SWARA – Tahun 90-an sebelum krisis moneter, mendiang kakek saya menyimpan sejumlah uang dalam bentuk dolar AS. Kala itu, 1 dolar cuma senilai Rp2.000. Pasca-reformasi, dolar AS tembus hingga titik tertingginya di angka Rp16.650 pada bulan Juni 1998. Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat para penabung dolar waktu itu jadi kaya mendadak, nggak terkecuali kakek saya.

 

Kejadian semacam itu memang bukan hal yang kerap terjadi. Kalau saya pribadi, sih, lebih suka melihat nilai tukar rupiah menguat. Tapi, bukan berarti investasi valuta asing itu nggak menguntungkan, lho.

 

Nah, berhubung saya lagi mencari instrumen investasi yang cocok buat mengamankan masa depan, terlintas di benak saya untuk menggali lebih jauh tentang investasi valas. Memang bagaimana sih cara berinvestasi valuta asing untuk pemula? Ini kiatnya.

 

1. Pelajari dulu seluk-beluk valas

Bisa dibilang, investasi valuta asing alias valas sebenarnya termasuk spekulasi. Pasalnya, nggak mudah memperkirakan potensi keuntungannya di masa mendatang, terlebih jika kamu masih awam. Ada begitu banyak variabel yang bisa mempengaruhi kurs mata uang asing, seperti kondisi makro-ekonomi maupun kebijakan pemerintah.

 

Investasi valuta asing pun bentuknya macam-macam. Ada yang berbentuk tabungan dan deposito, reksa dana, unit-link, hingga spekulasi jual-beli di pasar mata uang. Selain itu, ada juga beragam alternatif mata uang asing yang ditawarkan. Jadi, nggak sebatas dolar AS saja.

 

Nah, daripada jalan sendirian, tentu lebih aman jika ada yang menggandeng. Makanya, sebelum memutuskan berinvestasi, akan lebih baik jika kamu berguru pada orang yang lebih mahir. Dengan begitu, kamu bisa meminimalkan risiko dari investasi ini.

 

Artikel terkait: Jenis-jenis investasi yang layak dipertimbangkan

  1. Investasi Rumah atau Apartemen, Mana yang Lebih Baik?
  2. 3 Tips Memilih Reksadana untuk Investor Pemula, Agar Dapat Hasil Maksimal!
  3. Selagi Muda, Coba 5 Investasi Tak Tergerus Inflasi Ini!

 

2. Tentukan dulu tujuannya

Ada beberapa manfaat dari investasi valuta asing. Antara lain, mempertahankan daya beli ketika nilai rupiah anjlok (seperti pada saat krismon). Kalau saya pikir, ini nggak jauh beda dengan investasi emas. Hanya saja, nilai emas lebih stabil dibandingkan mata uang.

 

Investasi valas juga bermanfaat jika kamu berencana untuk pergi ke luar negeri. Bisa dalam rangka belajar, bekerja, ibadah haji, atau sekadar jalan-jalan. Kalau punya tabungan valas, sepertinya visa kamu juga lebih gampang disetujui.

 

 

3. Pahami aturan main

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan baik-baik saat hendak berinvestasi valas secara tradisional.

 

Pertama, memahami perbedaan antara kurs jual dan kurs beli di bank. Antara keduanya, jangan sampai tertukar. Kurs jual adalah harga jual dari bank ke nasabah, sementara kurs beli adalah nilai yang ditawarkan bank untuk membeli valas dari kamu.

 

Kedua, perhatikan tempat kamu membeli valas. Sebaiknya, hanya beli valas dari bank atau institusi keuangan resmi untuk menghindari valas yang kondisinya kurang baik atau bahkan palsu.

 

Ketiga, hindari menyimpannya sembarangan. Soalnya, valas yang fisiknya cacat, seperti lecek, terlipat, atau sobek, nilainya bakal turun atau bahkan ditolak pihak bank. Kalau mau aman, menidng ditabung di bank aja sekalian.

 

Terakhir, jeli memperhatikan momentum. Nilai valas bisa sangat fluktuatif, jadi kamu mesti pandai-pandai mengambil keputusan kapan boleh beli dan kapan harus jual.

 

Artikel terkait: Ingin investasi properti, baca ini dulu!

  1. Pilih Beli Rumah Sebelum atau Setelah Menikah?
  2. Berani Berbisnis Properti Tanpa Modal Lewat 5 Tips Ini!
  3. Berinvestasi Properti di Kota Kecil? Hindari 5 Kesalahan Ini

 

4. Gunakan dana yang menganggur

Nah, mengingat investasi valas lumayan berisiko, sebaiknya kamu berinvestasi dengan dana menganggur yang kamu punya. Kalau kamu nggak punya dana cadangan, mendingan tahan dulu. Cari saja jenis investasi yang lainnya. Karena kalau tiba-tiba nilainya turun kamu harus siap kehilangan uang kamu dalam jumlah yang lumayan.

 

Jadi,gimana apakah kamu tertarik untuk mencoba investasi valas?

 

Untuk kamu yang sedang butuh uang mendesak tapi nggak punya tabungan atau investasi yang bisa diandalkan, kamu bisa memilih mengajukan pinjaman online tanpa agunan sebagai solusi. Bahkan pinjaman atau kredit tanpa agunan juga bisa jadi modal kamu untuk berinvestasi, lho.

 

Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku.

Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar 2-15 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-15 bulan!

 


PAULUS RISANGPAULUS RISANG