SWARA – Bagi saya yang saat ini menjadi pekerja lepas atau freelancer, tentu keadaannya berbeda dengan waktu saya masih bekerja kantoran sebelumnya. Kabar baiknya, saat ini jam kerja saya lebih fleksibel dan beban pikiran saya pun lebih ringan. Namun, kabar kurang baiknya pendapatan saya per bulan nggak tentu dan saya sudah nggak dapat beberapa fasilitas penunjang seperti di kantor dulu. Salah satu yang sering saya khawatirkan adalah fasilitas asuransi kesehatan dan asuransi ketenagakerjaan.

 

Tentu saja keadaan ini sempat membuat saya kaget. Lebih tepatnya, dompet saya yang kaget. He-he. Untungya setidaknya sampai sekarang saya masih punya asuransi kesehatan melalui BPJS Kesehatan. Memang prosesnya nggak semudah dan secepat asuransi kesehatan yang ditanggung kantor dulu, tapi ini berguna banget.

 

Ya, menurut saya, asuransi kesehatan adalah investasi tepat dan wajib bagi pekerja lepas seperti saya. Kenapa? Pertama, kesehatan adalah modal utama bagi saya untuk bekerja hingga bisa melanjutkan investasi materi lainnya. Kedua, biaya kesehatan (dokter, obat dan rumah sakit) selalu meningkat dan kamu nggak pernah tahu kapan akan butuh. Ketiga, nggak ada perusahaan yang bisa membantu menutup biaya saya sakit, jadi asuransi kesehatan mandiri adalah solusinya.

 

Karena investasi asuransi kesehatan ini penting banget, kamu pun mesti cermat memilihnya. Setidaknya ada dua asuransi kesehatan, yaitu BPJS Kesehatan dari pemerintah, dan asuransi kesehatan swasta. Setiap penyelenggara tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Tnggal kamu pilih sesuai kebutuhan dan menurut kamu paling menguntungkan. Bagi kamu yang masih bingung, simak langsung penjelasan singkatnya yuk!

 

Artikel terkait: Pentingnya Asuransi Kesehatan

  1. Untuk yang Sudah Berumur 20 an Wajib Memiliki 4 Jenis Asuransi Ini
  2. 5 Jenis Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Perempuan dan Esimasi Biayanya
  3. Deteksi Kesehatan Lebih Dini Biaya Berat di Awal Ringan di Akhir

 

BPJS Kesehatan

Untuk saat ini, saya hanya memiliki satu asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan. BPJS menjadi pilihan utama saya karena premi bulanan yang cukup terjangkau untuk saya yang sekarang harus membayar sendiri. Jika nanti ingin kenaikan kelas, maka kamu tinggal memilih iuran perbulan yang lebih tinggi.

 

Ada banyak manfaat dari BPJS Kesehatan yang bisa saya dapat. Saat mendaftar saya nggak harus melakukan medical check up. Selain itu, fasilitas kesehatannya pun cukup lengkap apalagi nggak memiliki batasan plafon.

 

Buat kamu yang ingin bergabung menjadi peserta mandiri, caranya cukup mudah. Kamu tinggal membawa dokumen pendukung seperti foto kopi KTP, Kartu Keluarga dan buku tabungan ke kantor BPJS Kesehatan terdekat yang sesuai dengan wilayah kamu tinggal. Setelah itu kamu tinggal mengisi formulir dan akan dilayani petugas untuk proses pembuatannya. Mudah dan nggak lama kok seharusnya.

 

Tapi memag jika nggak dalam keadaan darurat (nggak masuk IGD), kamu nggak bisa langsung menggunakan BPJS kesehatan saat berobat ke Rumah Sakit. Kamu harus meminta rujukan dulu dari fasilitas kesehatan pertama (biasanya puskesmas) yang terdaftar di BPJS kamu.

 

Lalu nggak semua rumah sakit atau dokter bersedia menerima BPJS, jadi pastikan dulu sebelum meminta menggunakan BPJS. Selain itu, kalau berobat pakai BPJS, kamu juga harus siap-siap antri dari pagi, alias super sabar, karena biasanya antreannya memang panjang sekali. Antriannya biasanya dibedakan dari pasien yang non BPJS.

 

Artikel terkait: Kelebihan BPJS Kesehatan

  1. Masih Bingung Bagaimana Cara Mendaftar BPJS Mandiri Berikut Langkah-Langkahnya yang nggak Pake Ribet
  2. Yuk Ketahui Perbedaan Antara BPJS Kesehatan dan Auransi Swasta
  3. Begini Langkah Melakukan Klaim BPJS Kesehatan pada Saat Keadaan Darurat

 

Asuransi Kesehatan Swasta

Saat masih ditanggung perusahaan saya memang memiliki dua asuransi kesehatan, negeri dan swasta. Itu membuat saya sangat beruntung. Nah, buat kamu sudah memiliki BPJS Kesehatan tetapi menginginkan tambahan dari swasta, kamu bisa pertimbangkan dulu untuk kelebihan dan kekurangannya.

 

Setiap badan penyelenggara tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Asuransi swasta terkadang menetapkan maksimal plafon. Sebelum mendaftar pun harus, melakukan medical check up yang mana penyakit bawaan nggak akan di-cover di sini.  Dalam hal premi pun asuransi swasta lebih besar dibandingkan BPJS Kesehatan. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi pekerja lepas.

 

Namun, besaran iuran juga diikuti dengan pelayanan yang lebih bagus dari pihak asuransi dan rumah sakit. Selain itu, asuransi swasta pun nggak menetapkan sistem rujukan seperti BPJS Kesehatan. Jadi kamu bisa langsung menuju rumah sakit untuk mendapat perawatan dan nggak perlu antre panjang. Baik saat mendaftar mau pun mengantre berobat. Rumah Sakit rekanan atau yang bersedia menerima pun biasnaya lebi banyak, atau bahkan nggak terbatas. Pengurusan administrasinya pun umumnya lebih mudah.

 

Setidaknya itu gambaran singkat tentang asuransi kesehatan yang bisa jadi insvestasi tepat bagi para pekerja lepas seperti saya. Solanya, ingat, sehat itu adalah modal utama untuk bisa berkerja. Memang nggak ada yang menginginkan untuk jatuh sakit atau celaka. Tapi, namanya juga hidup, harus punya perhitungan dan berjaga-jaga dengan megikuti asuransi kesehatan. Jangan sampai kita panik dan kelabakan saat sakit. Jadi, bagi kamu yang juga pekerja lepas, jangan sampai nggak punya asuransi kesehatan ya.

 

Selagi kamu di sini…

Kami punya informasi singkat yang sayang sekali dilewatkan. Sudahkah kamu tahu tentang Tunaiku? Tunaiku merupakan pinjaman cepat, mudah, tanpa agunan, tanpa kartu kredit. Tunaiku bisa jadi solusi finansial bagi kebutuhan-kebutuhanmu. Kebutuhan dadakan? Atau, butuh tambahan dana untuk kebutuhan tertentu? Kamu bisa ajukan Tunaiku!

Nggak mau ribet dan nggak pakai lama ajukan pinjaman? Klik di sini.

___________________________________________________________________________________________________________________

TRI PUSPITASARITRI PUSPITASARI