Dalam sebuah keluarga anak merupakan anugerah yang seringkali dinanti-natikan oleh pasangan. Setiap orang tua yang sudah memiliki anak pasti berharap anaknya dapat berkembang dengan baik. Orang tua tentunya memiliki peran penting dalam mendidik anaknya agar dapat mencapai kehidupan yang baik.
Peran orang tua di sini adalah bagaimana mereka dapat membantu anak untuk dapat mengenali lingkungan kehidupan dan dirinya sendiri. Hal ini tentunya dapat dilakukan dengan menciptakan suasana dan lingkungan yang mampu mendukung anak untuk berkembang.
Penciptaan lingkungan untuk anak belajar sendiri berkaitan erat dengan pola asuh yang orang tua terapkan di rumah. Dikutip dari penelitian yang dilakukan oleh Agustiawati, pola asuh merupakan sebuah proses interaksi antara orang tua dan anak yang mencakup kegiatan memelihara, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan anak agar dapat mencapai proses pendewasaan baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Mengutip dari penelitian yang dilakukan oleh Diana Baumrind seorang psikolog klinis dan perkembangan mengungkapkan terdapat empat jenis pola asuh orang tua yang digunakan ketika membangun interaksi dengan anak-anaknya:
- Pola Asuh Autoritarian
Adalah pola asuh yang membatasi dan menghukum. Orang tua dengan pola asuh ini cenderung memaksa anak untuk mengikuti arahan, menghargai kerja keras, dan usaha. Orang tua dengan jelas membatasi dan mengendalikan anak dengan sedikitnya pertukaran pikiran antara anak dan orang tua.
Pola asuh ini akan menciptakan anak yang memiliki kemampuan social buruk, sering membandingkan diri dengan orang lain, takut untuk memulai sesuatu.
- Pola Asuh Authoritative
Adalah pola asuh yang mendorong anak untuk mandiri namun tetap menetapkan batas dan kendali dalam tindakan yang dilakukan anak. Terdapat pertukaran pikiran dan pendapat anatara orang tua dan anak dalam pola asuh yang satu ini.
Orang tua dengan pola asuh authoritative akan menciptakan anak yang memiliki kompetensi sosial yang bagus, mampu bergantung pada dirinya sendiri, dan mampu bertanggung jawab secara sosial.
- Pola Asuh Neglectful
Adalah pola asuh dimana orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak. Artinya di sini orang tua melepas anak sebebas-bebasnya tanpa ada batas dan aturan yang ditentukan. Anak-anak dengan orang tua yang menerapkan pola asuh neglectful akan membangun anak-anak yang memiliki kebutuhan yang kuat untuk diperhatikan oleh sekitar, kurang mampu bersosialisai, buruk dalam kemandirian, serta buruk dalam mengendalikan diri.
Tidak hanya itu, anak-anak dengan pola asuh ini akan merasa kehadirannya di dalam keluarga tidaklah lebih bermakna untuk orang tua mereka.
- Pola Asuh Indulgent
Merupakan pola asuh yang dimana orang tua terlibat dalam kehidupan sang anak dan hanya memberi sedikit batasan pada anak-anaknya. Orang tua membiarkan sang anak untuk melakukan semua hal yang diinginkan.
Orang tua dengan pola asuh ini percaya bahwa kombinasi keterlibatan orang tua dan anak yang dibangun secara hangat dengan sedikit batasan akan menciptakan anak yang kreatif dan percaya diri. Akan tetapi sangat disayangkan, pola asuh ini pada kenyataannya menciptakan anak yang memiliki kompetensi sosial yang buruk, kurang mampu menghargai orang lain, selalu memakasa untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dan sulit mengendalikan perilakunya sendiri.
Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.
Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!