SWARA – Bagi saya, kantor adalah tempat berkumpulnya manusia beragam watak dan tingkat kecerdasan, yang bekerja bersama untuk meraih satu tujuan. Nah, agar lingkungan kerja tetap kondusif, tentu ada norma dan etika yang berlaku di setiap kantor. Salah satunya, soal pembicaraan topik yang dianggap tabu.
Misalnya, di kantor saya nominal gaji adalah rahasia pribadi yang seharusnya nggak dibahas dengan rekan kerja. Meski begitu, membahas hal-hal tabu semacam ini ternyata bisa menciptakan kedekatan antara kamu dan teman sekantormu, lho. Lantas, apa aja topik-topik tabu yang layak dibahas dengan teman sekantor?
Artikel Terkait: Lika-liku Kehidupan di Kantor
- Tanpa Disadari, Ini 10 Tanda Kamu Akan Kehilangan Pekerjaan
- Benarkah Popularitas di Kantor Mempengaruhi Karier dan Kesuksesanmu?
- Hati-Hati, Posting Hal Berikut di Media Sosial Bisa Membahayakan Kariermu
1. Nominal gaji
Umumn1ya, nominal gaji, tunjangan, serta fasilitas yang diterima sudah dijelaskan oleh HRD maupun tertera dalam kontrak kerja. Namun, nggak ada salahnya membandingkan nominal gajimu dengan rekan sekantormu. Dari situ, kamu bisa mengetahui bagaimana perusahaan menghargai usahamu. Terlebih, kalau perusahaannya nggak transparan, bahkan kerap abai terhadap hak karyawannya.
Soal ini, kamu bisa mengajak bicara rekan yang kamu percayai. Di sini, langsung menanyakan berapa gaji mereka tentu akan membuat obrolan jadi canggung. Sebagai gantinya, kamu bisa mengangkat topik ini lewat pancingan ringan, seperti, “Teman di perusahaan A jabatannnya sama, tetapi, kok, katanya gaji saya jauh lebih kecil, ya? Saya jadi penasaran…”
Selanjutnya, kamu hanya perlu mengembangkan obrolan, deh.
2. Jatah cuti
Masing-masing perusahaan punya kebijakan sendiri terkait jatah cuti. Biasanya, klausul cuti ini dijelaskan dalam kontrak kerja. Namun, ada juga, sih, perusahaan yang nggak menyinggung soal ini. Entah berupa cuti tahunan, cuti melahirkan, izin sakit, hingga cuti haid. Padahal, ini adalah hak yang diatur oleh undang-undang.
Oleh karena itu, nggak perlu ragu bertanya pada rekan sekantor tepercaya yang pernah mengambil jatah cuti terkait. Kamu bisa menanyakan proses, jumlah harinya, serta siapa yang perlu dihubungi jika hendak mengajukan cuti.
3. Tekanan kerja yang eksesif
Mengeluh soal tekanan kerja kerap dianggap tabu karena kamu bakal dianggap aleman. Namun, kalau hal ini sudah bikin frustrasi, kamu tetap perlu mengungkapkannya. Nah, caranya harus benar, ya, supaya kamu bisa memperoleh solusi.
Sebelumnya, identifikasi hal spesifik yang membebanimu, sehingga kamu bisa menjelaskannya dengan baik. Selain itu, ungkapkan saran yang kamu miliki untuk mengatasi hal itu agar rekan atau atasan bisa memberi feedback atau solusinya.
4. Politik
Sebelum ngomong politik, kamu tentu harus mengukur lawan bicaramu, terutama kalau pandangan politik kalian berseberangan. Pasalnya, nggak sedikit orang yang sensitif dan berpandangan sempit sehingga mengajak mereka diskusi politik justru menjadi hal yang kontraproduktif.
Namun, kalau lawan bicaramu mampu berdiskusi secara rasional dan menghargai opini masing-masing, pembicaraan ini bakal jadi produktif. Cara sederhana untuk ngobrol politik adalah mengangkat isu hangat yang berhubungan dengan pekerjaan atau ketenagakerjaan, misalnya demo buruh.
5. Problem personal
Masalah pribadi memang sebaiknya nggak diumbar. Jika kamu curhat pada orang yang salah, bisa-bisa hal ini malah jadi bahan gosip sekantor. Namun, terkadang ada pula problem yang bikin kamu nggak konsentrasi bekerja. Daripada “meledak” di kantor, nggak ada salahnya mengungkapkannya pada rekan yang kamu percaya. Nggak perlu terlalu mendetail dan vulgar, yang penting hatimu lega.
Artikel Terkait: Sukses Berkarier
- Plus Minus Mengikuti Program Management Trainee, Untung atau Rugi?
- 7 Tips Sukses Kerja meski Profesimu Tidak Sesuai dengan Jurusan Kuliah
- 5 Tips Sukses Beradaptasi di Tempat Kerja Baru
6. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual bisa saja terjadi di tempat kerja. Kadang kala, korbannya takut bicara karena beragam alasan. Namun, ini kejahatan yang serius. Jadi, jangan kamu pendam sendiri. Kalau kamu memilih diam, perilaku si pelaku malah bisa menjadi-jadi.
Kalau kamu nggak berani melaporkan langsung, ceritakanlah secara personal kepada rekan yang paling kamu percayai. Jadi, ia bisa mendampingi dan mendukungmu untuk melaporkan hal ini ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.
Itu dia topik-topik tabu yang layak dibahas dengan teman sekantor. Tentu, kamu juga perlu jeli mengamati situasi, lawan bicara, serta pilihan topiknya sebelum mengungkapkannya, ya.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!
PAULUS RISANG