SWARA – Makna kesuksesan memang relatif. Saya yang sudah hidup mandiri, bisa saja dibilang sudah sukses. Namun, ada juga orang lain yang menilai saya belum sukses. Toh, belum menikah dan masih mengontrak, kan?

 

Pun itu sebabnya, sukses atau tidaknya seseorang bergantung pada siapa yang melihat. Dari mana itu dilihat–perspektif pribadi, orang tua, atau justru dari tetangga sebelah yang suka gosip?

 

Namun, memang susah untuk mengabaikan begitu saja standar kesuksesan yang diciptakan oleh masyarakat. Hal-hal yang dikatakan oleh masyarakat, tanpa sadar bisa kita terima sebagai suatu kebenaran. Contohnya, sukses yang cenderung berpatokan pada hasil.

 

Akibatnya, kamu pun terbawa arus dan mengukur kesuksesan dengan hasil. Nah, hal semacam inilah yang menjadi salah satu penghambat kesuksesanmu.Bagaimanapun, kamu harus mulai kritis dengan diri sendiri. Apakah kamu sudah memiliki mindset yang tepat untuk mencapai kesuksesan? Bisa saja, tanpa disadari–kamu telah berangkat dari mindset yang salah. Alias, sudah terkontaminasi standar kesuksesan ideal dari masyarakat.

 

Nah, biar kamu segera move on dan lebih terbuka tentang makna kesuksesan, kamu bisa mulai menghindari beberapa kebiasaan ini. Apa saja?

 

Artikel Terkait: Pola Pikir untuk Meraih Sukses

  1. 5 Pola Pikir Ini Bisa Mengahambat Kesuksesan. Wajib Dihindari!
  2. Ingin Sukses Berbisinis? Coba Terapkan 12 Mindset A La Entrepreneur Ini!
  3. 6 Nasihat Karier Ambisius Tingkat Medium yang Harus Diketahui Usia 23 Zaman Sekarang

 

1. Masalah adalah penghambat kesuksesan

Tertimpa masalah adalah adalah hal yang nggak menyenangkan. Tidak jarang, kamu akan merasa terbebani dengan adanya masalah itu. Muncul pola pikir seperti ini, “coba kalau nggak ada masalah, saya pasti sudah sukses.”

 

Karena selalu melihat masalah sebagai penghambat kesuksesan, kamu pun nggak akan berkembang. Padahal, masalah adalah guru terbaik untuk meraih sukses. Jika saja kamu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, pasti nggak akan terasa berat untuk menjalaninya.

 

Kini, lihatlah masalah sebagai batu loncatan atau jalan pintas untuk sukses. Saat ada masalah, kamu dituntut untuk mencari solusi. Inilah arti dari kehidupan yang sebenarnya. Kamu harus bisa survive dalam proses meraih sukses. Dengan begitu, kamu bisa lebih semangat dalam menjalani kehidupan.

 

2. Hidup yang baik adalah saat kamu bisa meraih apa yang diinginkan

Sebelum melanjutkan membaca, coba tanyakan pada diri sendiri, apa sih yang kamu inginkan dalam hidup ini? Apakah kamu akan merasa sukses dan bahagia jika bisa meraih hal-hal yang diinginkan?

 

Pada dasarnya, mustahil untuk memprediksi apa yang akan membuatmu bahagia besok, bulan depan, atau justru 10 tahun lagi. Namun, mengapa kamu menciptakan standar kesuksesan dilihat dari tercapai atau nggaknya dari keinginan?

 

Inilah kebiasaan yang sering menghambat kesuksesan seseorang. Kamu terbelenggu pada pemikiran, orang sukses adalah mereka yang bisa meraih apa yang ia mau. Sehingga, kalau kamu nggak berhasil mewujudkan hal itu, serasa kebahagiaan dan kesuksesanmu hilang.

 

Ketika sudah menentukan suatu keinginan yang harus dicapai, kamu akan menciptakan solusi untuk kehidupan yang sudah dilewati. Bisa dikatakan, kamu sedang memperbaiki kehidupan di masa lalu.

 

Kini, jangan mau terbelenggu dengan standar kebahagiaan yang kamu buat sendiri, ya. Kamu berhak bahagia dan sukses kapan saja. Nggak mesti harus menunggu apa yang kamu inginkan sampai terwujud dulu.

 

Sejenak lupakan kata “worth it” dalam kamus hidupmu. Tujuannya, supaya kamu bisa terhindar dari membanding-bandingkan kualitas kehidupanmu.

