SWARA  – “Pacaran jangan kelamaan, kalau udah merasa mantap dan cocok, nikah aja. Nunggu apa lagi sih?”

 

Pernyataan seperti itu sering diucapkan oleh orang tua atau para ‘tetua’ di keluarga besar saya bagi anak atau keponakan mereka yang sudah pacaran untuk waktu lama.

 

Kalau kata sepupu saya, setiap kali ada tetua yang bilang kayak gitu, rasanya ingin teriak “Nunggu uangnya lah!”. Dan saya pun setuju banget rasanya (walau pun hanya bisa senyum dan memendam dalam hati).

 

Ya, maklum saja, biaya pernikahan itu kan mau dibuat sesederhana apa pun pasti tetap butuh dana yang besar. Apalagi kalau kamu sama seperti saya, pernikahannya nggak bisa disponsori penuh oleh ‘Yayasan Ayah Bunda’. He-he-he.

 

Saya dan pasangan sih sebenarnya juga sudah nggak mau terlalu lama menunda untuk menikah. Kami sudah dua tahun menjalin hubungan dan dari awal berpacaran, memang sudah punya target untuk mulai mempersiapkan pernikahan pada tahun ketiga, alias tinggal satu tahun lagi.

 

Untuk itu saat ini saya dan pasangan pun sudah mulai ambil ancang-ancang untuk menabung bersama, bahkan bikin joint-account. Ya, kami ingin memastikan kalau semua kebutuhan pernikahan kami nanti bisa terpenuhi sesuai dengan bujet yang kami miliki. Jadi nggak perlu merepotkan orangtua.

 

Gimana dengan kamu? Punya rencana yang sama seperti saya dan pasangan? Kalau ya, mari sama-sama berjuang melakukan 7 kiat tepat mengumpulkan uang bareng pacar agar bisa nikah tahun depan!

 

1. Siapkan kondisi

Sudah membuat bujet atau rencana pos pengeluaran untuk pernikahan

Gedung, gaun dan jas pengantin, katering, hingga masalah kartu undangan. Ada gambaran kasar seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan. Misalnya, ada di angka Rp50 juta. Ini udah cukup, kok, untuk modal awal resepsi pernikahan skala kecil (250 undangan).

 

Siap berjuang mengencangkan ikat pinggang selama setahun ke depan

Remember, no pain, no gain! Harus tahan untuk nggak banyak belanja kebutuhan barang yang cukup mewah atau menghilangkan jatah traveling selama satu tahun ke depan. Termasuk menghindari kegiatan pacaran yang boros, ya. Pokoknya hemat!

 

Bahkan dulu saya punya rekan kerja, pasangan satu kantor. Mereka berdua selalu membawa bekal makan siang dari rumah dan nggak pernah pergi makan keluar selama satu tahun, lho. Dari situ mereka dapat tabungan yang lumayan banyak untuk modal nikah. Keren!

 

Sudah siap? Kalau gitu mari mulai!

Untuk melihat seberapa besar kamu dan pasangan bisa menabung, buat perhitungan biaya hidup dulu. Di bawah ini saya beri contoh gambaran kasar biaya hidup rata-rata buat kaum pekerja milenial yang merantau per bulan.

 

Gaji: Rp7 juta

Kos: Rp1,5 juta

Investasi (asuransi dan lain-lain): Rp1 juta

Konsumsi & transportasi: Rp2 juta

Biaya tambahan gaya hidup: Rp1 juta

______________________________________

Sisa: Rp 1,5 juta → untuk ditabung

 

Berdasarkan perhitungan itu, berarti dalam satu tahun kamu bisa menghasikan tabungan Rp18 juta (12 x Rp1,5). Nggak cukup dong. Jadi harus ada yang diubah. Caranya?

