Swara – Ingin mengikuti tren merupakan hal yang wajar. Misalnya saat ada cafe hits atau ketika orang berbondong-bondong mempunyai shoulder bag yang sedang tren, kamu tergoda untuk membelinya. Hal ini dinamakan dengan FOMO alias Fear of Missing Out. FOMO membuat kita enggak bisa ketinggalan tren dan jika dibiarkan ada banyak bahaya FOMO untuk finansialmu, lho.

 

Kalkulator Finansial Swara

 

Bahaya FOMO untuk finansialmu

 

Sederhananya, FOMO atau Fear of Missing Out berarti adanya ketakutan atau kekhawatiran yang dirasakan jika enggak mengikuti apa yang sedang tren. Akibatnya kamu selalu mengikuti apa yang ramai dan tren di lingkunganmu.

 

Misalnya ramai orang staycation untuk healing di sebuah tempat glamping di Sukabumi, dan kamu tergoda untuk menginap di sana. Contoh kecil lain seperti makanan viral yang mengundang banyak review di media sosial dan kamu merasa ada yang kurang kalau enggak mencobanya.

 

Media sosial berpengaruh dalam munculnya perasaan FOMO. Ketika melihat teman melakukan sesuatu dan mengunggah di media sosialnya, dia terlihat begitu menikmati hidup. Kamu pun terdorong untuk melakukan hal yang sama agar bisa menikmati hidup juga.

 

Paparan media sosial yang tinggi membuat perasaan khawatir ketinggalan ini semakin tinggi pula. Coba tanyakan ke diri sendiri, seberapa sering kamu membeli sesuatu atau makan makanan viral yang ramai diomongin? Ini adalah salah satu bukti FOMO.

 

Bahaya FOMO untuk finansial ini nyata banget. Sebab, pengeluaranmu jadi bertambah untuk membeli atau memesan sesuatu yang sebenarnya enggak kamu butuhkan. Jika semua yang sedang tren diikuti, lama-lama kantong bisa jebol.

 

 

Apakah kamu termasuk FOMO? Cek pernyataan berikut. Jika mengalami semuanya, hati-hati kamu termasuk FOMO.

 

  1. Terlalu sering menghabiskan waktu dengan memakai gadget
  2. Apa yang ditampilkan di media sosial lebih penting dibanding kehidupan nyata
  3. Paling enggak mau ketinggalan tren, berita, dan kabar terbaru
  4. Rela mengeluarkan uang untuk mengikuti tren
  5. Enggak ragu menerima ajakan atau tawaran melakukan sesuatu yang sedang hits
  6. Selalu jadi yang paling tahu soal tren kekinian

 

Jika kamu merasa sudah FOMO atau untuk berjaga-jaga agar enggak terkena, berikut beberapa bahaya FOMO untuk finansialmu. Pelajari agar bisa membuatmu lebih berhati-hati dalam mengikuti tren.

 

1. Banyak pengeluaran enggak terduga

 

Karena FOMO, kamu bisa tiba-tiba membeli sesuatu secara impulsif. Misalnya lagi ramai Samsung Z Flip, dan kamu impulsif membelinya meskipun handphone dalam keadaan baik-baik saja.

 

FOMO bisa membuatmu enggak mau ketinggalan merasakan atau memiliki sesuatu. Akibatnya tabungan bisa terkuras untuk membeli barang yang enggak dibutuhkan. Lebih jauh lagi, financial goals yang ingin dicapai semakin jauh karena uangmu sering terpakai untuk FOMO.

 

2. Berutang untuk hal yang enggak perlu

 

Oleh karena enggak bisa menahan dorongan untuk membeli sesuatu, kamu pun berutang. Misalnya memakai Paylater sebagai alternatif pembayaran. Akibatnya, gaji bulananmu akan habis untuk membayar tagihan kartu kredit atau Paylater.

 

Baca juga: Mau Persiapkan Tabungan untuk Masa Depan? TAMARA Solusinya

 

3. Membahayakan kesehatan mental

 

FOMO bisa membuatmu cemas. Selain itu, kamu juga terbiasa membandingkan diri dengan orang lain. Kamu merasa selalu kalah dari teman-teman, sehingga untuk mengatasi perasaan tersebut kamu pun mengikuti gaya hidup mereka.

 

Jika dibiarkan, FOMO bisa berbahaya untuk kesehatan mental kamu, seperti stres, anxiety, susah tidur, dan kurang percaya diri.

 

4. Berinvestasi secara asal

 

Dalam hal finansial, FOMO juga bisa membuatmu berinvestasi tanpa pikir panjang. Misalnya saat semua orang mencoba saham, kamu ikut-ikutan tanpa mempelajarinya. Contoh lain, beberapa saat lalu sempat ramai soal trading dan bitcoin. Karena FOMO, kamu bisa tergoda untuk ikut berinvestasi di sini dan dampaknya malah merugikan.

 

Cara mengatasi FOMO

 

 

Bahaya FOMO untuk finansial memang nyata. Berikut cara mengatasinya.

 

1. Bijak dalam bermedia sosial

 

Kita tahu kalau media sosial memegang pengaruh besar dalam membuat seseorang jadi FOMO. Untuk itu, kita harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

 

Penting diingat, enggak semua hal yang dilihat di media sosial itu adalah yang terjadi di dunia nyata. Meski teman terlihat bersenang-senang di media sosialnya, enggak lantas membuat kita harus ikut melakukan hal yang sama agar bisa dibilang menikmati hidup. 

 

Kalau kita lebih suka di rumah membaca buku sebagai me time, kenapa harus memaksakan glamping demi konten media sosial?

 

2. Ingat finansial goals

 

Kamu punya keinginan besar yang ingin dicapai? Misalnya membeli rumah tahun depan. Ingat-ingat soal goals ini ketika kamu tergoda untuk membeli sesuatu.

 

Sebab, FOMO akan membuatmu semakin jauh dari financial goals yang ingin dicapai. Kapan bisa terkumpul uang untuk DP rumah kalau setiap hari kamu selalu belanja makanan atau minuman viral?

 

3. Batasi kredit

 

Kemudahan pembayaran secara kredit atau Paylater membuatmu lebih konsumtif. Agar enggak FOMO, kamu bisa membatasi pemakaian kredit. Misalnya dengan mengurangi limit kartu kredit dan tidak mengaktifkan semua tawaran layanan Paylater.

 

Baca juga: Hadapi Ancaman Resesi 2023 dengan Menabung di Deposito Senyumku

 

4. Fokus pada hobi

 

Kamu bisa fokus melakukan sesuatu yang kamu suka sehingga enggak ada lagi waktu untuk membandingkan kehidupan dengan teman atau orang lain di media sosial. Cari tahu apa hobimu dan kamu bisa mengembangkan potensi di bidang tersebut.

 

Enggak ada yang salah dengan mengikuti tren. Akan jadi masalah kalau kamu enggak bisa mengendalikan diri dan jadi FOMO. Dengan mengetahui bahaya FOMO untuk finansial, tentunya jadi makin lebih berhati-hati nih agar enggak impulsif dalam berbelanja.