SWARA – Beberapa minggu lalu saya sempat menonton Hidden Figures, film tentang tiga perempuan Afrika-Amerika yang memegang peranan penting dalam misi NASA. Saya cukup tertarik dengan kegigihan tiga karakter Katherine, Doroty, dan Mary untuk mengejar pendidikan tinggi dengan segala keterbatasan di masa itu.

 

Perbedaan ras memang bisa jadi penghalang dalam menikmati pendidikan di Amerika. Namun, tidak dengan negara Finlandia. Beberapa survei bahkan menyebutkan, negara dengan ibu kota di Helsinki ini punya sistem pendidikan terbaik di dunia. Salah satunya, dilansir dari Toptenz.net. Saya jadi ingin tahu apa sih yang bikin predikat itu diberikan pada Finlandia? Yuk, simak beberapa keunggulan dan keunikan Finlandia dalam mencerdaskan anak bangsanya!

 

Artikel Terkait: Kuliah di Dalam atau Luar Negeri?

  1. Hindari 5 Kesalahan Benarkah Lulusan Luar Negeri Jamin Dapat Kerja Lebih
  2. Baik?Ketika MelakuRusia Bisa Jadi Solusi Kuliah di Luar Negeri yang
  3. Terjangkau. Kamu Tertarik?kan Wawancara Beasiswa

 

1. Fondasi yang kuat

Dimulai sejak anak lahir, pemerintah Finlandia sudah mendukung generasi penerus ini dengan “baby box”. Isinya, adalah seperangkat pakaian, buku, dan keperluan dasar bayi di tahun pertama. Sang ibu, juga mendapat cuti selama empat bulan untuk masa penyesuaian dengan kebutuhan bayinya.

 

Sebenarnya, kamu juga akan menemukan kebijakan yang sama soal cuti melahirkan di Indonesia. Kelebihannya, seorang ayah di Finland juga berhak atas cuti. Kebayang, kan, kesempatan yang dimiliki orang tua untuk mencurahkan perhatian dan memantau tumbuh kembang anak pasti semakin besar.

 

Nggak cuma dari pihak orang tua, pemerintah negara kepulauan di Eropa Utara ini juga menyiapkan pendidikan prasekolah gratis! Jadi, nggak ada alasan buat para orang tua membiarkan anak mereka melewati masa balita di rumah saja. Bahkan, fasilitas day care juga dianggap hak, lho. Pemerintah menganggap, anak-anak balita sangat perlu lokasi dan perhatian yang berkualitas saat dititipkan oleh orang tuanya.

 

2. Pengajar mumpuni dan waktu sekolah yang efektif

Jangan keburu bangga, kalau adik atau keponakan kamu sudah mulai sekolah sejak usia empat sampai lima tahun. Faktanya, pendidikan dasar di Finlandia dianjurkan untuk anak-anak yang sudah berusia tujuh tahun. Salah satu kepala sekolah di Finlandia memberi keterangan pada Toptenz, kalau pihak sekolah nggak mau anak didiknya merasa belajar adalah beban. Jika mereka sudah siap, proses belajar pun akan lebih menyenangkan buat anak-anak.

 

Nggak cuma kesiapan mental dan fisik, tenaga pendidik jadi hal yang betul-betul diperhatikan. Training dan persiapan sebelum terjun ke kelas harus diikuti oleh calon guru. Nggak tanggung-tanggung, butuh lima hingga tujuh ahun baru mereka dinyatakan layak untuk mengajar di kelas.  

 

Lain dengan streotip “pilihan terakhir” di Indonesia, di Finland, justru profesi guru jadi salah satu yang punya banyak peminat. Salah satu profesor melaporkan, di tahun 2012 saja, University of Helsinki menerima lebih dari 2.300 aplikasi untuk program pendidikan sekolah dasar. Stok guru di Finland banyak sekali, kan?