 

Artikel terkait: Tips & Trik Pacaran Hemat

  1. Pacaran LDR Bikin Boros, Bagaimana Menyiasatinya?
  2. Realistis, Cinta Juga Butuh Materi, Hindari 5 Kesalahan Ini!
  3. Agar Pengeluaran Bulananmu Tetap Terjaga, Ini 5 Tips Kencan Hemat Bareng Pasangan!

 

2. Mengubah gaya hidup

Cari tempat tinggal lebih murah

Pindah kosan ke yang lebih murah. Mungkin yang nggak pakai AC atau kamar mandinya di luar dan sedikit lebih kecil. Atau, kalau memang mau lebih nyaman tapi mahal, cari yang benar-benar dekat ke kantor supaya bisa pangkas uang transportasi.

 

Perketat biaya transportasi

Selain perketat biaya transportasi dari dan ke kantor, perhatikan juga biaya transportasi yang sering kamu keluarkan saat hangout atau pergi main. Pilihlah dengan cermat.

 

Pilih transportasi online kalau memang jatuhnya lebih murah daripada naik transportasi umum atau masal. Tapi kalau kamu milih transportasi online dengan alasan lebih nyaman dan cepat, kamu harus mau berkorban sedikit dengan berangkat lebih cepat atau rela berdesak-desakan biar bisa hemat.

 

Mungkin kesannya yang dihemat hanya sedikit, tapi cuma jumlahkan selama satu tahun, besar, lho.

 

Hemat di akhir pekan

Akhir pekan biasanya suka dijadikan waktu untuk ‘balas dendam’ akan kesibukan di hari-hari kerja. Bawaannya ingin main, makan-makan, ngopi-ngopi, nonton atau belanja. Padahal ini memakan biaya banyak yang seharusnya bisa banget dihemat.

 

Misalnya, mengurangi frekuensi kencan dan ke restoran mahal, cukup jadi sebulan sekali saja. Begitu juga dengan nonton film, yang biasanya bisa empat hingga enam kali, kurangi jadi dua kali saja deh. Hanya untuk film-film yang benar-benar ditunggu.

 

Intinya sih, mengubah gaya hidup. Karena sebenarnya yang mahal itu adalah memenuhi kebutuhan gaya hidup.

 

Nah, kalau sudah berubah, simulasi pengeluaran biaya hidup kamu bisa jadi seperti ini:

 

Gaji : Rp7 juta

Kos: Rp1 juta

Investasi (asuransi dkk): Rp1 juta

Konsumsi & transportasi: Rp1,5 juta

Biaya tambahan gaya hidup: Rp300 ribu

____________________________________________

Sisa: Rp3,2 juta → untuk ditabung

 

Berarti dalam satu tahun kamu bisa menabung Rp38,4 juta. Lumayan kan perubahannya?

 

Sayangnya, masih kurang sektar Rp12 juta untuk memenuhi bujet Rp50 juta yang disebutkan di awal. Tapi tenang, untuk menutupinya kamu bisa mengajukan  Untuk melengkapinya, kamu bisa mengajukan pinjaman tanpa agunan.

 

3. Buat catatan uang masuk dan ke luar

Supaya bisa di-track, ada baiknya membuat spreadsheet alias mencatat pemasukan dan pengeluaran. Buat saja tabel microsoft excel yang bisa kamu dan pasangan akses melalui Google Drive. Di sini, kalian bisa saling meng-update progress tabungan, to-do list yang harus dibeli, harga vendor yang diincar dan lain-lain.

 

4. Dorong dengan investasi

Kalau hanya mengandalkan tabungan dari sisa gaji sepertinya akan butuh waktu yang lama. Jadi kalian butuh dorongan penghasilan lain. Salah satunya dengan cara memilih investasi yang pas buat membantu modal nikah.

 

Contohnya, nikah itu pasti butuh mahar alias mas kawin. Biasanya diberikan dalam bentuk emas. Walaupun nggak mesti ngasih emas sampai setengah kilo a la Hamish Daud buat Raisa sih. He-he-he.

