SWARA – Salah satu editor saya pernah cerita pengalaman saat dia menjalani masa bekerja lepasan alias jadi seorang freelance. Ya, sebagai seorang pekerja lepas, dia tentunya nggak harus masuk ke kantor, alias bisa kerja dari mana saja, termasuk dari rumah. Yang penting pekerjaan dia beres.
Kesannya sih emang enak yah, bisa kerja dari rumah. Kamu nggak harus sibuk bangun dan langsung siap-siap di pagi hari lalu menempuh segala kemacetan dan hiruk pikuk jalanan untuk sampai ke kantor. Bisa hemat transportasi dan bekerja dengan suasana santai sesuai keinginan.
Tapi ternyata nggak seenak itu, lho. Kata editor saya sih, justru setelah menjalani kerja dari rumah alias Work From Home (WFH), dia justru merasa nggak cocok. Kenapa? Soalnya ternyata banyak gangguan yang muncul di rumah. Mulai dari tiba-tiba ada acara TV seru yang muncul atau tiba-tiba keasikan browsing ini itu saat lagi cari bahan pekerjaan sehingga jadi nggak fokus dan efisien kerjanya.
Bahkan kadang, karena dia kerja dari rumah, keluarganya menganggap kalau dia itu nggak ngapa-ngapain. Alhasil, dimintai tolong mengerjakan ini itu atau pergi ke sana dan ke mari deh.
Tapi mungkin ini berlaku bagi editor saya aja. Belum tentu semua orang yang melakukan WFH mengalami hal yang sama. Bisa jadi mungkin kamu sebagai penganut WFH justru merasa cocok dan nyaman dengan sistem ini.
Nah, buat kamu yang sedang dapat tawaran atau pilihan untuk melakukan WFH atau nggak, saya ingin ajak kamu untuk mencari tahu kekurangan dan kelebihannya, biar kamu nggak bingung. Apakah bekerja dari rumah ini produktif atau malah bisa menghambat kesusksesan kamu? Hmm… kalau begitu, langsung simak yuk!
Kekurangan bekerja dari rumah
1. Lupa budaya korporat
Cepat atau lambat, pasti kamu akan merasa asing sama aturan kantor. Dengar teman yang cerita soal aturan cuti, portal kehadiran yang error, lama-lama jadi hal yang jauh dari keseharian orang yang bekerja dari rumah padahal mungkin pernah juga kamu alami pas lagi ngantor.
Sebenarnya hal ini nggak apa-apa kalau kamu memang nggak ingin kembali ngantor nanti. Tapi buat kamu yang punya rencana untuk kembali ngantor, berarti harus siap-siap berusaha adaptasi lagi, ya.
2. Network nggak bertambah
Besar kemungkinan lingkar pertemanan dan kenalan di bidang kerjamu akan itu-itu saja. Kalo kamu ngantor, pasti ada saja undangan seminar, pelatihan, atau pertemuan, di mana kamu akan punya kesempatan memperluas pergaulan kerja.
Kalau kamu penganut sistem kerja WFH dan nggak rajin mengikuti kegiatan di luar rumah, bisa-bisa network kamu nggak bertambah atau jadi kurang update. Kecuali, kalau kamu memilih pekerjaan lepas yang memang jobdesk-nya mengharuskan kamu pergi ke berbagai tempat atau acara dan bertemu banyak orang baru ya.
Artikel Terkait: Bisnis Kekinian yang Potensial
- Bisnis Baju Anak, Modal Terjangkau Lewat Pinjaman Dana Cepat
- Dengan Modal Sedikit, Kita Bisa Mulai Bisnis Mainan Anak yang Potensial
- Tertarik Buka Bisnis Clothing Line Sendiri? Ini Kiat Suksesnya!
3. Gangguan domestik
Anak nangis minta ditemenin main, jemuran belum diangkat, jemput si kakak di sekolah, dan masak buat makan malam jadi ujian di tengah padatnya kerjaan sang Mama yang bekerja dari rumah.
Bahkan, kamu yang belum berkeluarga juga bisa saja terpecah konsentrasi pas kerja di rumah soalnya tiba-tiba diminta orang tua bantu pekerjaan rumah ini itu atau pergi ke sana ke mari. Ayo, ada yang pernah ngalamin juga nggak nih?
4. Dianggap tak bekerja sehingga selalu siap setiap saat
Ya, ini persis yang dialami editor saya ini, nih. Beberapa orang akan menganggap kamu available tiap saat karena nggak terikat jadwal kantor. Padahal deadline sudah di depan mata dan masih ada beberapa revisi yang belum selesai.
Poin ini juga sering ditambah anggapan miring orang-orang terdekat bahwa kamu hanya diam saja di rumah, nggak tahu saja kalau kepala sudah berputar mencari ide dan mata perih baca dokumen atau referensi kerja.
5. Bisa jadi lebih boros
Pertama, kamu harus menyediakan segala fasilitas pekerjaan kamu sendiri. Mulai dari listrik hingga internet misalnya. Kesannya sih kecil mungkin yah, tapi kalau diakumulasikan ini sebenarnya bisa jadi modal utama bahkan cukup besar. Apalagi kalau tiba-tiba lagi browsing bahan kerjaan eh jadi keenakan baca blog lain, liat-liat barang di online shop atau bahkan nyasar jadi nonton video di YouTube. He-he-he.
