Mebel adalah salah satu industri yang terus berkembang dan memiliki potensi besar di Indonesia. Namun, masih banyak yang bingung bagaimana cara memulai bisnis mebel, karena terbilang memiliki effort dan modal yang besar.

 

Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah memulai bisnis mebel serta perkiraan modal yang diperlukan.

 

Apakah usaha mebel menjanjikan?

 

Bisnis mebel bisa sangat menjanjikan, mengingat permintaan akan produk-produk mebel yang terus meningkat. Pasalnya di masa saat ini, keperluan akan mebel tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saja, tetapi juga bagian dari gaya hidup.

 

Contohnya, mebel kursi sendiri bisa dijadikan sebagai kebutuhan, tetapi juga bisa dijadikan pajangan rumah, bila terbuat dari bahan-bahan mahal seperti kayu jati. 

 

Dari sinilah kita bisa menilai bahwa usaha mebel bisa sangat menjanjikan, asalkan bisnis dijalankan dengan perencanaan yang baik dan strategi pemasaran yang tepat, dijamin kamu akan mendapatkan keuntungan yang signifikan. 

 

Kelebihan bisnis mebel 

 

Kenapa bisnis mebel berpotensi mendatangkan banyak cuan? Nah ini jawabannya, karena dengan membuka usaha mebel, segudang kelebihan menantimu. 

 

1. Permintaan Stabil 

 

Mebel adalah kebutuhan dasar bagi rumah, kantor, dan tempat usaha lainnya. Permintaan yang stabil ini membuat bisnis mebel tetap bertahan di berbagai kondisi ekonomi.

 

2. Potensi keuntungan tinggi

 

Dengan desain yang unik dan kualitas yang baik, produk mebel bisa dijual dengan harga tinggi. Mebel berkualitas tinggi biasanya memiliki margin keuntungan yang besar.

 

3. Peluang ekspor

 

Sudah terkenal dari dulu kalau produk mebel Indonesia memiliki reputasi yang baik di pasar internasional. Peluang ekspor yang besar dapat menambah potensi keuntungan usaha kamu.

 

4. Kreativitas dan inovasi

 

Bisnis mebel memberikan ruang untuk kreativitas dalam desain dan inovasi produk. Produk-produk yang inovatif dan menarik dapat menjadi nilai tambah yang besar di mata konsumen.

 

5. Beragam segmen pasar

 

Terdapat banyak segmen pasar, mulai dari kelas menengah ke bawah hingga kelas atas. Ini memungkinkan kamu untuk menargetkan berbagai kelompok konsumen dengan produk yang berbeda.

 

6. Mendapat dukungan dari pemerintah 

 

Pemerintah Indonesia memberikan berbagai insentif dan dukungan untuk industri mebel, termasuk pelatihan, pameran, dan akses ke pasar internasional.

 

Kelemahan usaha mebel

 

Seperti bisnis lainnya, usaha mebel memiliki kelebihan namun juga memiliki kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum kamu memutuskan untuk terjun ke dalamnya.

 

1. Modal awal besar 

 

Investasi awal untuk memulai bisnis mebel cukup besar. Kamu perlu mengeluarkan biaya untuk bahan baku, peralatan produksi, tempat usaha, dan tenaga kerja.

 

2. Persaingan ketat

 

Industri mebel memiliki banyak pemain, baik skala besar maupun kecil. Persaingan yang ketat ini menuntut kamu untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk.

 

3. Memerlukan tenaga kerja yang terampil dengan keahlian tinggi

 

Pembuatan mebel membutuhkan keterampilan khusus. Kamu perlu memiliki tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.

 

4. Waktu produksi lama

 

Pembuatan mebel membutuhkan waktu yang cukup lama, terutama untuk produk custom. Ini dapat mempengaruhi kemampuan kamu untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.

 

5. Biaya pengiriman

 

Produk mebel biasanya berukuran besar dan berat, sehingga biaya pengirimannya cukup tinggi. Ini bisa menjadi tantangan terutama jika kamu ingin menjangkau pasar yang lebih luas.

 

6. Perubahan tren

 

Industri mebel sangat dipengaruhi oleh tren dan gaya hidup konsumen. Kamu perlu terus mengikuti perkembangan tren agar produk kamu tetap relevan di pasar.

 

Cara memulai bisnis mebel

 

Jika kamu sudah niat untuk membuka bisnis mebel, berikut ini tahapan-tahapan yang harus kamu lalui. 

 

1. Analisa target pasar 

 

Hal penting pertama untuk memulai bisnis adalah analisa target pasar. Kamu harus bisa mengerucutkan seperti apa target konsumen yang kamu bidik.

 

Bisa dengan memilih klaster pendapatan, selera, demografi, maupun dari segi psikografi. Analisa target pasar akan membantumu menentukan model bisnis yang kamu jalankan.

 

Kamu bisa mulai menganalisis dari lingkup sekelilingmu, tanyakan bagaimana selera mereka terhadap industri mebel, analisis berapa tinggi daya beli mereka, dan lainnya.

 

2. Buat perencanaan

 

Bisnis yang baik harus memiliki perencanaan yang matang. Perencanaan di sini bisa dimulai dari pembagian tanggung jawab, bagaimana proses pencarian modal, pembuatan plan a dan b, hingga mitigasi kegagalan bisnis.

