SWARA – Dalam menghadapi tantangan gaya hidup, kamu tentu pernah membelanjakan banyak uang untuk memenuhi sesuatu yang sebenarnya nggak terlalu dibutuhkan. Kamu sangat puas dengan yang kamu beli tersebut, sehingga kebiasaan itu menjadi gaya hidupmu dan sulit ditinggalkannya. Kebiasaan ini disebut dengan latte factor.
Istilah latte factor pertama kali dipopulerkan oleh David Bach, seorang penulis buku finansial ternama. Jenis-jenis pengeluarannya meliputi kopi di kedai, air mineral kemasan, makanan ringan, transportasi online, rokok, dan lain sebagainya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa latte factor ini bisa mengacaukan keuanganmu.
Jika latte factor ini tetap kamu budayakan, bisa-bisa pengeluaranmu melebihi pendapatan yang kamu peroleh. Kemudian kebutuhan pokokmu malah nggak terpenuhi. Bahaya, kan?
Untuk mencegah latte factor, kamu perlu melakukan cara-cara berikut!
Artikel Terkait: Persoalan Keuangan Cuup Kompleks, Pelajari Titik Kelemahan dan Cari Solusinya!
- Hati-Hati, Ini 6 “Dosa” Finansial yang Sering Dilakukan Perempuan!
- 6 Kebiasaan Mengelola Keuangan yang Baik, Begini Caranya!
- 5 Kiat Hidup Aman dan Nyaman dengan Gaji di Bawah 5 Juta Rupiah
1. Buat daftar skala prioritas
Selalu ingat, kalau kamu harus terlebih dahulu memenuhi kebutuhan pokok yakni, makan, pakaian, dan keperluan rumah. Masukan ketiga aspek tersebut ke dalam skala prioritasmu. Jika memang ada sisa uang, baru kamu bisa gunakan itu untuk membeli sesuatu diluar kebutuhan pokok.
2. Membawa uang secukupnya saat membeli
Siapkan sejumlah uang sesuai dengan kebutuhan saat berbelanja. Usahakan tidak membawa kartu debit, tetapi gunakanlah uang cash. Cara ini cukup efektif mengontrol diri kamu untuk menghindari berbelanja barang yang nggak penting.
3. Membuat rincian anggaran
Setelah membut list kebutuhan pokok, buatlah rincian anggarannya. Tekan biaya belanja seminimal mungkin. Pilih barang dengan harga terjangkau, tidak harus bermerek.
4. Berhati-hati dengan pengeluaran kecil
Secara nggak sadar, jajanan murah dan biaya parkir bisa menjadi penyebab utama keuanganmu membengkak. Ketika kamu melihat sesuatu dengan harga murah, secara psikis dorongan bagi kamu untuk membeli cukup besar. Mengeluarkan biaya kecil, sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit juga kan?
5. Blacklist semua pengeluaran yang nggak esensial
Coret barang-barang yang memiliki kemungkinan kecil untuk kamu konsumsi. Misalnya, membeli cemilan. Sebagai gantinya, kamu bisa mulai membiasakan diri membuat makanan kecil di rumah. Satu lagi, bagi kamu yang terbiasa menggunakan jasa ojek online. Jika jarak rumah dengan kantormu bisa ditempuh dengan jalan kaki, kenapa tidak?
6. Mendaur ulang barang bekas
Untuk menghemat pengeluaran, kamu bisa coba memanfaatkan barang-barang bekasmu untuk didaur ulang. Misalnya, untuk mendekorasi kamar. Kamu nggak perlu membeli hiasan dan cukup membuatnya sendiri dari barang-barang tidak terpakai.
Artikel Terkait: Amankan Kondisi Keuanganmu dengan Berbisnis Sampingan
- Berburu Omset Besar Lewat Bisnis Ikan Hias, Ikuti 4 Langkah Ini
- Tertarik jadi Admin Online Shop? Intip 5 Kiat Suksesnya!
- 10 Kiat Sukses Menjalankan Bisnis Selagi Bekerja Full Time
7. Melakukan kegiatan yang positif
Kebiasaanmu nongkrong bersama teman-teman di coffee shop, bisa jadi salah satu penyebab gaya hidupmu yang berlebihan. Nggak heran kalau akhirnya kamu kecanduan memesan kopi dengan harga mahal. Mulailah untuk mengikuti berbagai kegiatan yang bisa mengurangi intensitasmu nongkrong di kafe atau kedai kopi. Pikiranmu menjadi teralihkan pada kesibukanmu, sehingga kamu nggak akan sempat untuk mampir ke sana dan merogoh banyak uang.
Gaya dan biaya hidup sangat penting untuk kamu perhatikan. Apabila dibiarkan, kamu bisa menjadi orang yang konsumtif untuk kebutuhan yang sederhana. Yuk, mulai atur keuangan dengan cara memahami latte factor!