Swara – Bagi sebagian besar pedagang, mendapatkan pinjaman untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah hal yang mudah.Â
Nah, pemilik UMKM yang mayoritas adalah ibu rumah tangga yang berusaha untuk membantu perekonomian keluarga dengan berdagang ini pun mendapat dukungan dari pemerintah karena usaha kecil dianggap sebagai motor penggerak perekonomian.Â
Meski begitu, pinjaman produktif dalam upaya pengembangan usaha bisa jadi mimpi buruk jika tidak dialokasikan dengan baik. Yuk, belajar bersama cara yang benar dalam mengalokasikan pinjaman agar tidak mengganggu kondisi finansial keluarga nantinya.Â
Tips Mengajukan Pinjaman untuk UMKM
Demi mendapatkan pinjaman yang dibutuhkan untuk pengembangan UMKM yang sedang ditekuni saat ini, berikut adalah tips yang bisa dilakukan.Â
1. Mempertimbangkan besaran dan tenor pinjaman
Faktor yang paling penting untuk kamu perhatikan saat mengajukan pinjaman untuk UMKM adalah besaran dan tenor pinjaman.Â
Pastikan sudah memperhitungkan lebih dahulu besaran modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha dan waktu pengembalian dananya. Adapun, tenor pinjaman untuk UMKM diusahakan singkat mulai dari 1 hingga 5 tahun. Â
2. Memilih pengajuan kredit tanpa jaminan
Karena pengajuan pinjaman diperuntukkan bagi kegiatan usaha yang produktif, maka usahakan untuk mendapatkan kredit tanpa agunan atau jaminan.Â
Kredit tanpa agunan (KTA) biasanya mudah didapatkan asalkan memenuhi syarat seperti memiliki usaha bisnis yang layak dan sudah berjalan selama 6 bulan yang dijalankan baik secara online maupun offline.Â
3. Memperhatikan plafon khusus pinjaman untuk UMKM
Kenaikan suku bunga acuan menjadi 4,25 persen beberapa waktu lalu dianggap berisiko terhadap kenaikan bunga pinjaman yang naik cukup tajam.Â
Maka dari itu, pilihlah lembaga keuangan yang dapat memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah yakni kurang dari 8 persen dengan perhitungan bunga flat.Â
4. Memanfaatkan subsidi bunga pinjaman dari pemerintah
Sebagai informasi, bunga program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diperuntukkan bagi pinjaman untuk UMKM sejatinya bisa mencapai 16,5 persen.Â
Namun, pemerintah dalam hal ini berusaha untuk membantu pemilik UMKM dengan memberikan subsidi sebesar 13,5 persen dengan hanya beban sebesar 3 persen kepada peminjam. Kebijakan ini berlaku hingga akhir 2020 dan masih dikaji pemberlakuannya untuk tahun 2023.
Dengan kelonggaran tersebut, pemilik UMKM diharapkan bisa memanfaatkan subsidi dari pemerintah ini untuk pengembangan usaha. Â
Baca juga: Cara Daftar UMKM Online untuk Dapat Bantuan Langsung Tunai
Cara Mengelola Pinjaman untuk UMKM
Nah, setelah mendapatkan pinjaman, pemilik usaha juga harus tahu cara mengelola pinjaman agar memberikan hasil yang menguntungkan.Â
-
Menggunakan dana untuk memperluas wilayah bisnis
Pinjaman yang didapatkan diharapkan bisa menghasilkan lebih banyak keuntungan dengan cara memperluas jangkauan wilayah bisnis. Jika saat ini, pengguna barang dan jasa hanya di sekitar tempat tinggal, maka kamu bisa mempertimbangkan perluasan wilayah ke luar kota, provinsi atau bahkan ekspor ke luar negeri.Â
Baca juga: Belajar Mengelola Keuangan Bisnis Kuliner untuk Mencapai Kesuksesan
-
Membuka peluang untuk penjualan omnichannel
Omnichannel adalah pengembangan teknik penjualan multichannel dimana pelanggan dapat mengakses produk atau jasa dari berbagai saluran komunikasi tidak hanya dari toko fisik tapi juga pemesanan melalui perangkat seluler seperti panggilan telepon, whatsapp, media sosial, hingga platform e-commerce.Â
-
