SWARA – Masa muda memang masa yang berapi-api. Seenggaknya begitu kata Bang Rhoma. Hehe. Banyak hal dilakukan dengan semangat membara, termasuk dalam menghasilkan uang. Makanya, sekarang banyak anak muda yang masuk dalam dunia investasi. Soalnya, keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan.

 

Ya, namanya juga anak muda. Pasti ingin uang lebih. Mungkin untuk jalan-jalan, beli gadget baru, DP rumah, atau modal kawin. Dengan berbagai penawaran dan instrumen investasi seperti reksadana dan saham, akses terbuka cukup dengan satu klik saja. Terlebih lagi kalau terpengaruh ajakan teman.

 

Namun, karena terbilang masih newbie alias anak bawang di dunia finansial, pengetahuan investor muda belum se-khatam investor senior. Bak bayi yang masih belajar berjalan, terkadang investor usia 20-an masih suka terjatuh. Bisa karena tersandung atau salah langkah.

 

Untuk itu kalau kamu ingin mulai berinvestasi, waspadai kesalahan investasi yang biasa dialami umur 20-an ini ya.

 

Artikel Terkait: Tips mengatur keuangan

  1. Yuk, Buat Perencanaan Keuangan untuk Masa Depan dan Tujuan Keuanganmu!
  2. Ketahui Perbedaan Transfer Uang dengan Kliring, RTGS dan Real Time
  3. 6 Kunci Sukses Mengatur Keuangan Buat Mahasiswa yang Sulit Ngatur Duit

 

Nah, di bawah ini ada lima kesalahan yang umumnya dilakukan usia 20-an saat berinvestasi. Simak sama-sama yuk!

 

1.  Malu bertanya

Ada satu ungkapan dari zaman dulu hingga zaman sekarang yang masih saja sakti dan terbukti kebenarannya. Apa lagi kalau bukan “malu bertanya sesat di jalan.” Hal itu juga berlaku saat kamu berkecimpung dalam dunia finansial dan investasi. Investasi malas bertanya, menyesal kemudian.

 

Nah supaya nggak bikin kesalahan, kamu harus inisiatif buat bertanya banyak hal soal investasi. Kepada buku, investor senior, atau bahkan ke internet sekalipun. Jangan lupa, minta nasihat kepada orang tua atau rekan sejawat yang memang mengerti soal investasi apakah itu investasi.

 

2. Terlalu muluk-muluk

Namanya juga investasi, pasti kamu pengen yang membuahkan hasil. Tapi jangan buru-buru, sampai bikin target yang muluk-muluk alias di atas awan.

 

Berinvestasi memang harus punya tujuan. Justru karena kamu masih muda, ya gunakan untuk belajar sebanyak-banyaknya dan mulai dari yang mudah dulu. Jangan karena ingin untung yang banyak dalam waktu sesingkat-singkatnya, kamu jadi tergiur investasi bodong. Sama saja bohong.

 

 

3. Nggak sadar risiko

Salah satu yang paling penting kamu pahami saat berinvestasi adalah jumlah bunga yang dipengaruhi oleh jumlah dana yang kamu simpan. Hal itu disertai pula dengan risiko yang mengintip. Risiko yang dimaksud tentunya sesuai dengan profil dan preferensi investasi kamu.

 

Misalnya, investasi saham dengan sifat high risk high return. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, kamu harus menunggu 3, 5, atau bahkan di atas 5 tahun. Kuncinya adalah sabar dan tetap belajar.

 

Artikel Terkait: Tips penting untuk kamu yang ingin berinvestasi

  1. Bagaimana Cara Berinvestasi Valuta Asing untuk Pemula? Ini Kiatnya!
  2. Perempuan Mandiri Harus Melek Investasi, Ini 5 Caranya!
  3. 3 Tips Memilih Reksadana untuk Investor Pemula, Agar Dapat Hasil Maksimal!

 

4. Sering menarik dana

Berbeda dengan tabungan di bank yang bisa ditarik kapanpun, investasi justru nggak menganjurkan kamu menarik dana terlalu sering. Soalnya, timbal baliknya di waktu depan justru menipis. Ya sesuai dengan dana yang kecil dong. Soalnya timbal balik investasi itu sangat bergantung besar-kecil dana investasi yang kamu tanam. Makanya, selagi muda, kamu harus belajar untuk sabar dan membiarkan dana kamu tumbuh subur dengan tenang tanpa gangguan.

 

5. Bingung ketika dapat untung

Nah, inilah saat-saat paling penting nan genting dalam berinvestasi. Kalau sudah dapat untung, kamu jangan bingung profitnya mau diapain. Justru, ini kesempatan kamu untuk berkonsultasi dengan orang lain yang memang mengerti soal investasi.

 

Bisa jadi kamu disarankan untuk mengambil sebagian dana investasi atau pindah ke instrumen lain yang prospeknya lebih menguntungkan atau lebih aman. Misalnya, dari reksadana saham ke investasi emas. Kenapa nggak?

 

Melebarkan sayap ke beberapa instrumen investasi yang berbeda sangat penting. Hal ini untuk menghindarkan kamu menyimpan terlalu banyak dana di satu jenis investasi saja. Selain bisa bikin kamu belajar tentang jenis investasi lain, bisa jadi kamu dapat untung yang lebih banyak.

 

Proses belajar itu selalu mengandung salah, apapun bentuknya. Termasuk dalam berinvestasi. Asal, kamu mengambil hikmah dan nggak mengulang kesalahan yang sama. Mudah-mudahan artikel ini membantu kamu dan membawa setitik cerah dalam perjuangan menghasilkan uang ya. Hidup anak muda!

 

Oh ya, untuk kamu yang sedang ada kebutuhan uang mendesak, coba cari solusi dengan mengajukan pinjaman online berupa kredit tanpa agunan (KTA) di Tunaiku, deh. Soalnya KTA Tunaiku, super simpel dan cepat.