 

Kamu bisa membuat perencanaan dengan metode bisnis plan atau tools business model canvas untuk memetakan perencanaan bisnismu. Bisa juga menggunakan design thinking untuk mencari peluang dan rencana bisnis.

 

3. Tentukan lokasi usaha mebel

 

Lokasi adalah hal krusial yang harus kamu tentukan dengan tepat. Pilihlah lokasi strategis sesuai target market yang kamu sasar.

 

Misal, jika kamu menyasar konsumen rumah tangga, maka bukalah bisnis di tengah pemukiman, jika menargetkan pangsa bisnis, maka bukalah di area perkantoran.

 

Tak lupa, kamu juga harus melihat kekuatan pesaing, usahakan untuk memilih tempat yang tidak berdekatan dengan pesaing, kecuali jika kamu memiliki daya jual yang tinggi.

 

4. Siapkan modalnya

 

Bisnis mebel adalah bisnis yang memerlukan modal besar, modal di sini tidak hanya sebatas uang, melainkan bahan baku, peralatan, networking, dan sebagainya.

 

Kamu harus mulai serius mencari suntikan modal untuk membuka usaha ini. Terkait rinciannya, kami akan membahas di poin pembahasan selanjutnya.

 

5. Pilih bahan baku yang berkualitas

 

Salah satu pilar utama seseorang membeli produk mebel adalah kualitas. Maka penting untuk memperhatikan bahan baku yang digunakan untuk meningkatkan ketertarikan pelanggan.

 

Maka sebelum serius terjun ke bidang ini, carilah koneksi yang menyediakan bahan baku berkualitas untuk produksi mebel. Jika bahan baku dan produk bagus, potensi keuntungan akan besar. 

 

6. Survei dan tentukan harga pasar

 

Lakukan survei kepada kompetitor, lihat bagaimana mereka menentukan harga yang dipasarkan, perhatikan pula alasan mengapa diberikan rate harga seperti itu, kamu bisa menilai dari kualitas barang, pelayanan, lokasi, dan sebagainya.

 

Dengan melakukan survei pasar, kamu bisa menemukan celah untuk menentukan harga pasar untuk produkmu dengan mempertimbangkan variabel kualitas, lokasi, dan sebagainya.

 

7. Siapkan strategi promosi offline dan online

 

Manfaatkan media sosial, website, dan Google/FB ads untuk promosi online. Selain itu bisa mendatangi langsung target market untuk mempromosikan barang, mengikuti event, dan bertukar kartu nama.

 

8. Siapkan konsep yang Kreatif

 

Kamu harus punya pembedai dengan pesaingmu. Coba untuk ciptakan konsep yang kreatif dan inovatif terkait usahamu.

 

Misalnya, dengan menawarkan konsultasi gratis terkait pemilihan mebel, menawarkan diskon khusus ke pelanggan yang loyal, atau menerapkan paket bundling dengan harga diskon untuk pembeli.

 

9. Ikut asosiasi

 

Ikutlah asosiasi untuk mengetahui isu terkini soal industri mebel, melakukan update perkembangan, dan melihat peluang-peluang lain.

 

Dengan asosiasi, kemungkinan bisnismu akan berkembang jauh lebih cepat daripada hanya mengandalkan diri dan pemikiran sendiri.

 

10. Berikan pelayanan terbaik

 

Selain produk, pelayanan di usaha mebel juga tak kalah penting. Jika memiliki karyawan, coba berikan pelatihan mumpuni terkait bagaimana cara terbaik untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan.

 

Rincian modal usaha mebel

 

Berbicara modal tentu saja tidak ada patokan pastinya, setiap bisnis pasti memiliki pertimbangan yang beda dalam menentukan modal. Namun, untuk memulainya diperlukan gambaran sederhana tentang besaran secara umum.

 

Bagi kamu yang serius ingin membuka usaha mebel, berikut gambaran rincian modal usaha mebel yang perlu kamu siapkan.

 

Variabel Perkiraan Modal
Mesin bobok Rp2 juta
Mesin amplas Rp1 juta
Kompresor Rp5 juta
Bor duduk Rp2 juta
Bor tangan Rp1,5 juta
Sensor Rp3 juta
Generator Rp10 juta
Mesin skap kayu Rp2 juta
Mesin asah Rp1,5 juta
Serkel meja Rp2,5 juta
Propel kayu Rp3 juta
Bahan baku lainnya (kayu, cat, kuas, dll) Rp150 juta
Total Rp183,5 juta

 

Berdasarkan rincian di atas, perkiraan umum modal yang harus kamu persiapkan adalah Rp183,5 juta

 

Apabila kamu membutuhkan tambahan modal untuk memulai usaha, kamu bisa mengajukan pinjaman dengan limit 30 juta dan tenor 30 bulan di Tunaiku dari Bank Amar.

 

Kamu hanya memerlukan dokumen berupa KTP dan dapatkan tambahan modal dengan cepat dan tentunya terpercaya.

 

Itulah penjelasan lengkap mengenai cara memulai usaha mebel disertai rincian modalnya. Bagi kamu yang ingin terjun ke industri furniture, silakan mengikuti panduan di atas, selamat mencoba!