SWARA – Gajian baru beberapa hari yang lalu tapi gaji sudah semakin menipis? Rasanya kok gaji setiap bulan cuma ‘numpang lewat’ dan tak pernah berhasil ditabung, ya? Kalau hal ini terjadi padamu, berarti keuanganmu berada dalam kondisi tidak sehat.

 

Kondisi keuangan tak sehat yang berkepanjangan bisa berujung bencana, misalnya tak tersedianya dana yang mencukupi ketika masalah darurat terjadi secara tiba-tiba, tak memiliki persiapan untuk masa pensiun, dan lain-lain. Lalu langkah apa yang harus kamu lakukan untuk menyehatkan kondisi keuanganmu?

 

Kondisi keuangan yang sehat bisa dicapai dengan perencanaan yang teliti serta pelaksanaan yang cermat. Menurut perencana keuangan Ligwina Hananto, seperti dilansir Kompas.com, komposisi cashflow bulanan ideal kamu adalah maksimal 30% untuk hutang, 10-30% untuk tabungan atau dana darurat, 20% untuk kebutuhan pribadi seperti belanja baju, dan terakhir, 20-40% untuk kebutuhan rutin dan wajib bulanan seperti kebutuhan hidup dan kebutuhan rumah tangga, transportasi, dan premi asuransi.

 

Contoh: Kalau gaji kamu per bulan adalah Rp 5.000.000,-, maka komposisi cashflow bulanan kamu adalah:

Rp 1.500.000,- untuk membayar hutang kartu kredit, cicilan KPR, cicilan motor.

Rp 1.500.000,- untuk kebutuhan rumah tangga, bayar listrik.

Rp 1.000.000,- untuk tabungan dan dana darurat.

Rp 1.000.000,- untuk kebutuhan lain seperti belanja baju, gadget.

 

Ingat, jumlah uang yang kamu belanjakan untuk hal yang bukan prioritas tidak boleh lebih besar dari jumlah yang kamu tabungkan, ya. Setelah kamu menentukan komposisi pengeluaran bulanan seperti di atas, maka usahakan agar kamu melaksanakan rencana itu dengan baik, terutama untuk jumlah uang yang disisihkan setiap bulan untuk tabungan dan dana darurat.

 

Idealnya, jumlah tabungan yang kamu miliki adalah minimal enam kali biaya rutin bulanan bagi kamu yang masih belum berkeluarga, serta minimal dua belas kali biaya rutin bulanan bagi kamu yang telah belum berkeluarga.

 

Misalnya, dalam contoh di atas, target tabungan dan dana darurat dalam bentuk likuid yang kamu miliki adalah Rp 9.000.000,- untuk kamu yang belum berkeluarga, atau Rp 18.000.000,- untuk kamu yang telah berkeluarga. Karena itu, sangatlah penting bagi kamu rutin menyisihkan uang setiap bulan untuk tabungan, sehingga kamu bisa mencapai target minimal tabungan dan darurat tersebut.

 

Perencanaan yang teliti disertai dengan perencanaan yang cermat akan membantu kamu menyehatkan keadaan keuangan. Sekarang, coba cek keadaan keuanganmu, apakah pengeluaran bulanan kamu telah sesuai dengan komposisi pengeluaran bulanan yang ideal seperti yang dijelaskan di atas.