SWARA – Ada orang bijak berkata, “jangan meremehkan pekerjaan sekecil apapun.” Memang, tak jarang kita meremehkan pekerjaan yang tampaknya sepele, apalagi kalau kita punya pekerjaan yang lebih bergengsi. Padahal, di balik pekerjaan yang kita anggap kecil tadi sebenarnya punya andil dalam memberi sumbangsih bagi negeri.

 

Nah, memperingati Hari Ulang Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-71 ini, Tunaiku ingin mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa mereka yang rela melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sering dianggap kecil dan gampang, tapi sesungguhnya nggak mudah dan berarti besar.

 

1. Jangan harap lingkungan kita bisa kinclong dari sampah tanpa jasa petugas kebersihan.

Kesadaran kita untuk membuang sampah pada tempatnya memang masih tergolong rendah. Nggak sedikit dari kita yang membuang sampah begitu saja, dari jendela mobil ke jalanan. Maka, apa jadinya lingkungan kita tanpa kehadiran petugas kebersihan?

 

Mereka rela bangun pagi-pagi untuk membersihkan lingkungan kita dari sampah yang dibuang sembarangan oleh pemiliknya. Saat kita bersenang-senang merayakan acara akbar seperti tahun baruan, mereka justru harus lembur agar sampah-sampah yang berserakan bisa bersih keesokan harinya.

 

2. Pengayuh becak bukan sekadar pengantar manusia. Mereka juga berjasa bagi kemajuan pariwisata Indonesia.

Yogyakarta adalah salah satu dari sekian banyak kota di Indonesia yang mempertahankan alat transportasi umum tradisionalnya, yaitu becak. Tapi, peran becak nggak sebatas mengantarkan orang ke tempat tujuan. Lebih dari itu, mereka juga punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara yang datang berkunjung.

 

Mereka jadi lini terdepan dalam memperkenalkan tempat-tempat wisata yang unik. Nggak hanya itu, mereka juga ikut andil dalam menjaga penginapan-penginapan dan toko oleh-oleh untuk tetap bernyawa dan berkembang. Tentunya, hal ini nggak sebatas bagi pengayuh becak saja, tapi juga bagi seluruh peladen moda transportasi tradisional di Indonesia.

 

3. Profesi guru seringkali dipandang sebelah mata, padahal mereka senyatanya pahlawan tanpa tanda jasa.

Mengapa profesi guru sering dianggap sebelah mata? Coba deh lihat guru-guru honorer di daerah terpencil yang bayarannya seringkali nggak sepadan. Padahal, jasa mereka sangatlah berarti untuk mengasah berlian-berlian muda yang tersembunyi di balik bebatuan agar jadi cemerlang.

 

Tanpa disadari, kita memang sering meremehkan pekerjaan yang menuntut pengabdian dan tanggung jawab ini. Selain orang tua, mereka inilah yang memiliki andil dalam mendidik putra-putri bangsa agar mampu menampilkan prestasi terbaiknya.

 

4. Tanpa peran buruh bangunan, desain bangunan sehebat apapun tak akan bisa diwujudkan.

Arsitek memang punya peran besar dalam menciptakan desain sebuah rumah atau bangunan. Tanpa buruh bangunan yang jadi eksekutornya, desain-desain itu hanya akan berakhir di tumpukan kertas.

 

Terlebih, pekerjaan buruh bangunan juga memerlukan presisi dan ketelitian yang belum tentu dimiliki semua orang. Gimana jadinya bila mereka bekerja asal-asalan? Yah, bangunannya pasti nggak bakal sanggup bertahan lama. Lantainya miring dan sebagainya.

 

5. Siapa yang mengacuhkan jasa seorang petani? Karena merekalah, kebutuhan pangan kita bisa tercukupi.

Coba bayangkan kalau nggak ada seorang pun dari kita yang bersedia menanam padi maupun bahan-bahan lainnya. Jelas, harga pangan bakal naik karena kita harus impor semua. Alhasil, mereka yang nggak sanggup membeli bakal kelaparan.

 

Maka, beruntunglah kita karena memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan petani-petani yang andal, meski sering kurang dihargai. Tanpa mereka, nggak akan ada nasi dan makanan enak di atas piring kita.
Sekecil apapun pekerjaan itu, mereka tetap punya arti bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Jadi, apapun pekerjaanmu, lakukanlah sebaik-baiknya dengan dedikasi tinggi, ya!