SWARA – Pernahkah kamu mengamati gaya hidup seorang Mark Zuckerberg, sang pendiri media sosial raksasa Facebook? Atau mengintip cara berpakaian ala mendiang Bob Sadino semasa hidupnya? Atau bahkan keseharian presiden Joko Widodo dan anak-anaknya yang tampak jauh dari potret gelimang kemewahan?

Ada satu kesamaan yang dapat kamu temukan dari mereka, yaitu kesederhanaan. Gaya hidup yang dikenal dengan istilah minimalisme ini merupakan perlawanan dari gaya hidup materialisme yang glamor dan serba berlebihan. Gaya hidup ini bahkan menjadi obsesi kaum muda di negeri sakura, lho. Makanya, nggak heran kalau sering disebut dengan ‘gaya hidup minimalis Jepang’.

Nah, kenapa, sih hidup sederhana semacam ini layak kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Ini, nih alasannya!

 

1. Lewat konsep “less is more”, kamu cenderung akan memilih barang yang lebih berkualitas

Gaya hidup minimalis mengedepankan konsep “less is more”, di mana memiliki sedikit barang itu lebih baik. Dengan begini, kamu bisa lebih berfokus pada kualitas dari barang yang kamu miliki, bukan kuantitasnya. Alih-alih mengisi lemarimu dengan setumpuk pakaian yang mutunya rendah, lebih baik memiliki beberapa helai pakaian yang bermutu tinggi, ‘kan?

 

2. Dengan memfokuskan diri kepada kebutuhan, gajimu bakal lebih banyak tersisa di akhir bulan

Lebih sedikit keinginan untuk membeli barang , berarti lebih banyak uang yang bisa kamu tabung di akhir bulan. Sederhana, ‘kan? Kebutuhan dasar dan kenyamanan sebenarnya tak sukar dipenuhi, kok.

Sayangnya, tak sedikit orang yang justru mengabaikan hal ini demi memuaskan gengsi. Ada yang rela tidak sarapan dan makan siang, supaya uang makannya cukup untuk santap malam di tempat mewah. Bahkan, ada yang sampai rela berutang jutaan hanya demi memperbagus penampilan.

Berfokuslah untuk memenuhi apa yang kamu butuhkan saja. Dengan begitu, pasti uang bulananmu bakal lebih banyak tersisa.

 

3. Hidupmu akan jauh lebih damai karena nggak tergoda untuk mengejar gengsi semata

Tak sedikit orang yang memuaskan gengsinya hanya untuk mendapatkan pengakuan orang lain. Hal ini seringkali membuat mereka membeli benda-benda yang sebenarnya tak diperlukan. Merasa belum keren kalau belum memiliki gadget terbaru, tas atau jam tangan mewah, maupun kendaraan merk tertentu.

Padahal, hal materialistis semacam ini sebenarnya bukanlah ukuran kebahagiaan atau kesuksesan. Dengan mengesampingkan gengsi dan materi, kamu bisa hidup jauh lebih damai. Bebas dari tuntutan untuk mendapatkan pengakuan orang lain dengan hal yang sebenarnya tak terlalu kamu perlukan.

 

4. Lewat gaya hidup minimalis, kamu menunjukkan apa hal yang paling berharga buatmu

Gaya hidup minimalis bukanlah gaya hidup yang serba kekurangan. Ia justru menjadi cara bahwa hidupmu tidaklah terikat oleh barang semata. Kamu menunjukkan bahwa ada hal-hal penting yang jauh lebih penting dari sekadar barang.

Nah, bukankah gaya hidup minimalis ternyata punya banyak manfaat? Nggak hanya bikin kamu lebih bebas, tapi juga menguntungkan dari segi finansial. Memulainya cukup mudah, berfokuslah pada apa yang benar-benar kamu butuhkan dan kurangi budaya konsumtif. Yuk, terapkan mulai sekarang!