SWARA – Kenapa harus ada preneur-nya? Karena saat ini, jasa membuat orang, khususnya perempuan, tampil lebih menawan bukan lagi sekadar usaha sampingan. Sejak era media sosial berjaya, banyak orang mulai menjadikan profesi ini sebagai pekerjaan utama mereka. Faktanya, yang berminat di bidang ini nggak cuma perempuan, lho! Banyak juga perias atau stylist cowok yang sukses jadi Beautypreneur.
Beberapa hari lalu, saya sempat baca salah satu artikel di cewekbanget.id yang ngasih infografis soal profesi Beautypreneur. Nah, buat kamu-kamu yang tertarik menciptakan lapangan pekerjaan di bidang kecantikan, yuk intip fakta-fakta seru seputar profesi Beautypreneur!
Artikel Terkait: Jenis profesi yang dipilih generasi muda, pilihanmu mana?
- Pilih Mana Setelah Lulus? Bekerja di Perusahaan Ternama atau Startup?
- Dalam Mencari Pekerjaan, Ini Lho yang Diimpikan Generasi Millennials
- Inilah 5 Perbedaan antara Bekerja di Start-up dengan Instansi Pemerintahan!
1. Apa sih yang dimaksud dengan Beautypreneur?
Kamu mungkin sudah tahu kalau istilah beautypreneur berasal dari kata beauty yang dalam bahasa Indonesia berarti kecantikan, dan entrepreneur yang berarti pengusaha. Singkatnya, Beautypreneur adalah orang-orang yang menawarkan barang atau jasa untuk mempercantik penampilan pelanggannya. Cantik itu luas banget lho, bukan perkara gincu sama bedak saja.
2. Pelakunya rata-rata anak millennial
Terus siapa saja sih, yang bisa jadi Beautypreneur? Jangan khawatir, semua orang juga bisa, kok. Sebelum punya perusahaan kecantikan, Martha Tilaar juga mengawali kariernya lewat usaha salon rumahan, lho. Bedanya, zaman dulu belum ada tuh, yang namanya Instagram atau Facebook. Alhasil, media promosinya pun terbatas.
Generasi millennial memang paling jago manfaatin fasilitas yang sudah ada. Media sosial pun mereka jadikan tempat pamer keahlian sekaligus lapak jualan virtual yang cukup subur. Ini dia beberapa nama Beautypreneur sukses yang masih berusia di bawah 30 tahun!
Merrie Elizabeth, 29 tahun, pendiri BloBar Salon
Chrisanti Indiana, 26 tahun, salah satu pendiri Sociolla
Archangela Chelsea, 23 tahun, penata rias.
3. Jenis-jenis usaha Beautypreneur
Pernah dengar nama Lizzie Parra? Sebagian dari kamu mungkin mengenal Lizzie Parra sebagai pemilik salah satu brand lipstik lokal di Indonesia. Padahal sebelumnya, Lizzie Parra pernah cukup lama berprofesi sebagai seorang penata rias profesional. Saat ini, nama Lizzie Parra pun berhasil mengisi deretan nama-nama Beautypreneur sukses di Indonesia. Hebat, kan?
Pemilik salon, penata rias, pemilik gerai nail art, dan pemilik klinik kecantikan adalah beberapa contoh lahan usaha untuk seorang Beautypreneur. Luas banget kan, cakupannya?
4. Modal untuk jadi Beautypreneur
Kemampuan praktis atau skill memang penting, tapi rajin-rajin menambah ilmu lewat workshop, demo kecantikan, atau acara-acara kecantikan lain yang relevan juga nggak kalah pentingnya.
Selain itu, kamu juga butuh dana secukupnya buat dijadikan modal usaha. Nggak mungkin dong, kamu dandanin orang dengan alat rias seadanya. Setidaknya, kamu harus punya persediaan beberapa jenis bedak, lipstik, maskara, bulu mata palsu anti badai, dan alat-alat rias lain yang nggak hanya berkualitas, tapi harganya juga lumayan menguras kantong.
Kuncinya, jangan mudah nyerah dan siapkan strategi penjualan yang tepat. Ingat, kamu juga nggak boleh asal nyebur tanpa tahu kedalaman kolam, ya! Jangan sampai kamu sudah menghabiskan modal jutaan tapi malah nyerah di tengah jalan karena kaget sama persaingannya.
5. Tantangan yang kadang datang
Saat ini, profesi Beautypreneur sedang laris manis bak es kopi susu. Situs kemenpan.go.id melansir bahwa potensi industri kecantikan di Indonesia bakal melesat naik setinggi 20% di tahun 2020. Nah, kenaikan ini pasti bakal sejalan dengan bertambahnya Beautypreneur baru yang idenya semakin baru dan segar.
Perlu diingat, pelaku bidang ini nggak hanya berlokasi di Jakarta, lho. Mereka yang tinggal di luar Pulau Jawa pun gencar berlatih dan mengeksplor pasar di daerahnya masing-masing. Punya akun Instagram dengan pengikut bejibun nggak akan menjamin usahamu terus sukses.
Intinya, kamu harus jago memadukan modal dan strategi agar sukses menjadi Beautypreneur profesional. Kalau usahamu bergerak di bidang skincare atau alat rias, jangan lupa didaftarkan ke BPOM atau bahkan MUI supaya pelanggan semakin percaya dan setia sama barang atau jasa yang kamu tawarkan. Dengan begitu, kamu jadi nggak perlu takut menghadapi persaingan (sehat) dengan Beautypreneur lainnya.
Artikel Terkait: Bijak-bijak memanfaatkan gaji sejak muda, yuk!
- SWARA KAMU: Tantangan Investasi Generasi Millenial
- Gaji Pas-Pasan, Bukan Berarti Hidup Melarat. Ini Cara Pintar Untuk Tetap Bisa Hidup Enak!
- Hati-hati, Kamu Kaum Milenial Wajib Menghindari 5 Kesalahan Mengatur Keuangan Berikut!
Jadi, tunggu apa lagi? Semoga setelah ini kamu jadi makin yakin dan semangat ya, calon Beautypreneur sukses masa depan!
Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku.
Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar 2-15 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-15 bulan!
SHELY NAPITUPULU