah di usia sejak muda dengan menjadi anggota TNI. Ignatius Slamer Riyadi kemudian tercatat sebagai pahlawan nasional kelahiran Surakarta yang berkontribusi melawan penjajah Belanda. Pada 4 November 1950, Slamet Riyadi tewas ditembak oleh pasukan KNIL di medan perang.

 

Beruntung lho kamu tidak harus berjuang dengan mengangkat senjata seperti pahlawan di zaman dahulu. Saat ini, kamu bahkan bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan membagikan ilmu yang kamu punya. Misalnya kamu seorang sarjana seni rupa, mampirlah ke daerah bencana untuk memberi anak-anak pelajaran menggambar yang menyenangkan.

 

Jenderal Soedirman berperang gerilya demi Indonesia

Namanya tercatat sebagai Jenderal RI pertama dan termuda. Pahlawan nasional asal kota Purbalingga ini ikut dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bahkan dalam kondisi sakit, Soedirman tetap melakukan perang gerilya demi tanah airnya.

 

Percayalah bahwa berkontribusi bagi negeri ini tidak selalu butuh dana atau modal besar. Pengorbanan di usia 30-an bisa kamu lakukan dengan cara sederhana misalnya mengumpulkan dana bantuan untuk daerah-daerah bencana.
Besar atau kecil pengorbananmu akan sangat berarti bagi bangsa ini. Sebagaimana yang dilakukan pahlawan-pahlawan di masa lalu, tekad dan kegigihanmu adalah yang akan menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik.