SWARA – Berita tentang Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang konon bisa menggandakan uang memang masih hangat jadi bahan perbincangan. Pasalnya, jumlah pengikutnya mencapai ribuan dan nggak sedikit dari mereka yang merupakan golongan berpendidikan.

 

Tapi, benarkah menggandakan duit itu enak? Jika kita mau berandai-andai kalau uang yang kita benar-benar bisa digandakan tanpa batas, lima hal berikut ini mungkin nggak akan kamu temukan lagi di kehidupan sehari-hari.

 

1. Uang palsu

Uang palsu ini pada dasarnya usaha menggandakan uang juga, tapi hasilnya jelas bisa dibedakan dengan uang yang asli. soalnya, mencetaknya cuma pakai printer dunia fana, bukan dunia gaib.

 

Kalau uang asli bisa digandakan, ngapain harus repot-repot bikin uang palsu yang bisa berujung masuk bui? Tinggal datang saja ke dukun pengganda uang, biar tabunganmu digandakan sampai berlipat-lipat. Tapi ya itu, meski uangnya asli, nomor serinya pasti banyak yang kembar.

 

2. Tindak pencurian dan perampokan

Seperti halnya usaha percetakan uang palsu, tindak kejahatan seperti pencurian dan perampokan itu rata-rata bermotif ekonomi. Kalau uang bisa digandakan, kesenjangan ekonomi di masyarakat tentu bisa dipersempit.

 

Para penjahat pun bisa segera pensiun dini, nggak perlu lagi membegal atau mencuri harta benda milik orang lain. Kamu juga nggak perlu waswas lagi memarkir kendaraan di sembarang tempat. Toh, nggak ada yang bakal nyuri ini.

3. Produk-produk perbankan

Seandainya duit bisa digandakan dengan mudah, bank-bank bakalan gulung tikar. Soalnya, dari mana mereka bisa memperoleh pendapatan kalau produk-produk kreditnya, seperti KUR, KTA, KPR, dan kartu kredit nggak ada yang laku?

 

Sementara pengusaha peti, brankas, dan lemari bakal laris manis. Karena nggak ada pencuri, orang bakal merasa aman-aman aja menyimpan uang di dalam rumah mereka.

 

4. Pengusaha dan karyawan

Karena menggandakan uang jadi gampang, orang-orang nggak perlu lagi susah payah cari uang dengan bekerja keras. Nggak ada lagi pengusaha yang mau menjalankan usaha, sementara, para karyawan juga tentu lebih suka santai-santai di rumah sambil sesekali ke mbah dukun buat menggandakan uang.

 

Kalaupun ada pekerjaan yang masih laku, itupun adalah pekerjaan dukun pengganda uang. Orang-orang ini pasti jadi most wanted person dengan jenjang karier yang gemilang!

 

5. Nggak ada lagi yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia

Bisa dibayangkan, kalau pengusaha dan karyawan nggak ada yang bergerak, ekonomi negara kita bakalan mandeg. Nggak ada yang memproduksi sandang, pangan, papan, dan beragam produk lainnya. Semuanya harus impor dari negara lain. Mal, toko, minimarket juga mungkin bakal susah dicari, soalnya nggak ada yang tertarik jadi karyawan.

 

Yang lebih parah, peredaran uang gila-gilaan akibat penggandaan bakal memicu inflasi alias penurunan mata uang yang bikin negara kita jebol. Coba bayangkan, kalau 250 juta rakyat Indonesia semuanya menggandakan uang, bisa-bisa barang yang cuma 1000 rupiah pun harganya jadi milyaran gara-gara rupiah nggak laku lagi. Mau jadi Zimbabwe kedua?

 

Intinya, nggak usah tergiur dengan tawaran penggandaan uang, Kawan Tunaiku. Seringkali, hal ini cuma berujung penipuan atau akal-akalan saja. Kita tentu sudah cukup pintar buat memahami ini. Kalau memang mau berinvestasi, pilih saja deposito berjangka, reksanada, emas, dan sebagainya.