SWARA – Walau bukan pecandu kopi, saya termasuk orang yang senang minum kopi. Aromanya enak. Satu hingga tiga teguk, bikin mata melek. Apalagi kalau sedang mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus tinggi.
Kopi sangat membantu untuk menstimulasi semangat. He-he. Biasanya, saya minum kopi sekitar jam 9 pagi atau jam 2 siang, atau bahkan pada malam hari kalau butuh begadang.
Jujur saja, saya nggak punya jadwal pasti untuk minum kafein tersebut. Namun baru-baru ini saya membaca artikel. Katanya, ada jam-jam tertentu buat minum kopi.
Berkebalikan dengan jam lazim orang minum kopi, yaitu jam 8.00-9.00 pagi, sebenarnya kamu lebih disarankan minum pada jam 9.30-11.30 dan 1.30-5.00. Kalau melebihi waktu tersebut, justru bisa berpengaruh pada kesehatan dan konsenstrasi dalam bekerja. Bahkan bisa meningkatkan kadar stress.
Lho, kok bisa? Bukannya kopi dikonsumsi untuk menggenjot semangat ya? Aku mau membagi jawabannya dengan kamu, tapi saintifik dikit nggap apa-apa ya. Dijamin nggak bakal membosankan kok. He-he.
Artikel Terkait: Bisnis Bertema Makanan dan Minuman
- Ingin Buka Kedai Kopi Sendiri? Ini 5 Hal yang Perlu Dipersiapkan!
- Food Blogger: Dari Hobi Foto Makanan Jadi Pekerjaan
- Ngaliwet: Solusi Bukber Hemat
Efek kafein pada hormon kortisol
Nah, kamu semua sudah tahu kan kalau zat yang bikin seseorang tetap terjaga setelah minum kopi adalah kafein. Kafein itu merupakan senyawa alkaloid, yang memiliki sifat pahit dan mampu merangsang psikoaktif serta diuretik ringan.
Zat kafein ini pula yang kemudian berinteraksi dengan hormon kortisol. Kortisol merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memengaruhi berbagai organ tubuh seperti jantung, sistem syaraf pusat, dan ginjal. Â Interaksi dua zat tersebut akan membantu mengatur jam biologis tubuh dan meningkatkan kewaspadaan kamu.
Satu hal yang perlu kamu ketahui tentang kortisol adalah tubuh melepaskan pada saat stres. Dan hormon kortisol bekerja untuk membantu mengubah cadangan energi menjadi gula yang dapat digunakan sel tubuh sebagai bahan bakar.
Puncak produksi kortisol terjadi antara jam 8.00-9.00 pagi. Hal ini berarti tubuh kamu sudah mendapat stimulan secara alami. Jadi sebenarnya kamu nggak butuh kopi jam segitu. Pukul 12.00-13.00 dan 18.00-19.00 juga adalah waktu di mana hormon kortisol lagi tinggi-tingginya. Jadi kamu juga ‘wajib’ menghindari kopi jam segini.
Menurut sebuah studi, konsumsi pada puncak produksi kortisol bakal mengurangi efektivitas stimulasi energi yang dibangun secara alami oleh badan kamu. Dan lebih buruk lagi, tubuh kamu justru bakal menjadi toleran terhadap kafein.
Artinya, kamu bakal membutuhkan jumlah kafein yang lebih tinggi untk mendapatkan efek yang sama. Bisa-bisa segelas kopi saja nggak bakal efektif buat bikin tubuh kamu terstimulan, melainkan dua hingga tiga gelas kopi. Hal ini juga yang menjadi penyebab mengapa seseorang bisa kecanduan kopi.
Artikel Terkait: Kopi dan Kuliner yang Perlu Kamu Coba
- Perbandingan Harga 5 Kedai Kopi Susu yang Sedang Hits di Jakarta
- Coba 3 Resep Camilan Sederhana Berbahan Dasar Roti Ini, Yuk!
- Bukan Cuma Tahu Bulat, Ini Jajanan Murah Indonesia Lainnya
Atur jam minum kopimu
Karena itu, kalau kamu suka minum kopi jam 8.00-9.00, kamu sebaiknya berpikir ulang. Karena, waktu minum kopi yang paling baik adalah saat produksi hormon kortisol sedang menurun atau melewati masa puncaknya, yaitu antara jam 9.30-11.30 dan 1.30-5.00.
Demikianlah penjelasan mengapa kamu nggak boleh minum kopi di waktu-waktu tertentu. Mudah-mudahan nggak bikin kamu pusing ya, he-he.
Ini juga merupakan hal baru bagi saya. Setelah membaca artikel itu, pelan-pelan saya mengubah waktu mengonsumsi kafein. Walau belum terasa efeknya, paling nggak sekarang saya tahu apa yang baik dan buruk bagi tubuh saya terkait dengan konsumsi kopi.
Bagaimanapun, saya lebih sayang tubuh daripada hasrat minum kopi. Lagian, tubuh sendiri sudah bekerja untuk menghasilkan energi bagi kamu, melalui hormon kortisol. Kenapa nggak menghargainya dengan menggeser atau mengubah jam minum kopi kamu?