SWARA – Pernah nggak sih, pas kamu lagi belanja, kamu membandingkan harga produk makanan yang kamu beli? Kalau saya sih sering.
Saya bercita-cita suatu saat saya bisa makan makanan sehat setiap hari. Ssst. Jangan bertanya mengapa saya nggak makannya sekarang. Soalnya, dengan penghasilan saya sekarang, saya merasa belum cukup untuk mengonsumsinya setiap hari.
Kalau buat sekarang sih, saya cukup makan sarapan yang sehat dulu aja. Setiap pagi, saya sarapan dengan roti non-dairy yang terbuat dari tepung gandum dan ubi ungu. Harganya Rp50.000 untuk konsumsi empat hari. Harga ini tiga kali lipat kalau saya membeli merek biasa, yang harganya sekitar Rp16.000 untuk durasi konsumsi yang sama. Terasa banget kan bedanya?
Ya, memang, makanan sehat itu mahal, guys. Coba deh, kamu googling restauran atau café yang menyajikan makanan sehat di Jakarta. Begitu juga dengan supermarket yang menjual bahan makanan segar nan organik. Harganya pasti bikin kantung meringis.
Sependek yang saya ketahui, rata-rata makanan sehat itu asalnya dari bahan-bahan yang organik. Jadi di artikel ini, saya bakal menarik garis bahwa makanan sehat dan organik itu sama ya. Dan dari yang saya baca, biaya menghasilkan sayur, buah, beras, dan bahan makanan lain yang organik itu tidaklah kecil.
Lalu, apa sih sebenarnya yang bikin makanan sehat/organik itu lebih mahal? Simak jawabannya yuk.
1. Bebas pestisida
Sudah menjadi rahasia umum kalau makanan organik itu pasti lebih sehat. Soalnya produk organik itu bebas pestisida dan pupuk sintesis. Petani organik hanya memakai kompos atau pupuk kandang. Artinya, nggak bakalan ada logam berat yang masuk dan membahayakan tubuh kamu.
Sejatinya, kompos atau pupuk kandang untuk tanaman organik itu lebih mahal. Tapi, karena petani organik itu sayang sama kamu, jadi mereka nggak sungkan menguras kantong untuk membelinya.
Nah, karena manusia itu pada dasarnya harus saling mengasihi, jadi kamu membalas kasih sayang ini dengan membeli produk mereka tanpa mengeluh. Apalagi kalau kamu penggemar produk sehat dan organik. Hehe.
Artikel Terkait: Agar kamu makin sehat!
- Makanan Diet Ini Ternyata Bikin Lingkar Perut Makin Lebar!
- Apa Sih Manfaat Donor Darah untuk Kesehatanmu?
- 5 Cara Murah Meriah Turunkan Berat Badan
2. Sertifikat organik
Salah satu yang bikin makanan sehat itu lebih mahal adalah karena pihak pembudidaya diwajibkan memiliki sertifikat organik. Nah, untuk mengurus biaya sertifikasi pangan organik ini, satu kelompok petani harus membayar Rp15 – 30 juta! Dan masa berlakunya pun relatif pendek, yaitu tiga tahun. Biaya memperpanjang sertifikasi itu bisa mencapai Rp12 juta.
3. Biaya Produksi
Makanan sehat atau organik itu biasanya memiliki kemasan yang berbeda dari produk konvensional yang diproduksi secara masal dan menggunakan plastik. Sedangkan produk organik menggunakan kemasan yang berbeda. Misalnya, dari bahan kaca dan dapat didaur ulang. Makanya biaya produksinya pun jadi lebih tinggi.
4. Standar tinggi
Khusus untuk produk daging, misalnya, peternak organik biasanya memberlakukan standar yang lebih tinggi dalam membudidayakan hewan ternak. Misalnya, dari kesejahteraan hewan itu sendiri. Biasanya, peternakan organik memberi pakan yang juga organik. Dan harganya juga bisa dua kali lipat dibandingkan dengan pakan biasa.
5. Lebih banyak tenaga kerja
Untuk menekan biaya produksi, banyak petani atau pertanian konvensional yang memakai zat kimia dan pestisida. Tujuan lainnya adalah efisiensi dan agar pekerjaan lebih cepat selesai.
Akan tetapi, cara kerja petani organik itu berbeda, guys. Karena rohnya adalah bebas pestisida, pertanian organik membutuhkan lebih banyak tenaga kerja untuk menyiangi rumput liar, membersihkan air, ataupun memulihkan tanaman dari kontaminasi pestisida.
Artikel Terkait: Buat kamu pecinta kuliner dan hobi makan!
- 5 Restoran dengan Menu Salted Egg Paling Populer di Jakarta
- Coba 3 Resep Camilan Sederhana Berbahan Dasar Roti Ini, Yuk!
- 3 Resep Hidangan Murah Meriah untuk Rayakan 17-an di Komplek Rumah
6. Ongkos transportasi mahal
Lahan untuk pertanian organik itu biasanya terletak jauh dari kota besar, untuk menghindari kontaminasi polusi. Karena itu ongkos angkutnya pun lebih mahal. Selain itu, produk organik juga harus dipisahkan dari yang non-organik. Hal ini supaya kualitasnya tetap terjaga dan aman sampai ke tangan konsumen.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa makanan sehat dan organik itu lebih mahal. Harusnya sih nggak perlu berpikir dua kali ya untuk mengonsumsi makanan sehat dan organik. Toh, manfaatnya buat diri sendiri juga.
Ibaratnya, kamu itu investasi ke diri kamu sendiri. Lagian, siapa sih yang nggak mau hidup sehat? Apalagi sekarang ini biaya kesehatan itu muahal banget. Jadi, balik lagi ke pilihan masing-masing.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp 2-15 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-15 bulan. Yuk, Ajukan pinjamanmu di sini sekarang!
KENNY CAROLINE