 

Minat yang besar ini juga didukung kesejahteraan para guru di sana. Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Timothy D Walker, salah satu guru di Finlandia mengaku ada perbedaan signifikan guru di Amerika dengan Finlandia. Kesehatan dan kesejahteraan guru sangat diperhatikan, Finnish (sebutan bagi orang Finlandia) meyakini butuh badan dan mental yang prima untuk bisa mengajar efektif.

 

3. Kesetaraan di berbagai aspek

Linda Darling-Hammond, wakil direktur Stanford Center for Opportunity Policy in Education menjelaskan kalau dulu Finlandia malah dikenal sebagai negara terbelakang dibanding negara Skandinavian lain. Namun, mereka nggak tinggal diam. Mengadaptasi pendidikan negara Paman Sam, Finlandia sukses menerapkan sistem pendidikan dengan output 66% siswa lanjut ke tingkat pendidikan tinggi. Untuk lingkup Eropa, jumlah ini jadi yang terbesar, lho.

 

Nah, hampir seluruh instansi pendidikan di Finlandia adalah milik pemerintah. Hanya sedikit sekolah yang didirikan independen atau mandiri. Jadi, meskipun 50% pelajar di sana adalah imigran, semuanya mendapat fasilitas yang setara dengan kualitas pendidikan merata. Saya rasa, sistem ini juga yang membuat gap antara siswa yang pintar dengan yang biasa-biasa saja cenderung minim.

 

Artikel Terkait: Menghitung Persiapan Biaya Sekolah, Perlukah?

  1. Prediksi Biaya Kuliah di Tahun 2025 dan Cara Menyiasatinya
  2. Mahasiswa Jakarta, Wujudkan Mimpi Lanjutkan Kuliah dengan KJMU!
  3. 10 Istilah Asuransi yang Paling Umum Dipakai Agar Kamu Nggak Bingung

 

4. Banyak PR bukan jaminan

Sekalipun guru di Finlandia sangat jarang memberikan PR, siswa-siswa mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan cerdas. Jelas, faktor ini didukung dengan kreativitas guru ketika waktu pelajaran di sekolah dan tambahan waktu konsultasi yang diberikan. Guru juga nggak mengajarkan materi di kelas untuk ujian akhir. Nggak ada, deh, istilah Ujian Tengah Semester atau Ujian Nasional buat anak-anak Finland. Mereka benar-benar menyerap materi karena mampu, tanpa paksaan atau rasa takut tidak bisa menjawab soal-soal ulangan.

 

Kurikulum pendidikan di Finland dibuat oleh guru yang ada di sana. Jadi, tidak berdasarkan kurikulum negara lain. Evaluasi juga akan dilakukan. Namun, nggak cuma pelajar, melainkan juga pengajar. Evaluasi siswa dilakukan akan oleh teman seangkatan dan guru; sementara guru akan dievaluasi oleh pimpinan sekolah serta rekan-rekannya.

 

5. Belajar harus, tapi jangan lupa bahagia

“If you only measure the statistics, you miss the human aspect”. Salah satu pernyataan lain dari kepala sekolah yang dikutip oleh Toptenz ini ternyata bukan pendapat pribadi. Anak-anak di Finland bukan objek untuk indikasi kesuksesan sekolah atau guru mereka.

 

Lebih dari sekadar lulus sekolah dan punya ilmu, anak-anak di sana dilatih agar tetap senang dan menikmati setiap proses belajar. Orang Finland percaya, sesuatu yang dilakukan atau dipelajari tanpa hati yang senang akan mudah terlupakan. Ditambah lagi, anak-anak akan punya banyak kesempatan untuk eksplorasi dengan lingkungan dan teman-temannya. Jadi, buat kamu yang masih sekolah atau bahkan sudah kerja, jangan lupa bahagia, ya!

 

PINJAMAN TUNAIKU

 


SHELY NAPITUPULUSHELY NAPITUPULU