 

3. Takut menjadi diri sendiri hingga lupa pada proses

Kamu merasa pantas disebut orang sukses ketika semua tujuan hidupmu telah tercapai. Bisa juga ketika misi hidupmu telah selesai dilakukan. Mau nggak mau, kamu pun terbiasa mengukur setiap pencapaian yang telah didapat selama ini.

 

Jika masih sedikit saja pencapaian yang ada di genggaman, kamu merasa harus melakukan hal lain. Terus memerhatikan kata orang akan pencapaianmu tersebut. Kamu pun perlu pengakuan dari orang lain untuk merasa sukses dan bahagia.

 

Saat kamu berkonsentrasi dengan mengukur kesuksesan, kamu lupa satu hal. Kamu lupa untuk bahagia dan menjadi diri sendiri. Karena terlalu takut dinilai nggak sempurna oleh  orang lain. Kamu ingin menjadi sosok yang dianggap sukses oleh masyarakat.

 

Hidup itu kan hanya sementara, nggak bakal ada akhir dari suatu tujuan. Kalau sampai semua tujuan utamamu tercapai, apa yang bakal kamu lakukan selanjutnya?

 

Karena akhir dari kehidupan manusia adalah kematian. Sehingga, kamu nggak perlu terlalu stres untuk mendapatkan kebahagiaan yang ideal. Jangan lupa menikmati prosesnya. Satu lagi, nggak perlu takut jadi diri sendiri.

 

4. Lupa move on

Sudah berapa banyak orang yang gagal menatap masa depan karena masa lalunya? Cukup banyak orang yang ketakutan dengan kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu. Kamu membiarkan masa lalumu mendefinsikan dirimu sampai saat ini. Kamu pun lupa untuk move-on dan menatap masa depan.

 

Hal yang bisa kamu lakukan adalah menerima kesalahan di masa lalu dan berdamai dengan itu. Nggak perlu mengganggapnya sebagai suatu hal yang traumatis. Sebagai gantinya, kamu bisa menjadikan masa lalu sebagai pembelajaran agar nggak mengulanginya lagi. Abaikan apa sih yang orang pikirkan tentang dirimu yang dulu. Percayalah, perubahan diri bisa dimulai dari perubahan persepsi.  

 

Artikel Terkait: Kebiasaan untuk Meraih Kesuksesan

  1. 5 Ritual Pagi Para Tokoh Sukses Dunia. Mau Coba?
  2. Ini Dia 10 Tips Sukses Bangkit dari Kegagalan
  3. Hindari Kebiasaan Buruk yang Bisa Menunda Kesuksesan Berdasarkan Golongan Darahmu

 

5. Berusaha mengubah orang lain menjadi seperti dirimu

Manusia dilahirkan dengan dua karakter. Pertama, punya sifat buruk dan berusaha untuk baik. Kedua, punya sifat buruk tetapi tetap melakukannya. Dengan kata lain, selalu ada sisi buruk di setiap orang, tinggal bagaimana ia menyikapinya.

 

Namun, sering kali kamu dibuat marah oleh sikap orang lain yang menurutmu kurang baik. Kamu saja dapat berusaha dan menahan diri, mengapa mereka nggak berusaha melakukan hal yang sama?

 

Kamu pun lebih mencurahkan rasa emosional yang negatif pada orang tersebut. Tanpa menyadari, kemarahan ini justru menunjukkan bagian lain dari sifatmu. Hal yang kamu suka dari orang lain adalah yang kamu suka dari dirimu sendiri. Begitu pula sebaliknya, apa yang kamu benci dari orang lain adalah apa yang kamu benci dari dirimu sendiri.

 

Dengan bersikap seperti ini, kamu tentu akan lebih sulit untuk meraih kesuksesan. Terima dirimu sendiri dengan sebaik-baiknya dan kurangi sikap emisonal yang negatif.

 

Kini, kamu sudah tahu beberapa kebiasaan yang bisa menghambat kesuksesan. Kembali lagi, kesuksesan itu dilihat dari perspektif  yang kamu pakai.

 

Saya pernah baca buku motivasi saat SMA. Intinya mengatakan, orang yang bekerja keras pasti akan sukses. Nah, kalau belum sukses sampai sekarang, mungkin kamu belum bekerja keras. Namun, merasa telah bekerja keras.

 

Setuju banget, karena nggak bakal ada usaha yang sia-sia. Namun, kamu bisa memulainya dengan cara paling sederhana, kok. Caranya, dengan mengubah cara pandangmu dan lebih terbuka pada pemikiran baru.

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp 15 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!

 

1

 


DEWI AYU NURJANAH DEWI AYU NURJANAH