SWARA – Istilah generasi X, Y, dan Z dikenal setelah munculnya teori generasi. Ketiganya dibedakan berdasarkan rentang waktu tahun kelahiran. Selain itu, tingkat perkembangan teknologi dan kondisi sosial juga jadi pembeda bagi ketiga generasi ini.

 

Generasi Z adalah mereka yang lahir antara 1995 hingga 2010. Anak-anak generasi Z atau iGeneration ini lahir dan tumbuh di era internet. Sejak kecil mereka pun sudah akrab dengan berbagai kegiatan yang menggunakan komputer dan gadget.

 

Membesarkan dan mendidik anak-anak generasi Z ini tentu perlu cara-cara tersendiri. Berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, keakraban mereka dengan teknologi membuat anak-anak ini memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki? Bagaimana cara orang tua untuk mendidik dan membesarkan mereka? Yuk simak sama-sama!

 

1. Asah kemampuan mereka untuk mengerjakan berbagai hal dalam satu waktu

 

Anak-anak generasi Z umumnya sudah piawai menggunakan gadget. Sejak kecil mereka terbiasa melihat laptop, tablet, atau smartphone di sekitarnya. Menonton video, mendengarkan musik, atau bermain game dengan gadget pun sudah jadi kebiasaan mereka. Bahkan, mereka bisa melakukannya secara bersamaan.

 

Hal inilah yang sebenarnya dapat dilihat orang tua sebagai kelebihan. Jika mereka memang terbiasa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, mengapa tidak memanfaatkan kelebihan ini untuk hal lain? Misalnya saja, kamu sebagai orang tua dapat mengajarkan mereka untuk membersihkan rumah bersama. Ajarkan bagaimana mereka sebenarnya juga bisa menyapu, membersihkan perabotan rumah, sambil mengepel secara bersamaan.

 

2. Rangsang rasa ingin tahunya untuk belajar hal-hal baru

 

Mereka yang lahir sebagai generasi Z memang dikenal punya rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini nggak lepas dari kebiasaan mereka mengutak-utik gadget sendiri. Saat anak sudah memegang gadget sejak balita misalnya, ia pun terasah untuk melihat berbagai aplikasi lalu mencoba membukanya sendiri.

 

Nah, inilah salah satu kelebihan yang bisa terus dikembangkan dari generasi Z. Berbekal rasa keingintahuannya yang tinggi, mereka punya potensi menjadi anak-anak pintar lantaran selalu ingin belajar hal baru. Sesekali jauhkan mereka dari gadget, ajak anak-anak ini untuk pergi ke tempat yang belum pernah mereka kunjungi. Biarkan mereka melihat hal-hal baru lalu berikan buku-buku yang menjelaskan tentang hal baru itu.

 

3. Fasilitasi kemauan mereka untuk menabung

 

Berbeda dengan generasi Y yang cenderung konsumtif, kelebihan generasi Z adalah kebiasaan mereka yang gemar menabung. Hal ini lantaran mereka lahir dan tumbuh di era kondisi ekonomi yang nggak stabil, sehingga terbentuk pola pikir untuk selalu menjadi lebih baik dari generasi-generasi sebelumnya secara finansial.

 

Sebagai orang tua, kamu tentu harus melihat hal ini sebagai kelebihan. Itulah mengapa baiknya mengajarkan anak-anak generasi Z ini untuk rajin menabung sejak kecil. Mulailah dari sesederhana membelikan mereka celengan, mengenalkan mereka pada rekening tabungan dan investasi misalnya. Biasakan anak-anak ini untuk hidup berhemat demi bisa mapan secara finansial di masa depan.

 

4. Ajak mereka beraktivitas bersama setiap harinya

 

Meski memiliki banyak kelebihan, generasi Z pastilah juga punya kekurangan. Salah satunya adalah sikap individualis yang membuat mereka cenderung egois atau memikirkan diri sendiri. Sikap ini muncul lantaran kebiasaan mereka yang lebih akrab dengan gadget daripada dengan lingkungan sejak kecil. Nggak bisa dipungkiri, kemampuan komunikasi verbal dan rasa peduli pada sekitar pun menjadi sangat kurang.

 

Orang tua diwajibkan untuk sedikit demi sedikit mengatasi kekurangan mereka ini. Caranya adalah dengan mengajak mereka untuk beraktivitas bareng setiap harinya. Misalnya dengan menerapkan jadwal sarapan dan makan malam bersama keluarga. Biasakan juga untuk menonton TV bersama atau pergi liburan setiap akhir pekan bersama-sama.

 

5. Perlakukan mereka dengan lembut dan sabar

 

Kedekatan dengan gadget membuat mereka ingin segala sesuatu yang serba cepat dan instan. Hal inilah yang akhirnya menjadikan mereka generasi yang nggak sabaran dan kurang menghargai proses. Jika dibiarkan saja, tentu hal ini akan berbahaya dan merugikan mereka sendiri. Orang tua wajib untuk memikirkan cara-cara demi bisa mengurangi sifat buruk mereka ini.

 

Nah, salah satu cara yang memungkinkan untuk mengurangi sifat nggak sabaran adalah dengan memberikan perlakuan yang lembut dan sabar. Jangan berkata kasar tapi perlakukan mereka dengan lembut. Selain itu, bisa juga dengan mengajak mereka melakukan kegiatan yang melatih kesabaran misalnya menggambar, mewarnai, menjahit, atau memasak bersama-sama.

 

Membesarkan dan mendidik anak memang bukan perkara mudah, namun bukan berarti orang tua bisa lepas tangan begitu saja. Asalkan mengenal sifat dan karakter anak dengan baik, orang tua bisa menemukan berbagai cara untuk memperlakukan mereka. Sepertinya halnya dengan anak-anak generasi Z, cara-cara yang dijelaskan dalam artikel ini bisa banget dicoba.