Belum lagi kalau kamu merasa bosan di rumah atau tiba-tiba internet rumah mati, kamu jadinya harus pergi ke coffee shop untuk numpang kerja. Yang berarti mengeluarkan biaya tambahan untuk tranportasi dan minum atau makan. Makanya kamu harus perhitungkan baik-baik, biar bayaran kamu sebagai pekerja lepas bisa menutupi biaya-biaya ini.
Atau bisa juga karena kerja dari rumah, kamu jadi tambah malas ngapa-ngapain. Nggak sempat masak atau gatel ajah ingin pesan ini itu lewat jasa pengantar makanan online. Jadinya bisa lebih boros.
Apalagi saat ini sudah mulai banyak kantor yang menyediakan makan siang atau bahkan sarapan dan makan malamn di kantor yang bikin karyawannya bisa hemat banyak. Makanya kamu harus pintar mengatur pengeluaran, jangan sampai pola hidup kamu jadi menguras penghasilan kamu.
Kelebihan bekerja dari rumah
1. Melatih disiplin
Kunci dari optimalnya WFH adalah disiplin. Buat daftar kegiatan dan pekerjaan yang harus diselesaikan setiap harinya lengkap dengan waktu dan durasi. Pastikan kamu patuh dengan jadwal yang sudah kamu buat sendiri, niscaya pekerjaan akan selesai dan invoice bisa segera cair. Klien tenang, kamu pun senang.
2. Meningkatkan produktivitas
Jika poin pertama sudah bisa kamu terapkan, maka bekerja dari rumah bakal ngasih kesempatan lebih banyak untuk kamu mengeksplor kreativitas. Setelah beres kerja misalnya, kamu bisa mencoba resep cupcakes untuk cemilan akhir pekan dengan teman atau keluarga. Siapa tahu hasil iseng kamu malah menjadi sumber penghasilan baru. Ya pokoknya kamu bisa jadi lebih produktif mengerjakan hal lain.
3. Bisa membuat jam kerja sendiri
Saat bekerja dari rumah kamu bisa membuat jam kerja kamu sendiri. Asal ingat poin pertama, kamu harus disiplin dalam mengaturnya dan tentunya sesuai dengan jadwal deadline yang diberikan klien.
Misalnya kalau kamu lebih pada tipe orang night owl alias lebih efektif kalau kerja malam, ya kamu bisa melakukannya. Misalnya deadline untuk besok kamu kerjakan malam ini atau lainnya. Pokoknya sesuai dengan efektivitas kerja kamu.
4. Hanya fokus pada pekerjaan
Saat kamu menjadi pekerja lepas yang bekerja dari rumah, kamu hanya perlu fokus mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan kamu sebagai mungkin. Paling hanya perlu menjalin hubungan baik dengan orang yang memekerjakan kamu. Nggak perlu repot berhadapan dengan ‘drama’ yang kadang terjadi di kantor. He-he.
Nggak perlu khawatir akan kompetisi yang nggak sehat atau harus bingung setiap hari memikirkan penampilan ke kantor. Mungkin kesannya jadi nggak mau repot ya, tapi bagi sebagian orang hal seperti ini bisa jadi keuntungan yang sangat dinikmati, lho.
Artikel Terkait: Pekerjaan dan Gaji Pekerja di Kota Besar
- Berapa Sih Standar Gaji untuk Gaya Hidup Fancy? Yuk, Cermati Perkiraan Ini
- Mengintip Tuntutan Kaum Buruh pada “May Day” Alias Hari Buruh Sedunia
- Kalau Akhirnya Kamu Tidak Menyukai Pekerjaanmu, Harus Melakukan Apa?
5. Lebih Bebas!
Ya, poin ini bisa dibilang mengelaborasi dari semua poin di atas. Kamu jadi lebih bebas, khususnya dalam hal waktu. Kesulitan terbesar yang sering dihadapi para pekerja kantoran adalah soal waktu. Kurang waktu untuk dihabiskan bersama keluarga atau anak, kurang waktu untuk berolahraga dan kurang banget waktu untuk bisa traveling atau menekuni hobi kamu.
Ya, maklum saja, jam kantor yang rata-rata 8-9 jam ditambah waktu yang harus kamu habiskan di jalan (apalagi kalau tempat tinggal kamu jauh dari kantor) pasti akan menghabiskan waktu kamu seharian. Rasanya 24 jam sehari nggak cukup. Hanya akhir pekan yang bisa diandalkan. Itu pun kalau nggak ada kerjaan tambahan.
Dengan bekerja di rumah, setidaknya masalah ‘kekurangan’ waktu untuk diri kamu sendiri dan keluarga ini bisa sedikit teratasi.
Itu tadi kelebihan dan kelemahan kalau kamu memilih bekerja dari rumah. Semoga bisa membantu kamu masih bingung mau memilih bekerja di rumah saja atau nggak. Yang pasti kamu juga harus kenal karakter diri kamu, apakah orang bisa disiplin dan mengatur waktu dengan baik, agar pekerjaan kamu tetap efektif dan produktif.
Pokoknya pertimbangkan matang-matang dengan kondisi kamu sekarang dan kebutuhan kamu ya. Semoga kamu bisa menentukan pilihan terbaik ya!
SHELY NAPITUPULU