SWARA – “Kamu tidak akan mengetahui tantangannya bila tidak pernah memulainya.” Panjang juga ya kalau diartikan. “You’ll never know if you never try” adalah kutipan yang sangat pas untuk diberikan kepada pemain saham yang ingin memulai. Jika alasanmu ragu untuk memulai main saham adalah takut rugi, semua jenis investasi memiliki risiko kerugian lho.
Untuk menghindari hal ini, kamu harus mengetahui dasar-dasar saham agar risiko kerugian dapat diminimalisir.
1. Pilih sekuritas dengan biaya bermain yang kecil
Banyak sekali broker saham yang tersedia di pasaran. Biaya transaksi yang dibebankan oleh masing-masing broker berbeda-beda.
Dalam berinvestasi saham, kita diwajibkan memiliki rekening efek yang difasilitasi oleh perusahaan-perusahaan sekuritas.
Setelah kita membuat rekening efek, kita harus melakukan top-up uang kita ke rekening efek. Uang yang ada di rekening efek akan berfungsi seperti e-money. Dengan uang inilah kamu bisa membeli saham yang kamu inginkan secara online.
“Biaya transaksi” yang dimaksud adalah biaya pembelian dan penjualan saham. Selisih harga ini akan menjadi keuntungan bagi broker.
Ada sekuritas yang menerapkan biaya 0,19 persen untuk pembelian dan 0,29 persen untuk penjualan. Ada juga yang 0,15 persen pembelian dan 0,20 penjualan, dan lain sebagainya.
Bila biayanya makin kecil, investor pula yang diuntungkan. Namun, dengan biaya transaksi yang besar bisa jadi pelayanan yang diberikan oleh broker juga maksimal dan aplikasinya yang jauh lebih bagus.
Setelah sudah tahu sekuritas mana yang akan kamu gunakan, kamu tinggal menyiapkan dokumen yang dibutuhkan.
2. Jangan pelit, namun jangan kebablasan juga
Setelah rekening efekmu sudah jadi dan aplikasi trading sudah tersedia di laptopmu, hal selanjutnya yang bisa lakukan adalah top-up sejumlah uang ke rekening efekmu. Banyak sekali dari kita yang berpikiran bahwa bisa saja kita kehilangan uang dari investasi saham. Padahal kamu bisa memulainya dengan nominal yang rendah, cukup 5 ribu rupiah saja. Ada banyak saham yang dijual dengan harga mulai Rp 50 saja per lembar. Untuk satu lotnya, kamu cukup merogoh kocek sebanyak 5 ribu rupiah.
Pilihlah nominal uang yang bisa membuatmu memperoleh untung. Namun jangan gelap mata dengan menggunakan seluruh uangmu. Kamu bisa membeli saham dengan nilai 10% jumlah uang di rekeningmu. Jangan menggunakan uang dari dana darurat ya.
3. Pilih saham di indeks LQ45 atau IDX30
Indeks saham yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia sebenarnya adalah ukuran statistik pergerakan harga dari kumpulan saham yang dipilih atas kriteria tertentu.
Pada April 2019, ada 22 indeks saham di BEI. Supaya tidak kesulitan, pilihlah saham yang ada di indeks LQ45 atau IDX30.
Saham yang ada di di indeks ini memiliki tingkat likuiditas yang sangat tinggi. Fundamental perusahaan juga dinilai baik. Saham yang masuk ke dalam indeks ini sering disebut sebagai saham bluechip.
Dengan bermain saham di indeks ini, kamu bermain aman. Kenalan saja dulu dengan saham-saham yang ada di indeks ini.
4. Beli saham perbankan atau consumer goods
Setelah kamu kenal dengan saham yang ada di indeks LQ45 atau IDX30, kamu bisa menjajal saham perbankan atau consumer goods.
Perusahaan ini memiliki bisnis yang sederhana. Produk-produk mereka juga digunakan oleh masyarakat, setiap tahun mereka juga mencetak laba yang signifikan. Walaupun saat kamu membeli saham harganya masih turun, dalam waktu yang tidak begitu lama harganya akan normal, bahkan memberikan keuntungan. Kecuali kalau Indonesia mengalami krisis ekonomi.
Artikel terkait:
Bergaji di bawah UMR Jakarta Tapi Ingin Investasi Saham? Begini Caranya!
5 Trik Jitu Investor Pemula yang Ingin Mencoba Peruntungan Investasi Saham
Mengenal Lebih Dalam Uptrend, Downtrend, dan Sideway dalam Bermain Saham
5. Lakukan average down ketika rugi
Namanya bermain saham, kemungkinan untuk rugi pasti selalu ada. Jangan khawatir, jika saham yang kamu miliki adalah saham bluechip, maka nilai saham akan segera kembali normal. Saat harga saham yang kamu beli ternyata turun, kamu bisa membeli saham lain yang harganya sedang turun. Strategi ini biasa disebut sebagai average down.
Cara bermain saham seperti ini tidak akan membuat asetmu terjun bebas, malah return-mu kemungkinan akan naik seiring dengan kestabilan pasar.
6. Tips bermain saham jangka panjang dan jangka pendek
Ada dua macam cara bermain saham, yang dapat kamu sesuaikan dengan karakter dan kebutuhanmu. Apa sajakah cara tersebut?
a. Bermain saham jangka panjang
Poin ketiga hingga lima sebenarnya adalah trik bermain saham jangka panjang alias investasi. Setiap bulan, top-up saham sesuai dengan bujet yang kamu miliki. Jika hal ini sudah dilakukan selama tiga tahun, maka dapat dikategorikan sebagai investasi saham jangka panjang.
b. Bermain saham jangka pendek
Bermain saham jangka pendek cukup melelahkan, dan tentu saja memiliki risiko. Investor yang bermain saham jangka pendek harus mengetahui batas terendah harga saham yang dia incar. Oleh karena itu, dia harus memantau perkembangan industri di portal berita dan juga melihat flow naik turun harga saham. Metode ini biasa disebut sebagai trading.
Cara ini sangat berisiko untuk dilakukan oleh pemula. Para traders biasanya menunggu harga saham hingga harga terendah, untuk kemudian dijual kembali saat harga sedang tinggi.
Jika kamu ingin coba-coba, kamu bisa membeli saham dari perusahaan yang memiliki fundamental yang jelas.
Itulah langkah cerdas bermain saham yang bisa dilakukan oleh investor pemula. Kira-kira, apakah kamu tertarik untuk mulai bermain saham?
Anastasia Galuh Dinung Purwaningtyas