Kawan Tunaiku, ada yang sedang atau akan mutasi kerja? Beberapa karyawan mungkin pernah merasakan mutasi saat bekerja. Mutasi kerja adalah perubahan yang bisa terjadi pada karyawan atau pegawai dalam suatu perusahaan, baik secara vertikal maupun horizontal. Biasanya mutasi bisa berlaku untuk semua divisi kerja. Disebut vertikal apabila berganti jabatan, baik naik (promosi jabatan) atau turun (demosi jabatan). Sedangkan disebut horizontal jika mutasi tersebut tidak mengubah tingkat jabatannya. Hal ini disebut dengan istilah rotasi karyawan.

Biasanya jika mendengar istilah mutasi, kita pasti membayangkan sebuah hal yang sedikit menakutkan karena hal ini menandakan bahwa kita harus ke luar dari zona nyaman. Padahal kita sudah merasa nyaman dengan posisi kerja atau wilayah kerja yang sekarang. Lalu kita pasti akan berpikir lagi, bagaimana suasana serta keadaan di tempat kerja yang baru. Apakah pekerjaan tersebut semakin ringan atau berat, bagaimana rekan kerja di sana, bagaimana lokasi tempat kerja tersebut, dan masih banyak lainnya.

 

Masalah keuangan saat mutasi kerja

Mutasi kerja biasanya bersifat memaksa dan mengikat, sehingga jikan ditolak bisa membahayakan karir. Namun jika diterima, kemungkinan kita bisa cukup tersiksa karena tidak tahu bagaimana kondisi di tempat kerja yang baru. Namun ada juga mutasi yang cukup fleksibel karena karyawan dapat mengutarakan pendapat serta kesanggupan mengenai pemindahan tersebut. Sebenarnya, perubahan kerja tersebut tidak terlalu menakutkan, namun mutasi memang sering menjadi hal yang menakutkan karena banyak hal-hal baru yang harus dihadapi. Salah satunya mengenai masalah keuangan. Saat mutasi kerja, Anda akan membutuhkan uang lebih banyak untuk membayar berbagai keperluan, seperti biaya pindah, angkut barang, cari kost, perlengkapan di tempat baru, dan masih banyak lainnya. Berikut ini merupakan tips mengelola gaji terakhir Anda yang akan digunakan untuk mutasi ke luar kota atau daerah.

 

1. Membuat anggaran kebutuhan

 

Saat menerima keputusan mutasi, sebaiknya langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat anggaran kebutuhan ketika dipindahkan nanti. Perhitungkan apa saja pengeluaran yang membutuhkan biaya, mulai dari ongkos transportasi untuk pindah, biaya angkut barang, biaya kost, makan, perabotan, perlengkapan, dan lainnya. Buat perincian kebutuhan tersebut dengan detail dan rinci. Kemudian hitung juga pemasukan Anda, mulai dari gaji terakhir dari kantor hingga dana tambahan dari kantong pribadi. Kemudian seimbangkan keduanya, apakah lebih, pas, atau bahkan kurang.

 

2. Mencari informasi detail mengenai tempat kerja yang baru

 

Bagaimanapun juga, Anda harus tetap bersikap profesional dan positif mengenai perubahan yang akan terjadi. Pelajari mengenai tempat kerja Anda yang baru. Bagaimana kondisi di sana dan berapa biaya rata-rata untuk hidup di sana selama sebulan. Kemudian perhitungkan dengan gaji terakhir Anda sebelum mutasi, apakah cukup untuk bulan pertama yang akan dilalui.

 

3. Hidup hemat

 

Anda akan menghadapi sebuah lingkungan baru yang pastinya akan berbeda dengan kondisi lingkungan lama. Oleh karena itu, tahan dulu hasrat untuk belanja atau melakukan kegiatan lainnya yang akan menghabiskan uang Anda. Pergunakan gaji terakhir Anda secara bijak dulu.

 

Beberapa tips di atas bisa Anda lakukan agar kondisi keuangan tetap aman ketika dimutasi ke luar kota atau daerah. Buktikan pada atasan bahwa Anda merupakan orang yang profesional dan bisa diandalkan. Mutasi kerja tidak selamanya buruk, Anda bisa mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dalam berkarier.