SWARA – Sebuah pepatah menyebutkan, “Belajarlah hingga ke negeri China”. Apakah China sespesial itu? Betul. Kenal dengan I-tsing? Seorang pelajar gigih asal China yang menyebarkan agama semasa Kerajaan Sriwijaya? Itu baru salah satu contoh. Kalau mau belajar, kenali sistem kuliah di China dulu. Biar mudah ketika berada pada tahap beradaptasi. Begini sistemnya.

 

Artikel terkait: rekomendasi perguruan tinggi terbaik di Asia

  1. Rekomendasi 9 Perguruan Tinggi Indonesia Terbaik di Asia
  2. 5 Rekomendasi Summer Camp 2018 Terbaik di Asia Untuk Isi Liburan Semester
  3. Melanjutkan Studi di Asia: Singapura, Jepang, atau India?

 

1. Gali info tentang perhitungan biaya hidup

Biaya kali ini enggak ada kaitannya dengan biaya kuliah. Soalnya perkuliahan di China itu macam-macam dan bervariasi biayanya. Sedangkan untuk biaya hidup, masing-masing mahasiswa memiliki standar yang kurang lebih sama. Mungkin di antara kamu ada yang merasa kalau bertahan hidup di China itu sulit. Iya nggak?

Kalau iya, berarti kamu keliru. Walaupun China itu sekarang jadi negara maju dan disegani di seluruh dunia, biaya hidup di sana cukup murah. Percaya enggak percaya, per harinya cuma butuh 21 ribu sampai 30 ribu untuk makan 3 kali. Lebih murah daripada makan sehari-hari di Jakarta. Semuanya ditanggung oleh pengelola kampus.

2. Kenali budaya akademisnya

Kalau di Indonesia, sistem pendidikannya merupakan perpaduan antara komunis-liberal. Di China murni komunis dan menjunjung tinggi-tinggi budaya ke-Timur-an. Jadi kepada yang lebih tua harus sopan. Mahasiswa China juga terkenal memiliki harga diri yang tinggi. Itulah kenapa nenek moyang kita dulu menyarankan anak-cucu untuk belajar hingga ke China.

Walaupun di China itu serba komunis, mereka sangat toleran dengan agama lainnya. Bagi mereka, siapa pun dan dari mana pun asalnya, asalkan sama-sama berjuang menuntut ilmu, maka layak diakrabi. Di sana itu pembicaraan tentang agama sangat minim. Lakukan ibadah sesuai keyakinanmu. Asalkan enggak nyari ribut, saya kira mereka fine-fine saja.

3. Bolehkah bekerja sambil kuliah?

Berbeda dengan Singapura, sistem kuliah di China enggak melarang mahasiswa yang tengah belajar nyambi bekerja. Jika kamu memiliki kemampuan lebih dalam berbahasa Inggris, bisa tuh ambil kerja part time sambil kuliah. Orang China sangat butuh tenaga kerja yang memiliki skill Bahasa Inggris mumpuni.

Ketika diajari, mereka sangat antusias. Seakan-akan dengan bahasa asing, mereka bisa menggenggam masa depan yang cerah. Memang begitu. Tanpa pengetahuan bahasa asing, kita akan mudah tertinggal. Itulah kenapa orang China selalu berpikiran maju. Untuk bekerja sambil kuliah, kamu enggak perlu izin khusus ke Indonesia ataupun ke pemerintah China.

4. Bagaimana dengan jenjang pendidikan, biaya, dan lama waktu belajar?

Sama saja sih dengan yang ada di dunia dan Indonesia. Ada Diploma, S1, S2, S3. Durasinya untuk jenjang pendidikan Sarjana itu 4 tahun. Bisa lebih cepat atau lebih lambat, tergantung kemampuanmu dalam menyelesaikan SKS dan tugas akhir kuliah. Pendidikan China terkenal mandiri dan tanpa kompromi, jadi enggak ada tuh yang namanya contek-menyontek.

Mau enggak mau, kita tetap bicara biaya kuliah, ya. Jika dibandingkan dengan biaya kuliah di Inggris dan Amerika, di China lebih murah. Rata-rata per tahunnya kamu membayar biaya 25 juta Rupiah hingga 45 juta Rupiah. Apa pun jurusannya. Kalau di universitas unggulan seperti Universitas Peking lebih mahal lagi. Bisa 50 juta Rupiah per tahunnya.

 

Artikel terkait: rekomendasi akademi untuk jurusan akuntansi di Indonesia dan bekal untuk calon akuntan

  1. 5 Rekomendasi Akademi Akuntansi Terbaik di Surabaya
  2. Rekomendasi 5 Akademi Akuntansi Terbaik di Jakarta
  3. Serba-serbi Brevet Akuntan, Bekal Penting Calon Akuntan Sukses

 

5. Apakah ada beasiswa kuliah?

Tentu ada. Mayoritas untuk tahun pertama itu pakai biaya sendiri. Barulah di tahun berikutnya boleh mengajukan beasiswa. Dua beasiswa yang populer bernama Skema Studi di Asia dan AUN yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari kawasan Asia Tenggara. Enggak hanya dari pemerintah saja, ada yang dari organisasi seperti The China Scholarship Council.

Secara keseluruhan, belajar di China itu sangat menyenangkan. Mungkin kendalanya soal bahasa saja. Lebih baik kamu pelajari Bahasa Mandarin dengan baik. Soalnya mahasiswa China itu kayak ogah-ogahan ketika diajak bicara pakai Bahasa Inggris. Ampun deh kalau sampai bicara cuma pakai bahasa isyarat. Kira-kira begitulah sistem kuliah di China.

Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.

Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!


TUNAIKUSWARA TUNAI