SWARA – Mengartikan kesuksesan memang relatif bagi masing-masing orang. Berbeda takaran mengenai sukses menurut saya, begitu pula takaran sukses menurut kamu, pun juga orang lain di sekitarmu. Tapi satu hal, sukses bukan sesuatu yang dihibahkan oleh semesta secara cuma-cuma, sukses membutuhkan kerja keras dan pengorbanan bagi setiap pendambanya.
Sejauh mana kamu berjuang, dan sekeras apa kamu bekerja menjadi kunci kesuksesan itu sendiri. Meski demikian, sebagai makhluk sosial kamu nggak bisa menafikan keberadaan orang lain yang turut membantumu, baik langsung maupun nggak langsung, dalam upaya mencapai sukses.
Hanya saja perlu diingat, kalau sukses tetap bergantung pada determinasimu sebagai keyplayer. Artinya, orang lain nggak serta merta memiliki kuasa atas dirimu, meski ia turut membantumu mencapai sukses tersebut.
Yang sering terjadi, khususnya di masyarakat seperti di Indonesia, perasaan “nggak enak” kepada orang lain sering kali menghambat usahamu mengejar kesuksesan. Celakanya, manusia tidak selamanya tulus, di luar sana banyak juga orang yang ingin memanfaatkan “ketidak-enakan”mu untuk keuntungannya.
Oleh karena itu, kamu harus pandai-pandai menilai orang lain, juga setidaknya tetap berpegang pada pendirianmu. Sehingga, kalau sewaktu-waktu kamu dipertemukan dengan seseorang yang memiliki niat negatif atas dirimu, kamu dapat dengan cepat menyadari, serta tetap memiliki kontrol atas dirimu, dan semua agenda dan rencanamu.
Artikel terkait: Tips sukses tokoh dunia
- Tiru 7 Tips Sukses dari Sophia Amoruso #GIRLBOSS agar Berhasil dalam Karier
- Ingin Jadi Pengusaha Sukses? Ikuti 4 Tips Sukses ala J.K. Rowling Ini!
- 5 Kiat Sukses dalam Berbisnis dari Gibran Rakabuming
Nah, kalau kamu kebetulan sedang ditempatkan di situasi seperti itu, kamu nggak perlu takut dinilai “menyebalkan” atau menyesal jika harus jadi orang “menyebalkan”, saat dipertemukan pada seseuatu atau seseorang yang mungkin berpotensi menjadi distraksi usahamu.
Berikut ini beberapa sikap yang nggak perlu kamu sesalkan ketika membuatmu terlihat sebagai sosok “menyebalkan” karena harus “mempertahankan diri” in order to keep things run as planned.
- Tidak selalu sepakat
Sejauh yang sudah saya pahami, setiap orang memiliki “kebenarannya” masing-masing. Hal ini nggak lantas membuat seseorang layak dicap sebagai “si-Keras Kepala”, atau egois. Hanya saja, setiap individu mempunyai hak yang setara untuk menginterpretasi suatu hal. Begitu pula dengan kamu.
Kamu nggak perlu merasa “nggak enak” atau menyesal karena sudah tidak sependapat dengan saya akan suatu hal. Perbedaan pendapat hal yang biasa, apa yang menurut saya benar, belum tentu benar pula buatmu. Begitupun sebaliknya. Jadi sah-sah saja kalau kamu harus berbeda pendapat dengan orang lain, kamu berhak untuk mempertahankan pendapatmu, begitupun mereka.
- Mengutarakan pendapat
Nggak jauh berbeda dengan poin sebelumnya, kamu nggak perlu takut untuk menyuarakan pendapatmu jika dihadapkan dengan perbedaan pendapat. Positive thinking saja kalau kamu ada di lingkungan yang terbuka terhadap semua kritik dan pendapat. Jika pun nggak, kamu nggak perlu takut. Kamu nggak perlu menjilat untuk diterima di masyarakat.
Toh juga perbedaan pendapat justru akan semakin memberi warna pada sebuah forum.
- Mengecewakan orang lain
Di beberapa kasus, kamu harus tega untuk mengecewakan orang lain yang terindikasi ingin berniat buruk atas dirimu. Untuk hal itu, kamu nggak perlu merasa menyesal, selama kamu nggak melakukan kesalahan apapun.
Kamu nggak berhutang apapun padanya, jadi nggak perlu ragu untuk bilang “nggak” ke mereka yang terindikasi punya niat buruk atas kamu.
- Menolak sesuatu
Sebagai mahluk sosial tentu kamu sering kali ditempatkan pada situasi di mana kamu harus memilih kewajiban atau “teman”.
Kamu nggak perlu takut menolak ajakan atau tawaran dari temanmu jika hal itu akan merugikanmu kelak. Kamu harus sadar betul bahwa kendali ada di tanganmu, kamu yang memiliki kontrol mengenai “akan jadi apa” dirimu di masa depan. Jangan sampai kamu berpikir “seharusnya nggak…” di kemudian hari hanya karena kamu merasa nggak enak sama teman.
Artikel Terkait: Pinjaman dana untuk modal usaha? Simak ulasan berikut ini
- KTA Tunaiku Berhasil Kembangkan Usaha Ibu Nina!
- KTA Tunaiku Sukses Bantu Nasabah Ini Membuka Bisnis Clothing Line!
- Jajal Bisnis Food Truck Pakai Pinjaman Tanpa Agunan dari Tunaiku, Yuk!
- Menjadi berbeda dengan dunia
Kamu sangat boleh menjadi berbeda dengan apa yang sedang “hits” belakangan ini. Nggak perlu takut dijauhi atau dicap “nggak asik” karena berbeda.
Selama apa yang kamu pilih adalah hakmu, membuatmu nyaman, dan nggak merugikan orang lain, kenapa tidak? Kamu mungkin akan dicibir oleh orang-orang yang nggak bisa berpikiran terbuka, bahkan dijauhi. Tapi, toh mereka tetap nggak memiliki kuasa untuk menghilangkan peluangmu untuk sukses.
Dunia memang masih banyak dipengaruhi oleh stigma dan anggapan orang lain tapi, hal itu nggak lantas boleh kamu izinkan untuk memengaruhi sifat dan sikapmu. Sah-sah saja kamu mementingkan dirimu sendiri, menjadi egois dan terkesan menyebalkan, asalkan hal itu masih dalam koridor yang tepat dan tidak merugikan orang lain.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu di sini sekarang!
HENDRATANU WIJAYA