Membuat catatan keuangan merupakan kebiasaan yang sangat baik. Jika sudah terbiasa, kamu dapat dengan mudah memantau arus keuanganmu.Â
Rutin mencatat pengeluaran dan pemasukan penting untuk mengatur budgeting. Hal ini juga baik untuk kesehatan keuanganmu ke depannya.Â
Untuk bisa mewujudkan tujuan keuangan di masa depan, kamu harus mulai melakukan langkah kecil secara konsisten sejak dini. Misalnya dengan membuat catatan finansial secara rutin.Â
Jenis-jenis Transaksi yang Harus Dimasukkan ke Catatan Keuangan
Nah, jenis transaksi apa saja sih yang perlu kamu catat untuk membuat catatan keuangan yang baik dan benar? Simak penjelasannya berikut ini, ya.
1. Transaksi pengeluaran
Transaksi pengeluaran adalah transaksi yang menuntut kamu untuk mengeluarkan uang. Setiap orang bisa saja punya transaksi pengeluaran yang berbeda-beda.Â
Contohnya seperti pengeluaran untuk belanja bulanan, biaya listrik, biaya air, biaya langganan aplikasi streaming, dan lain sebagainya.Â
Baik pengeluaran yang termasuk kebutuhan maupun keinginan, semuanya tetap perlu dicatat di laporan keuangan pribadimu.
2. Transaksi pemasukan
Selain transaksi pengeluaran, kamu juga perlu mencatat arus pemasukan. Kebalikan dari pengeluaran, pemasukan adalah arus uang yang masuk ke kantongmu, umumnya berasal dari gaji bulanan.Â
Tapi, selain gaji, ada juga sumber transaksi pemasukan yang lain. Misalnya seperti imbal hasil dari investasi, hasil jual barang bekas, warisan, dan lain sebagainya.Â
Transaksi pemasukan dan pengeluaran dinamakan cash flow statement. Keduanya adalah unsur terpenting yang perlu diperhatikan ketika kamu mau membuat catatan keuangan.Â
Cara Membuat Catatan Keuangan Sederhana
Kalau kamu belum terbiasa mencatat arus keuangan, mungkin hal ini akan sulit untuk dilakukan. Nah, supaya tidak bingung, coba perhatikan cara-cara berikut ini, ya.Â
1. Siapkan tempat mencatat
Kamu bisa memilih untuk mencatat di buku atau di notes yang ada pada gadget. Bahkan, kamu juga bisa menggunakan aplikasi khusus mencatat keuangan.Â
Karena, sekarang sudah banyak aplikasi yang disediakan khusus untuk membantu kamu dalam membuat catatan keuangan dengan mudah.Â
2. Mencatat uang masukÂ
Kalau kamu mencatat di buku, maka cobalah membagi halaman buku ke dua kolom, yaitu kolom uang masuk dan uang keluar. Hal-hal yang perlu dicatat di kolom uang masuk adalah segala sumber uang yang masuk ke rekening atau dompetmu.Â
Catat secara detail berapa jumlah uang yang masuk dan dari mana sumbernya. Contoh transaksi arus kas masuk itu dapat berupa:
- Gaji
- Profit dari bisnis/usaha
- Bunga deposito
- Uang sewa
- Uang saku
Sekecil apapun pendapatanmu, harus tetap dicatat, ya.Â
3. Mencatat uang keluar
Nah, pada kolom uang keluar, kamu dapat melakukan hal yang sama. Setiap ada pengeluaran, maka harus dicatat.Â
Pengeluaran secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu pengeluaran tetap dan pengeluaran variabel.Â
Pengeluaran tetap adalah pengeluaran yang pasti ada dan jumlahnya relatif konstan setiap bulan. Contoh dari pengeluaran tetap adalah:
- Pengeluaran sewa kos/tempat tinggal
- Biaya sambungan internet
- Biaya langganan video streaming service
- Biaya berlangganan gym
Sebaliknya, pengeluaran variable adalah pengeluaran yang jumlah dan intensitasnya tidak menentu setiap bulan. Kadang naik kadang turun tergantung pemakaian kita.Â
Contoh pengeluaran variable adalah:
- Biaya listrik
- Biaya air
- Biaya bensin kendaraan
- Biaya makan
- Biaya nongkrong dan bersosialisasi
- Pengeluaran rekreasional
- Belanja bulanan
4. Membuat catatan di malam hari
Agar tidak ribet dan tergesa-gesa, catatlah transaksi harian mu di malam hari, setelah semua aktivitas selesai. Jadi, tidak perlu langsung menulis setiap sudah melakukan transaksi tertentu.
Jangan buang struk belanjamu, karena berguna sebagai rekapan transaksi saat akan menulis di catatan finansial. Hal ini membantu kamu memastikan tidak ada pengeluaran yang terlewat.
5. Menghitung cash flow bulanan
Setiap bulan kita perlu melakukan perhitungan total pemasukan dan pengeluaran kita. Caranya cukup sederhana.Â
Kamu hanya perlu menjumlahkan semua pendapatan sepanjang satu bulan, lalu dikurangi dengan total pengeluaran kita selama satu bulan.Â
Melalui perhitungan itu, kamu dapat melihat apakah pengeluaranmu melebihi pemasukan atau tidak. Jika iya, maka cobalah lakukan evaluasi keuangan, kira-kira pos pengeluaran apa saja yang bisa dikurangi?
Mungkin, melihat penjelasan di atas membuat kegiatan mencatat transaksi keuangan terlihat cukup mudah. Tapi, sebenarnya sulit untuk mendisiplinkan diri agar konsisten memperbarui catatan keuangan setiap hari.Â
Pilihan Aplikasi Catatan Keuangan yang Praktis
Zaman sekarang, sudah banyak pilihan aplikasi untuk mencatat keuangan yang praktis dan mudah.Â
Kamu bisa mengunduhnya secara gratis di gadget-mu. Nah, berikut ini beberapa aplikasi untuk mencatat keuangan yang saya rekomendasikan:
1. Finansialku
Template catatan keuangan di aplikasi Finansialku sangat lengkap, lho. Kamu dapat mencatat setiap pemasukan serta pengeluaran dengan rapi dan tertata.Â
Tampilan aplikasi yang user-friendly pasti membuat kamu semakin rajin untuk mencatat pendapatan dan pengeluaran kita sehari-hari.
Selain itu, Finansialku juga menyediakan produk-produk investasi seperti reksa dana hingga emas yang dapat dibeli di aplikasi tersebut.
2. Money Manager
Nah, ini juga merupakan aplikasi catatan keuangan yang juga sering dipakai millennial. Tampilannya sangat user-friendly dan mudah dimengerti bahkan oleh orang awam sekalipun.
Di Money Manager, kamu dapat mencatat arus keuangan dan ditinjual setiap hari, minggu, atau bulan. Sebagai rangkuman, aplikasi ini juga memberikan data statistik mengenai pendapatan dan pengeluaranmu.Â
Artikel Terkait: Mudah Membuat Catatan Keuangan
- Rasakan Kemudahan Mencatat Aktivitas Keuangan dengan Senyumku Lite
- 5 Tips Memilih Aplikasi Catatan Keuangan yang Tepat
Nah, yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan mencatat itu memang sulit loh. Itulah mengapa konsistensi sangat diperlukan untuk bisa rutin mencatat keuangan.Â
Cobalah belajar untuk konsisten dan disiplin terlebih dahulu dalam mencatat arus pengeluaran serta pemasukan sekecil apapun. Lambat laun, kamu akan terbiasa dan membuat catatan keuangan menjadi suatu kebiasaan rutin.Â