SWARA DARI AMAR BANK –Â Dalam era digital saat ini, layanan pinjaman online tumbuh pesat, memberikan kemudahan bagi banyak orang untuk mendapatkan dana segar. Namun, bersamaan dengan itu, kejahatan digital yang menargetkan data peminjam juga semakin marak. Data pinjaman online menjadi salah satu aspek penting yang perlu dijaga keamanannya agar tidak disalahgunakan.
Beberapa dari kamu mungkin pernah merasa ditagih utang oleh debt collector, padahal kamu tidak pernah mengajukan pinjaman. Atau, bisa juga kamu diteror oleh debt collector untuk melunasi utang orang lain yang bukan milikmu.Â
Mengapa Tiba-tiba Ditagih Utang Milik Orang Lain?
Ada beberapa hal yang menyebabkan debt collector menghubungi kamu untuk melunasi utang orang lain. Salah satu alasannya adalah karena nama kamu tercantum sebagai penjamin tanpa sepengetahuan kamu. Hal ini terjadi ketika teman atau kenalan kamu memasukkan datamu sebagai jaminan tanpa izin.
Untuk menghindari situasi seperti ini, penting untuk tidak sembarangan membagikan data pribadi kamu seperti nama, alamat, nomor telepon, hingga informasi keuangan lainnya.
Data penjamin ini berfungsi sebagai pegangan pihak penyedia pinjaman. Apabila peminjam gagal melunasi cicilan pinjaman, bank atau fintech bisa saja menghubungi penjamin untuk menggantikan peminjam dalam membayar cicilan.Â
Hal ini mungkin akan berdampak buruk bagi kamu sebagai penjamin. Kamu mungkin tidak tahu apa-apa tentang pinjaman temanmu, tapi kamu yang diminta untuk melunasinya.Â
Kasus Penyalahgunaan Data Pribadi Pinjaman Online
Pertama-tama, penting untuk tahu bagaimana data kamu bisa jadi sasaran empuk para pelaku kejahatan digital. Ini bisa terjadi ketika kamu asal-asalan mengisi data pada platform pinjaman online yang enggak jelas keamanannya.
Pernah dengar kasus nomor telepon, foto, bahkan informasi personal lainnya dicuri dari aplikasi pinjaman ilegal? Yup, itulah salah satu contoh bagaimana datamu bisa disalahgunakan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan aplikasi pinjaman online yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Tunaiku dari Amar Bank, yang menawarkan pinjaman dengan tenor fleksibel dan keamanan data pribadi yang terjamin.
Menghindari Penyalahgunaan Data Pribadi di Pinjaman Online
Supaya kamu terhindar dari penyalahgunaan data pribadi oleh pinjaman online, cobalah untuk memperhatikan hal-hal berikut ini:
Pastikan pinjaman online terdaftar di OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga yang mengawasi kegiatan di sektor jasa keuangan, termasuk fintech pinjaman online. Pinjaman online yang beroperasi secara resmi pasti sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Dengan begitu, pinjaman online yang terdaftar OJK tentunya lebih terpercaya dan aman karena apabila penyedia pinjaman tersebut tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh OJK, mereka berisiko untuk mendapatkan sanksi dari pihak OJK.
Memahami syarat dan ketentuan
Bagian ini seringkali diabaikan orang-orang, padahal super penting, lho! Membaca syarat dan ketentuan aplikasi pinjaman online bisa memberi kamu gambaran apa saja data yang akan diakses dan bagaimana mereka menggunakannya. Aplikasi yang ilegal biasanya minta akses ke semua data di smartphone kamu. Ngeri, kan? Jadi, jangan malas membaca detailnya, ya!
Yang Harus Dilakukan Jika Data Pribadi Sudah Terlanjur Disalahgunakan
Kalau data pribadi sudah terlanjur disalahgunakan, langkah yang bisa kamu lakukan adalah melaporkan ke pihak berwajib dan lembaga pengawas seperti OJK. Mereka bisa membantu menindaklanjuti kasus penyalahgunaan data pribadi kamu.
Di dunia yang semakin digital, keamanan data pribadi kita adalah hal yang harus selalu kita jaga. Dengan memilih layanan pinjaman online yang aman, membaca syarat dan ketentuan dengan teliti, dan tidak sembarangan membagikan data pribadi, kita bisa mengurangi risiko penyalahgunaan data.
Semoga tips di atas bisa membantu kamu terhindar dari penyalahgunaan data dan menjalani hidup digital yang lebih aman dan nyaman! Yuk, jadi pengguna yang cerdas dan bijak dalam dunia digital!