SWARA DARI AMAR BANK – Dalam dunia investasi, dikenal istilah investasi baru bernama P2P Lending. Investasi P2P lending adalah Peer to Peer Lending. P2P Lending ini merupakan salah stau platform untuk berinvestasi yang basisnya adalah financial technology (fintech).
Apakah kamu tertarik dengan jenis investasi ini? Sebelum membahasnya, terlebih dahulu kamu harus mengetahui apa itu P2P lending, untung rugi P2P lending dan instrumen investasinya ya.
Cara Kerja P2P lending
P2P lending adalah singkatan dari peer-to-peer lending, layanan keuangan yang relatif baru dan populer dalam waktu singkat di Indonesia. P2P lending adalah jenis layanan pinjaman yang menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman individu melalui sebuah platform online tanpa perantara lembaga keuangan tradisional.
Platform P2P lending di Indonesia biasanya meminjamkan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan atau individu yang mungkin tidak memiliki akses ke layanan pinjaman bank tradisional. Pinjaman ini didanai oleh investor individu yang dapat meminjamkan paling sedikit Rp100.000 per peminjam.
Proses pinjam meminjam melalui platform P2P relatif mudah. Peminjam mengajukan pinjaman melalui platform online dan platform tersebut akan menilai kelayakan kredit dan profil risiko mereka.
Jika disetujui, pinjaman tersebut terdaftar di platform tersebut untuk didanai oleh investor individu. Setelah pinjaman sepenuhnya didanai, peminjam menerima dana dan membayar kembali pinjaman dengan bunga selama periode waktu tertentu.
Investor pada platform P2P lending di Indonesia dapat memperoleh imbal hasil mulai dari 4% hingga 20% per tahun, tergantung pada profil risiko peminjam. Platform P2P juga biasanya membebankan biaya pada jumlah pinjaman, yang dibayarkan oleh peminjam.
Pemerintah Indonesia telah menerapkan peraturan untuk mengawasi industri P2P lending dan melindungi peminjam dan investor. Platform P2P lending harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tunduk pada aturan tentang batas pinjaman, kelayakan peminjam, dan manajemen risiko.
Keuntungan dan Risiko P2P lending
Setelah mengetahui apa itu P2P lending, selanjutnya kita akan membahasa untung rugi P2P lending. Beberapa di antaranya adalah:
Keuntungan P2P lending
Jenis investasi baru ini dipilih karena memiliki beberapa keuntungan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Return 4 —20% setahun
Keuntungan dari P2P Lending adalah pendapatan bunga. Adapun bunga dalam skema ini bisa diakumulasikan selama setahun mencapai 4—20%. Angka ini tentu jadi penambahan dana yang lumayan.
2. Tak perlu mediasi
Kendala yang dialami bank selama ini adalah pada proses mediasi untuk mendapatkan kata ‘deal’ dengan calon nasabah untuk bekerja sama. Dengan adanya skema P2P Lending, proses mediasi pun bisa diminimalkan karena platform ini mempertemukan peminjam dan investor secara langsung.
3. Dana investasi minimal
Salah satu keuntungan paling signifikan dari P2P lending adalah ainvestor dapat mulai berinvestasi hanya dengan Rp100.000 dan dapat memilih untuk berinvestasi dalam beberapa pinjaman untuk meminimalisir risiko.
Hal ini membuat platform P2P lending dapat diakses oleh investor yang lebih luas, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki modal besar untuk diinvestasikan.
Baca juga: 15 Istilah Penting dalam Investasi Properti, Yuk Pahami Sekarang!
4. Memiliki dampak sosial
P2P lending di Indonesia memiliki dampak sosial yang unik. Platform ini memungkinkan individu dan pelaku usaha kecil untuk mengakses pendanaan yang mungkin tidak dapat mereka peroleh melalui sumber-sumber tradisional.
Platform ini juga membantu mempromosikan inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Kerugian P2P lending
Sayangnya, P2P lending juga memiliki risiko. Hal-hal seputar risiko inilah yang bisa merugikan investor. Beberapa kerugian tersebut antara lain:
1. Belum ada regulasi
Hal pertama yang harus kamu ketahui adalah sampai November 2016 OJK belum menerapkan aturan seputar P2P Lending. Apabila OJK belum mengeluarkan regulasi berarti nggak ada perlindungan konsumen dari regulator, tak ada standar governance and compliance dalam menjalankan P2P Lending.
2. Track record pengelola terbatas
Tugas pengelola P2P Lending adalah memilih calon kreditur yang akan mengakses dana dari investor. Sayangnya, dalam P2P Lending ini pengelolanya belum memiliki skill yang mumpuni. Jadi keamanan dalam investasi ini pun sangat dipertaruhkan.
Dalam website P2P Lending, pengelola memang menunjukkan data untuk mengevaluasi calon kreditur. Namun, data tersebut ruang lingkupnya terbatas dan integritas sepenuhnya ditentukan oleh pengelola.
Selain itu, pengelola juga tidak memberikan akses kepada investor untuk melakukan pengecekan terhadap calon kreditur. Jadi, investor tak bisa melakukan penilaian terhadap calon kreditur yang akan mengakses dananya.
Baca juga: 6 Pilihan Investasi untuk Ibu Rumah Tangga
3. Risiko default
P2P lending melibatkan peminjaman uang kepada individu atau bisnis tanpa dukungan lembaga keuangan tradisional.Hal ini berarti bahwa ada risiko gagal bayar yang lebih tinggi.
Peminjam mungkin tidak dapat membayar kembali pinjaman mereka, yang dapat mengakibatkan investor kehilangan uang mereka. Sementara beberapa platform P2P memiliki sejumlah cara untuk mengurangi risiko default seperti asuransi dari pihak ketiga.
4. Risiko platform
Platform P2P lending bertindak sebagai perantara antara investor dan peminjam, dan perannya sangat penting untuk keberhasilan investasi.
Namun, jika platformnya tutup dan tidak beroperasi lagi secara tiba-tiba, investor bisa kehilangan uang mereka. Penting untuk riset platform yang akan digunakan secara menyeluruh sebelum berinvestasi dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti rekam jejak platform, stabilitas keuangan, dan langkah-langkah keamanan yang diambil.
Baca juga: 10 Barang Koleksi untuk Investasi yang Menguntungkan
5. Investasi nggak bisa ditarik di tengah jalan
Jika sudah mengetahui risiko-risiko di atas, investor bisa jadi panik dan menarik modalnya kembali. Sayangnya, dalam skema P2P Lending kamu nggak bisa menarik dana di tengah jalan.
Itu dia untung rugi P2P Lending. Tentu kamu harus memerhatikan keuntungan juga ya, nggak hanya fokus pada kerugiannya saja. Pasalnya, kerugian ini juga bisa diminimalkan jika kamu menerapkan tips untuk meminimalkan risiko.
Kamu juga bisa melakukan alternatif investasi yakni deposito di Amar Bank. Deposito Amar Bank adalah investasi rendah resiko dengan keuntungan yang lebih tinggi dari tabungan biasa.
Bunga yang tinggi hingga 9 persen per tahun dan minimal deposito hanya Rp100.000 adalah keuntungan yang bisa kamu dapatkan. Yuk, mulai berinvestasi di Deposito Amar Bank.