SWARA – Seorang perempuan, sebut saja Dewi, tersentak kaget sewaktu menerima tagihan kartu kredit dengan nominal hingga jutaan rupiah atas namanya. Padahal, ia nggak pernah merasa memiliki kartu kredit, apalagi menggunakannya. Pengalaman yang nggak jauh beda juga dialami Iwan, bukan nama sebenarnya. Bedanya, ia menerima tagihan kartu kredit atas nama ayahnya yang sudah meninggal.
Kedua peristiwa di atas hanyalah beberapa dari sekian banyak kasus pencurian data pribadi oleh sindikat pembobol kartu kredit. Meski nggak punya kartu kredit, kamu harus tetap waspada, lho. Bagaimana caranya agar kita terhindar dari kejahatan semacam ini?
Pahami dulu modus yang kerap digunakan pelaku untuk mencuri data pribadimu
Beberapa waktu yang lalu, polisi berhasil membekuk sindikat pembobol kartu kredit yang mencuri data dari nasabah. Modusnya, mereka membeli data pribadi dari tenaga marketing kartu kredit di pusat-pusat perbelanjaan. Data yang mereka dapatkan sangat lengkap, seperti nomor KTP, NPWP, nama orangtua, maupun nama suami atau istri.
Dari data-data tersebut, pelaku membuat KTP palsu dan menggunakannya untuk memperoleh kartu SIM dengan nomor yang sama persis dengan milik nasabah di kantor provider seluler. Lewat trik ini, mereka mampu membobol ribuan kartu kredit atas nama orang lain.
Harga yang mereka tebus untuk data-data itu murah banget, hanya 3 juta rupiah untuk data sekitar 300 orang. Tapi, kerugian yang dialami oleh korbannya bisa mencapai Rp 30-50 juta rupiah! Selain membeli dari oknum marketing kartu kredit, mereka juga memperoleh sejumlah data pribadi lewat internet.
Modus semacam ini sedikit berbeda dengan phishing yang bertujuan mengambil alih akses kartu kredit atau rekening. Jadi, bukan cuma mereka yang memiliki kartu kredit saja yang mesti waspada, kamu yang nggak menggunakan kartu kredit juga harus melakukan hal yang sama!
Artikel terkait: Aman bertransaksi online
- Biar Belanja Online-mu Aman dan Nyaman, 5 Tips Bertransaksi Online Ini Layak Jadi Perhatian!
- 5 Alasan Memilih Pinjaman Uang Online Dibandingkan Rentenir
- Butuh Pinjaman Online yang Andal dan Terpercaya? Percayakan dengan Tunaiku Aja!
Beberapa tips untuk menghindari pencurian data pribadimu
Untuk menghindari modus serupa, berikut ini beberapa tips yang dapat kamu lakukan.
1. Hindari menyerahkan data pribadi ke sembarang orang
Adanya oknum marketing kartu kredit yang menjadi salah satu pelaku sindikat pembobol kartu kredit membuat kita harus lebih waspada saat menyerahkan data pribadi kepada orang yang nggak dikenal di tempat umum. Kalau mau lebih aman, lebih baik repot sedikit datang ke bank untuk membuka rekening atau membuat kartu kredit.
2. Hati-hati dengan telepon yang mengatasnamakan bank dan meminta data pribadimu
Bank kerap memanfaatkan jasa telemarketer untuk menawarkan berbagai promosi terkait produk perbankan. Tapi, meskipun penawarannya menggiurkan, jangan langsung percaya dengan orang-orang yang meminta data pribadimu lewat telepon. Kalau memang nggak perlu, abaikan saja.
3. Jangan mengunggah data sensitif ke media sosial
Media sosial adalah ruang yang bisa diakses siapa saja, termasuk para pelaku kejahatan. Makanya, jangan sekali-sekali mengunggah data sensitif seperti KTP, NPWP, alamat rumah, atau kartu kredit ke media sosialmu.
4. Waspadai jika nomor ponselmu tiba-tiba nggak bisa digunakan
Kalau nomor ponsel yang sudah lama kamu pakai tiba-tiba nggak bisa digunakan, jangan anggap remeh. Soalnya, bisa jadi nomormu tengah dibajak oleh sindikat untuk membobol kartu kredit. Segeralah datang ke kantor provider seluluer terdekat.
Artikel terkait: Paham investasi
- Waspada! Jangan Sampai Kamu Terjebak Investasi Bodong!
- Jangan Tunda Berinvestasi! Ini 5 Langkah Membuka Tabungan Depositomu Sendiri
- Ingin Memulai Berinvestasi Reksadana tapi Belum Tahu Caranya? Ini 4 Langkah Praktis bagi Pemula
Nah, lewat tips di atas, mudah-mudahan kamu terhindar dari kejahatan yang serupa. Jangan lupa bagikan tulisan ini agar lebih banyak orang yang waspada!