SWARA – Sekitar satu bulan yang lalu, saya sempat mampir ke Instastory beberapa selebgram dan figur publik Indonesia yang diundang ke acara pembukaan toko sebuah brand ternama di kawasan Senayan. Waktu saya lihat harganya, satu tas selempang kecil saja bisa mencapai angka 30 juta rupiah! Untuk pekerja kelas menengah seperti saya, harga setinggi itu sih luar biasa mahal, ya. Bukan cuma itu, satu setel pakaian pun dihargai belasan juta rupiah. Saya sampai mikir, kalau tiba-tiba kena tumpahan kopi apa nggak panik setengah hidup, tuh?
Harga barang yang sepadan sama satu unit motor semacam itu memang nggak untuk semua kalangan. Tapi kalau kamu memang mampu dan suka sama barangnya, go ahead, karena tas berharga mahal juga bisa dijadikan modal investasi asal kamu tahu caranya. Ada banyak hal yang perlu dipahami sebelum membeli barang mewah, tapi setidaknya 5 poin ini bisa jadi modal awal kamu agar lebih bijak dalam berinvestasi.
1. Pastikan bujetmu sesuai
Sebelum masuk toko dan keburu mupeng (atau kebawa mimpi karena naksir tapi nggak sanggup bayar), lebih baik pastikan dulu bujetmu sesuai dengan harga barang yang ingin dibeli. Misalnya, kamu benar-benar kepengin beli tas keluaran brand yang lagi kolaborasi sama Selena Gomez. Pilihan pertama, kamu bisa pakai kartu kredit. Nggak punya kartu kredit? Tandanya kamu harus mengencangkan ikat pinggang sebulan ke depan sampai tabunganmu cukup.
Tanpa harus ke gerai, kamu tetap bisa kok, mengecek harganya lewat website brand yang kamu minati. Jangan sampai beli tas seharga puluhan juta pakai kartu kredit tapi servis berkala mobil malah terbengkalai! Teman yang sedang dinas ke luar negeri juga sesekali bisa dijadikan bala bantuan untuk dapat harga yang lebih murah, selama temanmu bersedia dan titipanmu nggak banyak, ya. Takutnya malah kena bea cukai di bandara, jadi gagal hemat, deh. Sering kali selisih harganya lumayan lho, walaupun nggak drastis-drastis amat.
Artikel Terkait: Hobi yang bisa menguras kantong
- Baru Mulai Suka Vespa? Ini Berbagai Biaya yang Harus Kamu Siapkan
- Ternyata Millenial Itu Suka Impulsif Sewaktu Belanja!
- 5 Cerita Kolektor Barang Unik yang Cukup Menguras Kantong
2. Cari tahu brand yang paling banyak peminatnya
Tiap negara punya selera yang berbeda. Bisa jadi brand Loewe banyak diminati di Amerika atau Eropa, tapi orang Indonesia justru lebih tertarik dan akrab sama brand Channel, Dior, dan Louis Vuitton. Biasanya, selera orang Eropa yang suka barang simpel dan minim corak nggak selalu cocok sama karakter pembeli di Indonesia.
Kalau sudah tahu selera pembeli, setidaknya kamu nggak perlu lagi susah payah meyakinkan calon pembeli kalau tas atau sunglasses jualanmu berkualitas dan bermerek internasional. Sesekali, boleh saja membeli tas atau sepatu branded yang segmentasinya terbatas. Tapi sekali lagi, kalau niatnya untuk investasi, sebaiknya sih kamu cari merek yang banyak diminati orang Indonesia, ya.
3. Pilih model dan warna klasik
Label limited edition kadang-kadang bikin pecinta barang mewah gelap mata, apalagi kalau barang itu juga dipakai sama artis internasional. Wah, bangga banget kan rasanya bisa punya tas yang cuma ada 15 unit di seluruh dunia, kembaran sama Kate Middleton pula. Tapi kalau kamu kepingin berinvestasi, model yang sederhana dan nggak lekang oleh waktu justru lebih besar nilai jualnya.
Kamu mungkin nggak bakal ngelirik tas kulit punya ibumu sampai tren berputar dan tas kulit polos bertali panjang kembali berjaya. Malah, sekarang tas sejenis itu bisa dijual dengan harga mahal lho, karena modelnya yang klasik dan materialnya yang awet.
4. Jangan malas merawat!
Namanya juga barang mahal, pasti ada perawatan khusus yang perlu kamu lakukan. Misalnya, tas kulit nggak bisa kamu cuci pakai air campur detergen. Kacamata mahal pun harus selalu kamu simpan di kotaknya biar nggak tergesek barang lain di tasmu.
Beberapa jenis tas kulit juga butuh disimpan di suhu ruangan tertentu, dilapisi dust bag, dan bakal rusak kalau kelamaan nggak kamu pakai. Siapa yang mau beli tas lecet, rusak, atau nggak mulus? Goresan sekecil apa pun bisa menurunkan harga barang mewahmu secara drastis, lho.
5. Simpan baik-baik dokumen pendukungnya
Biasanya, barang mewah yang asli akan punya sertifikat dan nomor seri yang sudah terdaftar di perusahaan. Dokumen-dokumen itulah yang harus kamu simpan dan sertakan saat barangmu dijual. Pembeli barang preloved juga kritis lho, soal ini. Jadi, simpan baik-baik ya, sertifikat tas mewah kamu!
Artikel Terkait: Godaan belanja dan cara menyikapinya
- 5 Zodiak Ini Gampang Tergoda untuk Belanja. Kamu Salah Satunya?
- Gemar Belanja? Ini Fakta Gelap Barang Diskonan yang Harus Kamu Tahu!
- Curhatan 5 Anak Rantau Tentang Kebiasan Belanja Setelah Kerja di Jakarta. Berubah atau Tidak?
Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku.
Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar 2-15 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-15 bulan!
SHELY NAPITUPULU