Swara – Kevin Kane selaku selaku Chief Technology Officer (CTO) PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) membeberkan bagaimana Amar Bank mampu membuat keputusan pemberian pinjaman dengan cepat melalui pengumpulan data struktural dan non-struktural.
Diketahui bahwa Amar Bank memiliki fokus pemberian pinjaman berbasis mikro untuk mewadahi nasabah yang tidak terlayani oleh bank konvensional dalam hal pinjaman melalui produk unggulannya, Tunaiku (digital lending platform)
Amar Bank berdedikasi untuk memberikan pelayanan terbaik dalam hal kredit tanpa agunan (KTA) bagi nasabah yang membutuhkan solusi keuangan dengan cepat. Melalui kemampuan teknologi yang digunakan, Amar Bank bertekad menjadi bank with impact melalui dua produk unggulannya, Tunaiku dan Senyumku.
Lantas, bagaimana Amar Bank membuat keputusan pinjaman kepada nasabah tanpa adanya agunan serta skor riwayat kredit?
Bagaimana Amar Bank Memberikan Pinjaman KTA dengan Cepat?
Amar Bank memiliki model bisnis yang berbeda dengan bank konvensional. Seperti diketahui, bank konvensional membutuhkan skor riwayat kredit serta agunan untuk memberikan pinjaman ke nasabah. Namun, model bisnis ini memberikan sekat yang jelas kepada nasabah yang tidak memiliki agunan dan nilai skor kredit namun membutuhkan pinjaman dengan cepat.
Amar Bank melalui model bisnisnya membuka sekat tersebut dengan memberikan pinjaman kepada nasabah yang tidak memiliki skor riwayat kredit serta agunan. Dengan model bisnis ini, Amar Bank tentu memiliki tantangan bagaimana memberikan pinjaman KTA dengan cepat sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Maka dari itu, dari penjelasan Kevin Kane, pihaknya mengatasi hal tersebut dengan membuat garis tunggal antara data terstruktur dan non-struktur untuk melakukan pemodelan data menggunakan MongoDB.
MongoDB merupakan salah satu jenis database NoSQL yang cukup populer digunakan dalam pengembangan website. MongoDB menggunakan dokumen dengan format JSON untuk menyimpan data, sehingga pengelolaan datanya bisa lebih baik dan cepat.
Database ini mampu mengumpulkan data non-struktural berupa situasi dan perilaku yang kompleks yang bisa digunakan oleh Amar Bank dalam menentukan keputusan pinjaman kepada nasabah.Dengan kemampuan pembacaan data kompleks, Amar Bank mampu keputusan pemberian pinjaman yang tepat kepada nasabah.Â
Alhasil, nasabah yang selama ini belum terwadahi oleh bank konvensional, saat ini bisa dilayani oleh Amar Bank dengan keputusan pemberian pinjaman kurang dari 24 jam.
Baca juga: Amar Bank X MongoDB: Sukses Atasi Tantangan dan Penskalaan Data
Amar Bank Berhasil Membantu Ratusan Ribu Nasabah di Tahun 2022 dengan Nilai Tersalurkan Rp8 Triliun
Sejak peluncuran pertamanya pada tahun 2014, Amar Bank telah banyak membantu nasabah dalam pemberian pinjaman mikro. Bahkan, Amar Bank juga banyak mendapatkan penghargaan bergengsi yang salah satunya menjadi TOP Digital Implementation Award and Asia Pacific Enterprise Awards (APEA) in 2021.
Pada tahun 2022 ini, Amar Bank telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp8 triliun kepada 575.000 nasabah. Dengan ini Amar Bank berhasil mendatangkan peningkatan pendapatan yang besar dalam tujuh tahun dari $1,07 juta per tahun menjadi $48,5 juta.
Untuk strategi ke depan, dengan bekerjasama dengan Investree, Amar Bank akan fokus memperluas target pasarnya ke sektor usaha kecil menengah (UKM). sebagaimana dilansir dari data Asian Development Bank, segmen UKM menyumbang sebesar 61% dari PDB Indonesia.
Hal ini menjadi potensi besar bagi Amar Bank dan Investree dalam menjangkau targetnya, mengingat penyaluran pinjaman untuk UKM saat ini masih kurang dari 20% dari total pinjaman yang disalurkan di Indonesia.
Baca juga: Amar Bank Ciptakan Perubahan Besar Solusi Keuangan dengan Bantuan MongoDB