SWARA – Banyak sekali kasus penyakit mematikan yang merenggut nyawa karena keterlambatan penanganan. Padahal, penyakit-penyakit tersebut akan jauh lebih mudah untuk dijinakkan apabila telah terdeteksi sejak dini, apalagi jika dibarengi dengan upaya pencegahan. Sangat disayangkan jika terjadi keterlambatan penanganan, maka akibatnya akan fatal. Penyakit mematikan yang kerap kali menjadi mimpi buruk para wanita di Indonesia antara lain kanker serviks dan kanker payudara.
Banyak yang malas dan takut untuk deteksi dini
Menurut Diah Syarifah, seorang dokter dari Laboratorium Klinik Prodia, kanker serviks telah lama digadang-gadang sebagai penyebab nomor satu kematian wanita di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa penderita kanker serviks di Indonesia mencapai 98.692 wanita pada tahun 2013. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papiiloma Virus (HPV) pada leher rahim wanita yang telah aktif secara seksual.
Wanita yang pertama kali melakukan hubungan intim di usia dini (14 sampai 16 tahun) lebih beresiko terinfeksi virus ini. Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut, leher rahim belum sepenuhnya berkembang dan profil hormon wanita yang bersangkutan juga masih tidak stabil. Selain itu, wanita yang sering berganti-ganti pasangan dan mereka yang merokok memiliki resiko terinfeksi yang juga tinggi.
Selain kanker serviks, kanker payudara juga menyebabkan kematian dalang jumlah yang sangat besar di Indonesia. Hal ini tercatat dalam Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa wanita penderita kanker payudara berada pada angka 61.682 orang. Tak lain halnya dengan kanker serviks, penyakit ini juga sebenarnya tidak perlu merenggut nyawa apabila ditangani sejak dini.
Artikel terkait: Kesehatan perempuan
- 5 Jenis Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Perempuan dan Estimasi Biayanya!
- Apakah Kamu Tahu Setiap Karyawati Punya Jatah Cuti Haid?
- Tahukah Kamu Kalau Depresi Bisa Menunda Produktivitasmu?
Kasus-kasus wanita yang meninggal karena kanker payudara pada umumnya terjadi karena kurang pedulinya wanita tersebut terhadap gejala-gejala yang muncul. Memang gejala awal kanker payudara kurang jelas. Kadang kala penderita menemukan ada benjolan, tetapi tidak nyeri sehingga tidak mengganggu aktivitas dan penderita pun mengabaikannya. Hal inilah yang kerap menyebabkan keterlambatan penanganan.
Wanita yang rentan terhadap kanker payudara antara lain gaya hidup tidak sehat. The American Cancer Society mengungkapkan bahwa obesitas dan konsumsi alkohol berkaitan erat dengan berkembangnya kanker mematikan ini. Diluar faktor tersebut, ternyata melahirkan pertama kali di usia 30 tahun juga menjadi pemicu munculnya penyakit ini.
Pencegahan dini lebih baik
Tentunya, kita perlu melakukan upaya pencegahan agar tidak terserang penyakit tersebut. Salah satu langkah awalnya tidak lain adalah melakukan deteksi dini. Untuk kanker serviks, metode yang dapat digunakan adalah pap smear untuk mendeteksi adanya sel-sel abnormal pada leher rahim yang berpotensi berkembang menjadi sel kanker. Pencegahannya dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV melalui rute injeksi untuk merangsang kekebalan tubuh terhadap HPV. Sedangkan untuk kanker payudara, deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan jaringan payudara dengan bantuan sinar X, atau biasa dikenal dengan mamografi. Metode ini cukup dapat diandalkan karena dapat mendeteksi cikal bakal kanker bahkan sebelum muncul benjolan. Untuk memperjelas hasil dari mamografi, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah (ultrasonografi) USG payudara.
Biaya mungkin berat di awal
Deteksi dini sangat penting untuk berbagai alasan. Yang pertama, penyembuhan dan pemulihan dari penyakit yang masih dalam stadium awal pastinya akan relatif lebih mudah dibandingkan penyakit yang sudah tergolong parah. Namun terkadang, salah satu kendala orang enggan untuk melakukan deteksi kesehatan lebih awal adalah biaya.
Padahal kalau kita bayangkan, biaya yang kita keluarkan kalau melakukan pengecekan kesehatan yang lebih awal akan jadi jauh lebih ringan, dibandingkan kalau kita terlambat melakukan deteksi kesehatan dini. Biaya yang dikeluarkan akan jadi semakin banyak jika terjadi keterlambatan, karena penanganan juga pasti akan jauh lebih besar dan kemungkinan kesembuhannya pun lebih kecil dan memakan lebih banyak waktu. Mengerikan, bukan, jika penyakit fatal diatas terlambat dideteksi? Maka dari itu, alangkah baiknya kalau kita berkorban sedikit lebih banyak di awal untuk melakukan deteksi dini sebelum terlambat.
Artikel terkait: KTA dapat menjadi solusi
- Yuk, Tingkatkan Mutu Kesehatanmu dan Keluarga dengan KTA!
- Jangan Ragu Mengajukan KTA Untuk 5 Kebutuhan Mendesak Ini!
- Butuh Uang Cepat? Nggak Perlu Pinjam ke Rentenir, Yuk Kenalan dengan Tren KTA Online yang Aman dan Terpercaya
Maka itu, sebaiknya jika kamu mencurigai ada yang aneh dengan kesehatanmu, lebih baik secepatnya kamu konsultasikan ke pihak medis. Karena akan sangat disayangkan apabila semua sudah terlambat, bukan?
Selagi kamu di sini…
Kami punya informasi singkat yang sayang sekali dilewatkan. Sudahkah kamu tahu tentang Tunaiku? Tunaiku merupakan pinjaman cepat, mudah, tanpa agunan, tanpa kartu kredit. Tunaiku bisa jadi solusi finansial bagi kebutuhan-kebutuhanmu. Kebutuhan dadakan? Atau, butuh tambahan dana untuk kebutuhan tertentu? Kamu bisa ajukan Tunaiku!
Nggak mau ribet dan nggak pakai lama ajukan pinjaman? Klik di sini.