Dalam kehidupan sehari-hari, uang selalu menjadi salah satu benda yang paling krusial. Apapun yang kita butuhkan atau inginkan harus dibeli dengan uang. Karena itu, banyak orang ingin bisa memiliki kondisi keuangan stabil.
Sungguh disayangkan, pelajaran mengenai keuangan pribadi tidak banyak diajarkan sejak kecil. Banyak orang yang ingin memiliki keuangan stabil dan bertumbuh, tetapi kebanyakan tidak tahu caranya.Â
Mengapa demikian? Karena, mereka tidak pernah diajarkan mengenai pengelolaan keuangan pribadi di pendidikan dasar.Â
Sulitnya Mencapai Keuangan Stabil karena Gaya Hidup
Saat ini, media sosial sering memicu orang untuk berusaha tampil mewah. Karena itu, mereka pun menerapkan gaya hidup yang tidak murah demi memenuhi gengsi. Mencapai keuangan stabil akan sulit apabila kamu melakukan hal seperti ini.
Ini juga yang membentuk gaya hidup YOLO atau You Only Live Once. Gaya hidup ini memprioritaskan kepuasan di masa sekarang. Begitu punya uang, langsung dibelanjakan untuk sesuatu yang konsumtif.Â
Gaya hidup seperti inilah yang membuat kamu sulit mencapai keuangan stabil. Padahal, ada banyak hal yang harus dipenuhi di masa depan. Mulai dari menikah, berkeluarga, hingga mempersiapkan masa tua. Semua itu memerlukan kestabilan finansial.Â
Mengenal Tipe-tipe Aset dalam Perencanaan Keuangan
Dalam perencanaan keuangan, ada yang namanya ilmu perencanaan kekayaan. Ilmu ini mengajarkan bagaimana cara membangun kekayaan kita.Â
Ilmu ini juga mengajarkan tipe aset apa saja yang harus kamu miliki. Dalam perencanaan kekayaan, ada tiga kategori aset:
1. Aset likuid
Tipe aset pertama, aset likuid. Ini adalah aset berupa uang kas atau setara kas. Aset likuid ini digunakan untuk transaksi sehari-hari. Makan, minum, hingga buang air pun tentu butuh uang.Â
Tanpa aset likuid tentu kita tidak dapat melakukan transaksi apapun. Aset likuid ini tidak akan meningkatkan kekayaan kita, bahkan malah dapat tergerus inflasi. Jadi make sure porsi alokasi aset likuid kamu tidak berlebihan, cukup untuk kebutuhan bulanan saja.
Artikel Terkait: Jadi Mandiri Secara FinansialÂ
- Gaya Hidup YOLO Bisa Menimbulkan Stres Finansial, Ini Saat Tepat untuk Berhenti
- Langkah Mudah Menjadi Mandiri Secara Finansial
- 6 Alasan Penting Wanita Wajib Mandiri Secara Finansial
2. Aset pribadi
Tipe aset kedua adalah aset pribadi. Nah, aset inilah yang banyak masyarakat Indonesia miliki. Begitu punya uang, langsung dibelikan aset pribadi.Â
Aset pribadi adalah aset yang yang kita beli untuk kita nikmati sendiri fungsinya. Contohnya ada banyak, seperti handphone, laptop, sepeda motor, mobil, tas, baju, dan lain-lain merupakan aset pribadi.Â
Aset ini rata-rata secara jangka panjang tidak akan mengalami kenaikan harga, melainkan akan mengalami depresiasi. Mengapa? Karena aset-aset pribadi tersebut sudah jadi barang bekas ketika kalian pakai.Â
Jadi, jika kalian menerapkan gaya hidup YOLO dan hanya membeli aset pribadi, itu artinya, harta kalian sepanjang waktu akan menyusut karena depresiasi. Terus-menerus membeli aset pribadi secara berlebihan tentu tidak akan menghasilkan keuangan stabil.Â
3. Aset investasi
Tipe aset ketiga adalah aset investasi. Aset investasi adalah aset-aset yang punya potensi untuk mengalami kenaikan harga ataupun menghasilkan arus kas masuk untuk diri kita.Â
Contohnya ada saham, reksa dana, obligasi, deposito, emas, tanah, hingga cryptocurrency pun dapat termasuk dalam aset investasi. Inilah tipe aset yang akan meningkatkan kekayaan kita, bahkan ketika kita sedang tidur. Inilah inti dari ungkapan ‘making money while you are sleeping’.Â
Banyak generasi millennial belum sadar seberapa penting aset investasi ini. Banyak dari mereka yang bahkan belum punya aset investasi.Â
Mungkin alasannya, karena aset ini tidak dapat dipamerkan. Lebih keren pamer smartphone terbaru daripada pamer beli saham, betul bukan?Â
Apakah Salah Jika Membeli Aset Pribadi?Â
Sebenarnya, membeli aset pribadi itu tidak salah. Kamu boleh membeli barang dan jasa apapun di dunia ini, jika ada uangnya.Â
Suatu negara tidak akan maju jika masyarakatnya hanya berinvestasi di aset finansial saja. Ekonomi dapat berputar karena adanya konsumsi masyarakat.
