SWARA – Keuangan syariah, bukan cuma soal bank atau produk asuransi yang kini marak diperbincangkan. Menurut Dewan Syariah Nasional, asuransi syariah merupakan usaha saling melindungi dan saling tolong-menolong di antara sejumlah orang. Biasanya, hal ini dilakukan melalui investasi dalam bentuk aset, yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai hukum syariah.
Operasi bisnis sendiri akan diawali oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan mengedepankan sistem bagi hasil. Sedangkan, asuransi konvensional dalam pembayaran premi adalah untuk diri sendiri bukan untuk saling membantu. Dana yang terkumpul pada perusahaan menjadi milik perusahaan yang bisnisnya dijalankan menggunakan sistem bunga
Artikel terkait: Pentingnya Asuransi
- Yuk Pelajari Pentingnya Asuransi Kendaraan Berikut Langkah Pengajuan Klaimnya!
- Asuransi Kesehatan, Investasi yang Tepat untuk Pekerja Lepas
- Ini Trik Menyiasati Biaya Sekolah yang Semakin Tinggi
Karena cukup tertarik, saya pun mencari tahu lebih lanjut tentang asuransi syariah. Ternyata, lebih menjanjikan ketimbang asuransi konvensional. Karena prinsipnya tolong-menolong, pengelolaan risiko dalam perusahaan pun dilakukan dengan sharing of risk. Kepemilikan dana merupakan milik bersama, sementara pengelolaan lebih transparan dan digunakan semaksimal mungkin untuk pemegang polis.
Semua keuntungan yang didapat oleh perusahaan terkait dengan dana asuransi, akan dibagikan kepada semua peserta. Adapun pembagian nisbah 70% untuk nasabah dan sisanya 30% untuk perusahaan. Menariknya, di skema syariah, nggak ada yang namanya dana hangus. Jika belum jatuh tempo tapi kamu ingin mencairkan dana karena suatu hal, asuransi syariah bisa mengabulkannya. Bahkan, kalau kamu telat bayar, proteksi nggak akan berubah. Oh ya, satu lagi, asuransi syariah juga double claim, di mana manfaatnya bisa meng-cover satu keluarga.
Saya mulai tertarik mencoba. Namun, lantaran tetap berhati-hati, saya mencari tahu bagaimana cara memilih asuransi yang tepat. Nah, berikut ada sepuluh hal yang harus diperhatikan agar kamu nggak salah pilih.
1. Pahami dulu sistem pengelolaan dana asuransi
Seperti tujuan di awal, memilih asuransi syariah karena pengelolaan yang berdasarkan hukum syari’, maka sistem ini sudah pasti halal. Saya sebagai muslim, sudah pasti jadi pertimbangan tersendiri.
2. Pastikan terdapat DPS
Perusahaan asuransi syariah pasti memiliki DPS. DPS yang beranggotakan orang dengan pemahaman ekonomi syariah ini bertujuan mengawasi mengatur, dan menajmin produk yang ditawarkan benar-benar halal.
3. Perbanyak referensi
Sudah mulai banyak perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi syariah. Tentu, setiap perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada baiknya telisik lebih dahulu perusahaan yang akan kamu pilih. Pastikan kamu tahu bagaimana pelayanan, kredibilitas, dan yang penting riwayat dan lama perusahaan tersebut berdiri.
4. Kontak nasabah
Untuk mendapat informasi yang lengkap dari suatu perusahaan, mengontak nasabah yang sudah bergabung adalah kuncinya. Tujuan mengontak langsung  nasabah adalah untuk mendapatkan informasi sejujurnya dari perusahaan dan juga produknya. Tanyakan juga tentang kepuasan dan kebermanfaatan yang didapat setelah bergabung. Jika tanggapannya positif, maka kamu nggak salah pilih perusahaan.
5. Cari tarif paling hemat
Perbedaan tiap perusahaan asuransi salah satunya dilihat dari nominal premi yang dibayarkan. Sebaiknya memilih jumlah nominal yang sesuai dengan kemampuan. Boleh juga cari yang murah, asal nggak yang murahan. Jangan sampai adanya tarif murah karena perusahaan ingin mengambil keuntungan sebesar-besarnya dengan mempersempit manfaat asuransi.
6. Pilih produk sesuai kebutuhan
Ada beragam jenis asuransi. Ini meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi kecelakaan, dan juga asuransi investasi. Nah, kebutuhan kamu sendiri terletak di mana? Jika memang lagi ingin investasi, ada baiknya memilih asuransi investasi.
7. Sesuaikan antara kebutuhan dengan manfaatnya
Selain kebutuhan, kamu juga penting untuk memerhatikan keuntungan atau manfaatnya. Misalkan saja, jika akhirnya memilih asuransi kecelakaan, coba ditelaah lagi manfaat dari asuransi tersebut untuk hidupmu. Karena sudah pasti kamu nggak akan dapat ganti rugi jika kamu hanya sakit demam.
8. Saatnya memilih agen asuransi syariah
Agen asuransi merupakan perwakilan dari perusahaan untuk melayani calon nasabah dan nasabah. Pilihlah agen yang bisa dipercaya dan mampu dalam memberikan penjelasan. Selain itu, untuk menjamin legalitas dan profesionalitas, pastikan agen juga tergabung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Artikel terkait: Serba-serbi Dunia Asuransi
- 10 Istilah Asuransi yang Paling Umum Dipakai Agar Kamu Nggak Bingung
- Apakah Medical Check Up Bisa Menggunakan Fasilitas BPJS?
- Perhatikan 5 Pengeluaran Berikut Sebelum Kamu Beli Mobil!
9. Pahami akad asuransi syariah
Pelajari isi dari perjanjian atau akad asuransi yang ditawarkan. Pastikan untuk memeriksa semua semua hal yang berhubungan dengan produk asuransi tersebut. Ketahuilah, dalam asuransi syariah,nggak ada dana hangus untuk asuransi jiwa. Jika nggak bisa membayar kelanjutan premi, premi yang dibawar dari awal tetap ada meskipun nggak menyeluruh.
10. Pahami ilustrasi yang diberikan perusahaan
Sebelum melakukan akad, agen asuransi akan menjelaskan tentang produk asuransi syariah. Beberapa di antaranya, yakni perkiraan besaran dana yang akan didapat nasabah saat periode berakhir. Cermati juga asumsi yang terdepat di setiap lembar ilustrasi. Jika memang ada yang bingung, tanyakan saja.
Nah itu dia tips memilih asuransi syariah yang akan saya jadikan panduan. Semoga juga bisa membantumu, ya!
TRI PUSPITASARI