SWARA – Beasiswa luar negeri atau pun dalam negeri saat kuliah itu nggak melulu berhubungan dengan dunia kuliah. Kemarin saya ditawari untuk ikut program short course gratis di luar negeri. Siapa yang rela nolak, coba. Tawaran itu rupanya juga ditawarkan ke teman-teman saya yang lain. Dalam hati saya mengumpat, ‘kirain saya orang yang istimewa.’
Short course, khususnya di tahun 2018, dipastikan lebih terbuka lagi daripada tahun sebelumnya. Animo para mahasiswa juga diprediksi akan mengalami peningkatan pesat. Short course ini minimal bisa mengurangi kejenuhan saya. Dalam tawaran tersebut, saya ditawari untuk ikut tiga program short course yang bisa dipilih.
1. Pertukaran Pemuda Indonesia dan Amerika Serikat AMINEF
Program ini berjalan selama satu semester penuh di universitas-universitas Amerika Serikat. Syaratnya, kamu harus menjadi mahasiswa S1 dulu. Selama menjalani program, mahasiswa diperbolehkan berkontribusi dalam pelayanan masyarkat selama 20 jam. Dengan program ini, pengalaman yang akan kamu hasilkan pun lebih berlimpah dari sebelumnya.
Untuk bisa menjadi bagian dari pertukaran pelajar, kamu harus memenuhi beberapa persyaratan. Mulai dari kepastian status sebagai WNI, usia lebih dari 18 tahun, dan terdaftar sebagai mahasiswa S1 full time di perguruan tinggi. Selain itu juga ada ketentuan seperti skor TOEFL minimal 500 dalam dua tahun terakhir dan berkomitmen menyelesaikan studi di Indonesia.
Dalam dokumen aplikasi, saya diminta melampirkan dua surat rekomendasi dari dosen utama saya dan dosen lain. Kemudian fotokopi KTP dan transkrip nilai terakhir berbahasa Indonesia dan Inggris. Program ini biasa dibuka pada tiap-tiap akhir tahun. Seperti yang telah dibuka pada tahun 2016 dan 2017 yang lalu.
Artikel terkait: Buat kamu yang ingin melanjutkan kuliah
- Lanjut S2 Hukum di Universitas Swasta di Indonesia? Ini Rincian Biayanya
- 6 Tips Kejar Beasiswa Chevening Dengan Cara Mudah Berikut ini
- Ingin Berkuliah di Amerika? Pertimbangkan 5 Hal Berikut!
2. Program Pertukaran Pelajar SSEAYP
Program beasiswa luar negeri short course SSEAYP berada di bawah koordinasi Kemenpora RI dan PPAN. Sejak tahun 1974, program ini telah melahirkan lebih dari 10 ribu alumnus. Tujuan diadakan program ini untuk mengikat persahabatan dan kerja sama antara masyarakat ASEAN dengan Jepang. Program ini rutin diadakan setiap tahun.
Kegiatan selama program dilakukan sepanjang 52 hari. Peserta akan dibagi ke dalam Discussion Group dengan delapan tema. Mulai dari Good and Bad Aspects of Globalization, Measures Against Lifestyle-related Disease, Information and Media, Quality Education, Youth Entrepreneurship, Reduced Disparity, dan Resilient and Sustainable City Design.
Proses seleksi dilaksanakan pada bulan Maret—Mei 2018. Syarat umumnya, kamu harus berumur antara 20-35 tahun. Pendaftaran dibuka untuk mahasiswa yang kuliah di semua provinsi yang ada di Indonesia. Kabar baiknya, meskipun kita sudah lulus, masih berhak mengikuti program asalkan memenuhi persyaratannya.
Artikel terkait: Buat kamu yang ingin melanjutkan kuliah
- Lanjut S2 Hukum di Universitas Swasta di Indonesia? Ini Rincian Biayanya
- 6 Tips Kejar Beasiswa Chevening Dengan Cara Mudah Berikut ini
- Ingin Berkuliah di Amerika? Pertimbangkan 5 Hal Berikut!
3. Beasiswa Short Course ke Australia Tahun 2018
Di antara sekian tawaran short course, saya memilih berangkat ke Australia. Sebetulnya ada long-term course dan short course. Tetapi saya memilih yang kedua. Tujuannya jelas, saya ingin berkontribusi untuk Indonesia sepulang dari Australia dengan memperdalam ilmu yang selama ini saya pelajari.
Setiap periode hanya tersedia 25 kuota peserta. Pelatihan berlangsung selama 2—3 minggu. Daftar program per periode tergantung saat diadakannya program tersebut. Masa pendaftaran dibuka selama dua periode per tahun. Periode pertama diselenggarakan antara 03—25 Januari, sedangkan periode kedua berlangsung antara 03—25 Juli.
Syarat agar bisa diterima, kamu harus berusia minimal 18 tahun, nggak memiliki status permanent residence Australia, WNI, bukan anggota aktif militer, belum menikah, sudah bekerja di Indonesia dengan bidang yang relevan dengan program, memenuhi syarat sebagai imigran dan dilindungi oleh departemen, dan mampu menjalani program dengan baik.
Selagi mendapat kesempatan memperoleh beasiswa short course di luar negeri, langsung saja saya tangkap. Selain ketiga program short course di atas tentu masih banyak negara luar yang membuka diri untuk mahasiswa Indonesia. Carilah informasi sebanyak-banyaknya agar kamu punya banyak referensi. Siapa tahu tahun ini kita bisa ketemu di program yang sama.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!
TUNAIKU