Jadi, boleh saja membeli aset pribadi, yang mahal pun boleh. Tetapi, kamu harus tahu mengalokasikan uang. Mana yang untuk investasi, dan mana yang untuk membeli barang-barang keinginan dan kebutuhan. Inilah kunci keuangan stabil.Â
Pastikan, porsi aset investasimu adalah 40% sampai dengan 50% dari total aset. Ingat, aset investasi inilah yang bisa meningkatkan kekayaan kalian secara pasif, tanpa bekerja.Â
Orang-orang terkaya di dunia, seperti Jeff Bezos, Elon Musk, Warren Buffett, memiliki hampir 90% aset berupa aset investasi. Hal yang membuat mereka kaya bukan dari gaji mereka, tapi dari investasi.Â
Jadi, keuangan stabil mereka didapat dari aset investasi. Kejarlah porsi aset investasi ini.
Porsi aset sisanya boleh untuk aset pribadi dan aset likuid. Kamu bebas membeli aset pribadi apa saja, apalagi jika digunakan untuk kepentingan yang produktif.Â
Kalau memang aset pribadi tersebut dapat menunjang pekerjaanmu, mengapa tidak? Pekerjaan jadi lebih cepat selesai dan hasil kerja lebih berkualitas.Â
Susah Menyisihkan Dana Investasi? Lakukan Hal Ini
Berikut ini, saya berikan cara praktis bagaimana cara membangun aset investasi. Anggap saja investasi sebagai tambahan pajak 20 persen dari penghasilan kamu. Setiap kamu menerima penghasilan, kamu harus membayar pajak 20 persen untuk dimasukkan ke aset investasi.Â
Misalnya, penghasilan kamu per bulan Rp6.000.000. Artinya, alokasikan 20 persen untuk aset investasi:Â
Rp6.000.000 x 20% = Rp1.200.000
Jadi, total yang perlu dipakai untuk aset investasi adalah Rp1.200.000.
Belilah reksa dana, saham, emas, atau aset investasi lainnya yang legal. Jangan lupa untuk menjaga konsistensi. Lakukan hal itu secara rutin, hingga 20, 30, hingga 40 tahun kedepan.Â
Anggap yang memungut pajak ini adalah diri kamu sendiri di masa depan untuk bekal dana pensiun. Ingat, dana pensiun harus disiapkan jauh sebelum masa pensiun. Jika sudah dekat masa pensiun, sudah terlambat.
Setelah pensiun, kamu masih bisa hidup hingga 20 tahun lagi tanpa penghasilan. Jadi, siapkan dana pensiun kalian, supaya dapat pensiun sejahtera.Â
Kamu boleh saja menggunakan penghasilan untuk hal yang konsumtif, tetapi jangan sampai berutang untuk hal yang konsumtif. Utang atau cicilan sebisa mungkin untuk membeli sesuatu yang produktif saja.
Itu juga porsi cicilannya jangan sampai lebih dari 30 persen penghasilanmu. Artinya, jika sudah ada cicilan 30 persen, berarti budget untuk gaya hidup  YOLO life style hanya terssisa 50 saja.
Sekian tips perencanaan keuangan untuk capai kestabilan finansial. Belajarlah mengatur keuanganmu dengan disiplin sejak muda.Â
Waktu adalah teman untuk investasi. Investasi akan berkembang seiring waktu dalam jangka panjang. Bertanggung jawablah dengan uang dan masa depanmu, supaya kamu bisa capai kondisi keuangan stabil.