 

Tapi investasi atau menabung emas di pegadaian bisa jadi pilihan yang pas. Ada kok program pemerintah di mana kamu bisa investasi emas mulai dari Rp5000! Coba deh segera cek ke pegadaian terdekat.

 

5. Alokasikan anggaran gaya hidup tadi untuk melunasi printilan pernikahan

Kadang menabungkan uang bisa jadi kurang aman kalau buat modal pernikahan. Ya, takutnya sih terpakai lagi untuk keperluan lainnya.

 

Jadi selain ditabungkan, kamu bisa langsung membeli barang untuk keperluan pernikahan. Karena kan bisa jadi harganya di tahun depan udah naik. Beberapa hal yang bisa dicicil misalnya suvenir dan baju pengantin.

 

Kalau dari alokasi biaya tambahan gaya hidup kamu bisa menghebat hingga Rp700 ribu per bulan, berarti dari pengehematan selama dua bulan saja, seharusnya sudah bisa dibelikan suvenir, lho. Atau barang-barang perintilan seperti buku tamu, uang muka undangan dan lain sebagainya.

 

6. Dicicil!

Biar nggak terasa memberatkan, kamu nggak mesti membeli segala kebutuhannya dalam satu tahap atau satu waktu. Kamu bisa buat target periode satu bulan. Misalnya, bulan pertama untuk beli suvenir, bulan kedua untuk baju pernikahan, bulan ketiga uang muka undangan dan selanjutnya.

 

Artikel terkait: Serba-serbi Biaya Menikah di Indonesia

  1. Berapa Rata-Rata Biaya Pernikahan Adat di Indonesia?
  2. 5 Kiat Melangsungkan Pesta Pernikahan Impian Dengan Budget Terbatas
  3. Resepsi Pernikahan dengan Budget 30 Jutaan? Ini 5 Trik Khusus yang Bisa Kamu Coba!

 

7. Masing-masing bertanggung jawab atas pos pengeluaran

Dalam rencana bujet pernikahan, kamu dan pasangan pasti membuat pos-pos pengeluaran tertentu. Misalnya katering, gedung, makeup dan baju pengantin, juga lainnya. Nah, coba bagi tanggung jawab bujet pos-pos ini antara kamu dan pasangan.

 

Soal berapa banyak tanggung jawab masing-masing bisa disesuaikan dengan kesepakatan kamu dan pasangan. Jumlah pos yang harus dipegang per orangnya, bisa dihitung dari total bujet tiap pos atau dari jumlah pos yang dipegang. Terserah kesepakatan saja.

 

Untuk kasus saya sih, saya akan bertanggung jawab pada pos-pos perintilan yang butuh detil dan nilai estetika sedangkan pasangan akan fokus ke pos-pos besar seperti katering dan gedung.

 

Contoh perhitungan

Cetak undangan
  1. Rp6000 x 250:  Rp1,5 juta.
  2. Sisihkan sebesar Rp250 ribu/bulan.
  3. Lunas dalam 6 bulan.
Baju lamaran dan pengantin
  1. Perempuan @Rp1,5 juta x 2 : Rp3 juta.
  2. Laki-laki @Rp1,5 juta x 2 : Rp3 juta.
  3. Total Rp 6 juta.
  4. Sisihkan sebesar Rp 500 ribu/bulan.
  5. Lunas dalam 10 bulan.
Sewa gedung
  1. Rp8 juta. Sisihkan sebesar Rp700 ribu/bulan.
  2. Lunas dalam 12 bulan.

 

Ya, kira-kira seperti itulah 7 kiat tepat mengumpulkan uang selama satu tahun untuk modal nikah tahun depan! Buat yang punya target nikah tahun depan. Mari sama-sama mencoba dan berjuang. Semangat!

 

Pinjaman tanpa agunan tunaiku

 


WINNY WITRA MAHARANI TUNAIKU WINNY WITRA MAHARANI