SWARA – Saya dan teman-teman sering mengobrol soal pentingnya menabung di masa muda. Topiknya macam-macam. Dari menabung secara konvensional (di bank) hingga investasi. Untuk yang terakhir, baru-baru ini saya tertarik untuk memelajarinya. Ternyata, berinvestasi itu sangat penting dalam pengelolaan keuangan kamu, lho.
Saat ini terdapat banyak produk yang ditawarkan baik untuk investor pemula maupun yang sudah profesional. Instrumen investasi seperti deposito, tabungan berjangka, saham, atau reksa dana bisa menjadi pilihan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi, yang paling menjadi perhatian saya dan cukup bikin khawatir adalah inflasi.
Tren inflasi selalu naik, dan sudah pasti akan berpengaruh pada tabungan atau investasi kamu. Kalau salah memilih produk, bisa-bisa kamu malah rugi. Padahal, tujuan berinvestasi kan pasti cari untung.
Karena itu, sebelum salah langkah, mending cek dulu lima jenis investasi yang tak tergerus inflasi berikut.
1. Emas
Jika ingin kondisi aman dan stabil dalam berinvestasi, kamu bisa memilih emas. Daya tahannya yang tinggi terhadap arus inflasi bikin logam mulia ini terkenal di kalangan investor. Kalau soal penurunan harga, sangat jarang dan terjadi dalam waktu sesaat.
Sifatnya juga sangat fleksibel. Kamu nggak terikat dengan pihak mana pun. Kamu bisa menjual dan membeli kapan saja. Oh ya, harga emas cenderung naik dalam jangka panjang, karena itu kamu harus sabar untuk mendapat untungnya.
Artikel Terkait: Tips untuk kamu para pecinta traveling
- 10 Jenis Pekerjaan yang Bisa Bawa Kamu Jalan-jalan ke Berbagai Tempat
- Pengeluaran yang Biasanya Dikeluarkan Generasi Millenial Selama Liburan
- Hobi Jalan-jalan Juga Bisa Menghasilkan Uang, Lho! Bagaimana Caranya?
2. Reksa Dana
Jenis investasi ini lagi banyak digemari masyarakat. Secara singkat, reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat lalu diinvestasikan dalam portofolio Bursa Efek. Dana ini nantinya akan dikelola oleh manajer investasi (MI).
Ada berbagai jenis reksa dana seperti reksa dana pasar uang, reksa dana terproteksi, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Kamu bisa memilih sesuai kebutuhan dan tujuan.
Saat ini pun investasi reksa dana sudah merambah ke dunia online. Jadi, kamu nggak perlu repot datang-datang ke bank atau kantor MI yang bersangkutan. Buat pemula, reksa dana relatif mudah dan murah.
Investasi reksa dana bisa dimulai dari Rp50.000 saja. Caranya sangat sederhana, kamu cukup menaruh uang, lalu tinggal duduk manis sementara manajer investasi mengelola uangmu. Imbal balik dari reksa dana disebut return.
3. Saham
Saham termasuk instrumen investasi jangka panjang. Waktunya rata-rata lima tahun ke atas. Jadi, kalau kamu menabung dengan harapan mendapat keuntungan secepat-cepatnya, jangan bermain saham.
Sifat investasi ini pun cukup unik, yaitu, high risk high return. Artinya, saham memiliki resiko tinggi dan sifatnya fluktuaktif mengikuti tren ekonomi nasional dan global. Namun, dalam jangka panjang, investasi saham bisa membuat uang kamu berlipat-lipat sesuai dengan jumlah uang yang kamu investasikan.
4. Properti
Memilih berinvestasi di bidang properti tergolong aman. Rumah, apartemen, dan tanah termasuk dalam jenis investasi ini. Di Indonesia sendiri, dengan pertumbuhan penduduk yang jauh lebih cepat dari jumlah properti menjadikannya aset yang gurih. Harga tanah pun cenderung naik setiap tahunnya.
Berbeda dengan rumah dan apartemen yang agak tricky. Sebab jika belum ada pembeli, uang kamu justru bisa keluar untuk biaya perawatan. Karena itu pula, banyak investor yang menyewakan rumah atau apartemen sebelum ada pembeli. Dengan begini, kamu tetap bisa meraup keuntungan.
Artikel Terkait: Tips mengelola keuangan
- Hati-hati, Kamu Kaum Milenial Wajib Menghindari 5 Kesalahan Mengatur Keuangan Berikut!
- Agar Tak Kekurangan Uang, Inilah Cara Tepat Mencicil Motor
- Hati-hati dalam Membayar Tagihan Kartu Kredit, Jangan Sampai Salah Strategi!
5. Tabungan Deposito
Deposito memiliki bunga yang lebih besar dibandingkan dengan bunga tabungan, berkisar antara 5–7%. Berbeda dengan bunga bank yang tumbuh sekitar 0.5–3% saja. Jika ingin hari tua aman dan tentram, kamu bisa memilih deposito sebagai salah satu investasi kamu. Risikonya juga sangat minim, karena itu bunganya paling kecil di antara jenis investasi lain.
Selain itu, berinvestasi di deposito bikin kamu lebih disiplin. Sebab, deposito memiliki jangka waktu tertentu dari 3 bulan hingga 24 bulan. Jadi, kamu nggak boleh menarik uang seenaknya. Kecuali, kamu rela membayar pinalti yang dikenakan ke kamu.
Inti dalam berinvestasi adalah, kamu harus rajin mencari informasi terbaru tentang investasi yang kita inginkan. Semua langkah yang diambil harus hati-hati. Nggak boleh sembarangan, jika nggak ingin rugi. Nah, untuk itu kamu harus pintar-pintar memilih instrument yang tepat. Supaya di hari depan, kamu bisa menikmati keuntungan!