SWARA – Kata siapa jika untuk berinvestasi saham itu mesti menggunakan yang dalam jumlah besar? Sebetulnya tidak perlu banyak modal, kok. Dalam sebulan, kamu hanya cukup menyisihkan uang Rp1 juta untuk berinvestasi saham. Namun, sebelumnya kamu perlu memiliki akun atau rekening efek dulu. Kamu bisa buka lewat BCA Sekuritas sampai dengan MNC Sekuritas.
Kalau kamu sukanya yang online, bisa buka lewat IndoPremier Sekuritas ataupun Mirae Sekuritas. Tidak sampai sehari, akun rekening pun bisa digunakan. Banyak yang sudah mendapatkan untung besar dari aktivitas investasi saham, kok. Khusus untuk pemula, perlu pelajari trik-trik ini dulu biar selalu untung dan terhindar dari kerugian.
1. Pilih Saham LQ 45 dan lihat laporan income-nya
Untuk menganalisis fundamental pada saham memang perlu usaha yang gigih. Makanya banyak yang malas kalau sudah berurusan dengan hal ini. Ending-nya, cuma lihat isu sana-sini yang belum jelas statusnya. Apakah valid atau tidak. Beruntung jika banyak informasi yang benar. Kalau tidak, bagaimana? Rugi banyak, kan?
Itulah kenapa penting sekali untuk mengecek fundamental suatu emiten. Minimal, dengan cara melihat laporan income perusahaan yang kamu pilih. Caranya bisa dengan mengakses via IDX. Berhubung banyak saham yang terdaftar, pilih yang dalam LQ 45, ya. Soalnya saham ini kebanyakan punya kapitalisasi pasar dengan tingkat perdagangan tinggi per tahun.
Setelah memilih saham, ambil data dari ringkasan performa perusahaan LQ 45. Cek satu-satu penghasilan perusahaan tersebut. Cek pula labanya. Sebab, jika masih berstatus omzet, belum pas dijadikan investasi. Dikatakan layak beli jika grafik balok penghasilan menunjukkan kenaikan pada labanya. Sebaiknya, hindari investasi saham yang grafiknya turun, ya.
2. Gunakan Stock Screener di TradingView
Untuk memaksimalkan investasi, saring lebih dahulu saham berdasarkan kapitalisasi pasar. Biasanya, saham blue chip yang memiliki kapitalisasi pasar tingkat tinggi. Dikatakan sebagai blue chip jika nilainya mencapai lebih dari Rp10 triliun. Inilah yang paling direkomendasikan untuk investor pemula.
Cara menggunakannya mudah, kok. Mula-mula buka www.tradingview.com/screener. Kemudian pada kolom setup, kosongkan semua checklist. Pilih return on equity atau TTM. Tambahkan sektor serta last yang kamu mau. Gunanya last itu untuk mengetahui harga terakhir penjualan saham. Masukkan 20000B biar menampilkan saham blue chip.
3. Manfaatkan Chart pada RTI Infokom
Gunanya trik ini untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk beli saham. Kurang afdal rasanya jika tidak pakai RTI Infokom. Trik ini bisa dikatakan sangat fundamental untuk investor saham pemula untuk menganalisis secara teknikal. Biar lebih mudah, gunakan indikator moving average serta stochastic.
Untuk menganalisis data via chart, buka dulu www.rti.co.id. Pilih free trial dulu dan lanjutkan dengan klik chart. Masukkan kode saham yang kamu pilih. Buat kamu yang hendak menabung saham, sebaiknya abaikan pergerakan garis pada indikator tersebut. Fokus saja pada pergerakan garis ke area terbawah sebelum beli saham.
4. Pantau berita ekonomi dan finansial
Harga saham amat terpengaruh oleh beragam sentimen. Ketika ada berita positif, bisa jadi harga saham pada saat itu melonjak. Itulah kenapa penting sekali untuk mengetahui berita seputar ekonomi dan finansial. Misalnya dengan sering-sering menyimak berita di CNBC, KataData, Money Smart, ataupun Kontan. Jangan sampai terlewatkan, ya.
Trik-trik di atas terbilang sederhana. Namun, dalam praktiknya perlu kepekaan tingkat tinggi. Sebab, keputusan yang tepat untuk beli maupun jual saham itu bisa jadi hanya berjalan dalam waktu singkat. Jadi, mesti jeli dalam memanfaatkan peluang. Mudah-mudahan trik tersebut bisa membantumu agar memperoleh cuan secara kontinu.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!