Biaya hidup setelah menikah kerap kali meningkat, karena tanggungan hidup yang juga bertambah. Kamu tidak lagi sekedar menghidup keperluan diri sendiri, tetapi keperluan pasangan dan seluruh anggota keluargamu.Â
Penyebab Biaya Hidup Setelah Menikah Meningkat
Ada beberapa pos pengeluaran yang membuat biaya hidup kian meningkat, terutama setelah menikah.Â
1. Biaya Tempat Tinggal
Biaya tempat tinggal adalah beban finansial terbesar bagi pasangan muda. Kalau tidak memungkinkan untuk beli rumah atau apartemen, mungkin kamu bisa menyewa kamar kos atau mengontrak rumah saja.Â
Di kota besar, biaya kamar kos atau kontrak rumah mulai dari Rp1,5 juta sampai Rp6 juta setiap bulannya. Biaya ini bisa memakan sampai 40 persen dari penghasilanmu.
2. Biaya Makan
Kebutuhan lain yang tak kalah penting adalah konsumsi makanan. Penambahan biaya konsumsi setelah menikah lebih banyak disumbang oleh biaya belanja bahan makanan dan rumah tangga.
Besarannya bisa jadi berbeda, tergantung dari kebutuhan makanan dan minuman pasangan itu sendiri. Idealnya, biaya konsumsi tidak lebih dari 25 persen pendapatan.Â
Untuk sajian masakan sederhana, kebutuhan konsumsi mencapai Rp1-4 juta per bulannya untuk dua orang.Â
3. Biaya Transportasi
Besaran biaya yang dikeluarkan oleh pasangan bisa jadi berbeda-beda sesuai dengan jenis transportasi yang dipilih. Idealnya, biaya transportasi tidak melebihi 15 persen pendapatan.
Bisa saja kamu menghabiskan uang hanya sebesar Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta per bulannya untuk transportasi umum.Â
Sementara, jika menggunakan transportasi pribadi, pengeluaran bisa mencapai Rp500 ribu sampai Rp1,2 juta untuk motor, atau Rp1,5 juta sampai Rp5 juta untuk mobil.Â
4. Biaya Komunikasi dan Internet
Kamu dan pasangan pasti akan memerlukan internet untuk berkomunikasi dengan orang lain, serta memenuhi keperluan pekerjaan.Â
Besaran biaya ini sebenarnya tidak terlalu besar. Untuk paket telepon dan internet, uang yang dihabiskan bisa Rp800 ribu per bulan bersama pasangan.Â
5. Biaya Hiburan atau Hobi
Kebutuhan hiburan ini tidak hanya meliputi kegiatan liburan, belanja atau nongkrong semata. Ini juga termasuk biaya berlangganan aplikasi musik, film, dan lain-lain.
Beberapa pasangan hanya menghabiskan sekitar Rp300 ribu per bulan untuk pos pengeluaran ini. Tapi, ada juga yang bisa menghabiskan sampai Rp4 juta untuk kebutuhan hiburan.
Artikel Terkait: Mengelola Keuangan Setelah Menikah
- 3 Cara Membuat Prioritas Pengeluaran Setelah Menikah
- Investasi Tepat untuk Pasangan Baru Menikah
- Tips Mengatur Keuangan Pasangan Muda Berdasarkan Money Personality
Cara Menghadapi Peningkatan Biaya Hidup
Peningkatan biaya hidup setelah menikah bukanlah hal yang dapat dihindari, namun kamu bisa mengantisipasinya dengan benar.Â
Beberapa cara menghadapi kenaikan beban rumah tangga, dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:
1. Mengupayakan Penambahan Pendapatan
Usahakan agar masing-masing pasangan memiliki pendapatan agar bisa membiayai semua kebutuhan rumah tangga.
Jika dirasa belum mencukupi, kamu dan pasangan bisa berdiskusi untuk membuka peluang usaha guna menambah pendapatan.Â
2. Mengajukan KPR
Banyak pasangan menyatakan bahwa menyewa rumah terlalu membebani keuangan karena sama sekali tidak meninggalkan aset properti.Â
Jika dimungkinkan, pilihlah rumah dengan nominal cicilan yang tidak jauh berbeda dari besaran ideal biaya kebutuhan tempat tinggal yakni maksimal 40 persen.
3. Menunda Keinginan
Jika realitanya kamu hanya sanggup menyewa kamar kos, maka jangan paksakan untuk mengambil opsi pinjaman KPR. Ini hanya akan membebani masa awal pernikahanmu.
Kamu juga tidak perlu terburu-buru untuk membeli kendaraan pribadi setelah menikah, karena pada dasarnya memiliki kendaraan pribadi membutuhkan biaya perawatan yang jauh lebih besar.
Perlu diingat, menikah adalah proses menyesuaikan kepribadian antar masing-masing pasangan.Â
Biaya hidup setelah menikah bisa saja meningkat, tapi alangkah lebih baik keadaan ini bisa diantisipasi dengan baik agar kondisi keuangan tetap baik hingga beberapa tahun ke depan.