Meningkatkan kualitas barang dan jasa
Dana pinjaman juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa dari produk yang dipasarkan. Pemilik UMKM tidak perlu melakukan rebranding produk lagi, namun dengan memberikan variasi dari kualitas produk yang ditawarkan saja. Misalkan, penjualan produk kopi bisa dipasarkan dengan varian biasa dan premium yang dibedakan atas kualitas biji kopi yang dikemas.Â
-
Memanfaatkan pemasaran digital untuk efektivitas dan efisiensi bisnis
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, pemilik UMKM juga perlu memanfaatkan strategi pemasaran untuk meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan barang atau jasa dipasarkan.Â
Nah, salah satu strategi pemasarannya adalah dengan memanfaatkan pemasaran digital seperti memiliki akun media sosial instagram dan atau facebook untuk menunjukkan contoh barang termasuk jenis, varian, bentuk dan lain sebagainya untuk pertimbangan calon pelanggan untuk membelinya.Â
Baca juga: 10 Strategi Pemasaran Paling Jitu untuk Tingkatkan Penjualan
Hal yang Harus Dihindari Saat Mendapatkan Pinjaman UMKM
Meskipun sudah melakukan perencanaan yang matang terkait pengelolaan dana pinjaman, ada saja pemilik UMKM yang secara sengaja atau tidak sengaja menyelewengkan dana pinjaman sehingga tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap pengembangan usaha.Â
Beberapa hal yang perlu kamu hindari saat mendapatkan pinjaman UMKM diantaranya adalah:
1. Mengalokasikan sebagian dana untuk kepentingan pribadi
Jangan sekali-kali menggunakan pinjaman untuk UMKM untuk kebutuhan pribadi ataupun keluarga. Perlu disadari kalau pinjaman konsumtif tidak akan menghasilkan pendapatan dan akan habis untuk memenuhi kebutuhan, padahal pinjaman UMKM harusnya digunakan untuk kegiatan yang akan membuahkan penghasilan untuk sebagian dialokasikan untuk membayar utang.Â
2. Tergiur pinjaman online ilegal
Mendapatkan kredit dari platform pinjaman online ilegal adalah hal yang berbahaya karena kamu berisiko untuk diteror oleh debt collector mulai dari telepon, media sosial hingga tempat kerja dan kediaman jika terlambat membayar tagihan cicilan.Â
Teror ini menyebabkan tekanan mental yang bisa saja mengganggu produktivitas sehari-hari dalam menjalankan usaha.Â
3. Menggunakan pinjaman untuk menutupi utang lainnya
Hal yang perlu dihindari lainnya dalam mengajukan pinjaman untuk UMKM adalah menggunakan dana untuk menutupi pinjaman lainnya.Â
Meskipun berhubungan dengan kelangsungan usaha, kamu perlu memastikan bahwa pinjaman tidak boleh digunakan untuk membayar pinjaman lainnya karena bunga yang dibayarkan akan membesar dan akan membebani pendapatan usaha.Â
Jadi, jika dimungkinkan, usahakan untuk membayar lunas terlebih dahulu pinjaman awal untuk bisa mengajukan lagi pinjaman lanjutan.Â
Baca juga: 5 Strategi Melunasi Pinjaman Tepat Waktu dan Bahaya Menunggak
Nah, solusi dengan skema Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang bisa kamu manfaatkan adalah mengajukan pinjaman lewat platform online Tunaiku yang merupakan produk dari Amar Bank.Â
Kamu tidak perlu khawatir tentang legalitas aplikasi Tunaiku, karena produk ini besutan Amar Bank yang sudah terjamin aman dan transparan karena sudah terdaftar dan diawasi OJK.Â
Pemilik UMKM bisa mengajukan pinjaman hingga 20 juta dengan lama pinjaman hingga 20 bulan melalui aplikasi Tunaiku. Proses pengajuannya juga mudah karena pinjaman untuk UMKM bisa diajukan dengan syarat hanya sebatas bukti kartu identitas berupa KTP untuk proses pendaftaran dan verifikasi. Yuk, manfaatkan Tunaiku untuk mengembangkan usaha kamu!